Hari ini Rosie berkumpul bersama preman pasar raya untuk membahas mengenai penculikan yang dialami betris dan mia
"Jadi bagaimana Pak tua apa sudah ada kabar?"
"Rosie maafkan aku sepertinya mereka diculik oleh kawanan kerajaan sebrang sana"
"Lalu sedang apa kalian sekarang, kita pergi sekarang"
Pak tua menahan lengan Rosie "Rosie maafkan kami"
"Maksudmu?"
"Maaf, kerajaan sebarang sungguh kejam, aku takut jika mereka melukai keluargaku dan aku juga mendengar bahwa tidak ada yang sejahtera di sana"
Rosie memejamkan mata sebentar dan menghela nafas nyatanya preman pasar raya pun tidak bisa membantunya. Rosie mengerti bahwa kelemahan preman pasar raya ini adalah keluarga mereka.
"Baikalah aku akan pergi sendiri, bisakah membantu menyiapkan perbekalan untukku?"
"Akan kami lakukan Rosie"
Rosie pergi dengan kuda milik salah satu preman pasar raya, perbekalannya pun menurutnya sangat lengkap dari bahan pangan hingga senjata yang sudah disiapkan. Perjalanan itu hanya butuh satu hari saja karena memang daerah tempat tinggal Rosie bersama betris dan mia dekat dengan perbatasan kerajaan sebrang.
Rosie memandang sekeliling kerajaan ia menangkap sosok perempuan yang sedang bersantai di halaman, rosie seperti tidak asing dengan punggung wanita itu. Saat sibuk melihat sekitar ternyata penjaga kerajaan melihat Rosie.
"HEY SEDANG APA KAU DISANA!" teriak penjaga itu
"Sial" umpat Rosie, ia dengan cepat berlari menjauhi kerajaan tersebut namun usahanya nihil. ia tertangkap setelah terjerat oleh tali yang sudah di pasang oleh penjaga kerajaan.
Rosie berdiri terikat di ruang yang sangat gelap, pintu ruangan terbuka membuat dirinya menyipitkan mata dan terkejutnya ia melihat seorang yang bernama Jay
"Kau baik-baik saja?" tanya pria itu
Rosie memandangi pakaian pria itu, tak butuh waktu lama Rosie mengetahui fakta bahwa kerajaan ini dipimpin oleh ke Jay.
"Apakah kamu sekarang tuli? aku bertanya padamu"
"Lepaskan aku"
"Tentu saja aku akan melepaskanmu tapi dengan satu syarat"
"Apa yang bisa aku lakukan untukmu"
Jay menarik simpul bibirnya "Lakukan pekerjaan yang sudah dicatat dalam buku ini"
Rosie mengernyit "Maksudmu?"
Jay berdiri mendekati Rosie yang sedang kebingungan dengan buku itu, ia mengangkat dagu Rosie kemudian bibirnya mendekat pada telinga Rosie "Bukankah kau memiliki sihir penyembuh? lakukanlah untukku" bisiknya
Rosie terkejut dengan fakta bahwa Jay tahu bahwa dirinya memiliki sihir penyembuh
"A-aku tidak bisa?"
"Benarkah"
Rosie mengangguk, ia mencoba meyakinkan Jay dengan gerak-geriknya
"Kau sangat pandai berbohong, kau ingin melihat temanmu tersiksa terus menerus? baiklah akan aku kabulkan"
"Tidak!" Rosie menghelas nafas dalam "Baiklah aku akan lakukan pekerjaan sesuai buku itu"
"Gadis baik sepertimu memang seharusnya menurut"
Jay menoleh pada penjaga "Baiklah bawa dia sekarang!"
"Apa maksudmu?!" Rosie benar-benar tidak habis fikir dengan apa yang dilakukan Jay, sekarang dirinya seperti di penjara karena dimasukkan dalam sebuah ruangan yang tidak ada jendela sama sekali.
"Lakukan pekerjaan itu dengan cepat jika kau ingin keluar dari ruangan ini dan bertemu dengan temanmu itu" Jay menutup pintu ruangan secara kasar
Rosie mengitari ruangan tersebut, benar-benar tidak ada celah untuk keluar.
"Oke mari kita kerjakan" ucapnya meyakinkan diri
Rosie membaca buku itu, ia meneliti setiap katanya, namun saat ia akan berdiri untuk melihat bahan ramuan buku itu terjatuh dan mengeluarkan secarik kertas.
PUTRAKU YANG KU SAYANGI JAY
IBU TAU KAU AKAN SANGAT MEMBUTUHKAN BUKU INI, KAU ADALAH KARUNIA YANG DIBERIKAN DENGAN MEMIlIKI KEMAMPUAN SEPERTI IBU, MAAF JIKA KEMAMPUAN INI AKAN MEMBUATMU TERSISIHKAN OlEH BANYAK KAlANGAN IBU MENYAYANGIMU
KETAHUILAH BAHWA DALAM BUKU INI...Rosie tersenyum sendirian "Jadi lo kira gue ini bodoh? orang-orang jaman dulu emang gampang banget ditipu hahaha untung waktu sekolah gue ikut eskul teater walau sebentar berguna banget ternyata"
Rosie dengan cepat melakukan pekerjaan itu ya hanya membuat ramuan obat tapi di buku ini tertulis bahwa ramuan ini adalah ramuan penyembuh abadi.
"Mana ada ramuan abadi aneh banget"
Ternyata pekerjaan ini benar-benar melelahkan butuh beberapa hari untuk Rosie membuat ramuan, Rosie mengira pembuatan ramuan ini sederhana tapi ternyata rumit
"Gue udah kaya guru kimia"
Pintu terbuka, ya itu adalah Jay setiap hari dia akan memeriksa pekerjaan Rosie lalu memberikannya makan dan memberi kabar mengenai Betris dan Mia.
Betris dan Mia dikurung dalam sebuah kamar, Betris merasa bersalah karena ia mengetaui bahwa Rosie dikurung di ruangan yang gelap bawah tanah sedangkan dirinya dan sang adik dikurung di tempat yang menurutnya lebih nyaman dibanding Rosie.
"Mia habiskan makananmu" ucap Betris
"Tidak mau, aku ingin keluar dari sini" keluh Mia
"Mia turuti kaka untuk kali ini, habiskan makananmu jika tidak kau habiskan kau akan kelaparan nanti"
"Biarkan saja, biarkan aku mati disini"
Betris kesal dengan ucapan Mia itu dengan cepat ia menyeret Mia untuk mendekat padanya
"Aw sakit sekali ka" keluh Mia
"Kau tidak usah manja seperti itu, apa kau tidak bisa bersyukur bukankah kau tahu sekarang Rosie berada di ruang yang tidak layak? dia membantu kita untuk keluar dari sini jadi hargailah usahanya"
Mia menundukkan kepalanya merasa bersalah "Maafkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
21st Century Women
General FictionKetika wanita abad 21 merasakan kehidupan kerajaan, bertemu dengan hitam dan putih kehidupan. sihir dan perang terjadi di depan matanya. "Genggamlah tanganku akan ku sembuhkan dirimu" "Kau tidak akan macam-macam kan?" "Jika kau ingin-" Maybe someday...