"Wow kue apel"
"Bagaimana kau tahu?" tanya pria tua tersebut
Rosie menggaruk kepalanya yang tak gatal "Ah saat aku mencium aroma kue ini aku langsung teringat buah apel om eh-maksudku paman"
"Indra penciumanmu cukup kuat ternyata, kau ingin masuk?"
"Apa boleh?"
"Tentu saja dengan senang hati"
Paman itu memperlihat toko roti yang sangat klasik menurut Rosie, disana terdapat Roti berbentuk sapi, kelinci dan angsa.
"Wow paman ini benar-benar indah"
"Kau ingin mencicipinya?"
"Tapi aku tidak membawa uang"
"Tidak apa"
Paman itu memberi Roti pada Rosie, dengan senang hati Rosie meneriman roti itu
"Hm enak lebih enak kalau ada isiannya"
"Begitukah?"
Rosie mengangguk
"Kau bisa membuat kue?"
"Hmm"
"Baiklah mari kita buat kue"
"Bolehkah?"
"Tentu saja"
"Tenang saja jika ada kendala kau bisa menyuruh pekerjaku untuk membantumu"
"Paman kita belum mengetahui nama masing-masing tapi kau mempercayaiku?"
"Sejujurnya aku sedang kekurangan pegawai"
"Begitu, baiklah aku akan membantu"
"Terima kasih"
"Jadi nama paman?"
"Oh paman lupa, paman Robin pemilik toko kue disini"
"Rosie"
Kemudian Paman Robin dan para pekerja bekerja sama membuat kue dibawah arahan Rosie. Mereka semua mengumpulkan bahan agar memudahkan Rosie nantinya.
"Baik sudah cukup dia harus membuat kue kalian bisa keluar sekarang" ucap Paman Robin
Rosie tersenyum "Terima kasih"
Rosie memutuskan membuat Pumpkin Pie dan Chocolate Chip Cookies favoritnya, ia selalu membuat ini dengan sang ibu ketika hari libur tiba. Terkadang ibunya berbaik hati membagikan kue itu pada tetangga.
Di sisi lain Jade sangat frustasi karena hilangnya Rosie saat ini. Ia pun kembali menemui temannya yang bernama Edgar.
"Kau sudah kembali, apa yang kau cari?" tanya Edgar, ia sedang sibuk membereskan barang-barangnya
"Temanku"
Edgar melemparkan sebuah Roti pada Jade "Makanlah aku kasian melihat keadaan tubuhmu itu, temanmu itu pria atau wanita?"
"Wanita"
Edgar terkejut "Wow jadi sahabatku ini sudah memiliki seorang wanita"
"Bukan seperti itu"
"Baiklah kau ikut ke rumahku atau bagaimana?"
"Ya sepertinya aku harus beristirahat dulu sebelum mencari temanku itu"
"Hm ayo kita pergi"
KRING!
"Ayah aku pulang lihatlah siapa yang datang!" teriak Edgar
Ayah Edgar memeriksa orang itu dari tirai dapurnya "Oh jied kau datang"
"Kau masih memanggilku dengan nama itu paman" kekeh Jade
KAMU SEDANG MEMBACA
21st Century Women
General FictionKetika wanita abad 21 merasakan kehidupan kerajaan, bertemu dengan hitam dan putih kehidupan. sihir dan perang terjadi di depan matanya. "Genggamlah tanganku akan ku sembuhkan dirimu" "Kau tidak akan macam-macam kan?" "Jika kau ingin-" Maybe someday...