Krek krek
"Hey ksatria hitam ayo kita mencari buah" tiba-tiba seorang pria masuk
Namun kuda yang dipanggil ksatria itu pun diam saja di tempat
"Hey ayolah kenapa kau sulit sekali diajak keluar hari ini" pria itu mencoba menarik kuda tersebut
Sang kuda pun dengan kuat menahannya dan memperlihatkan ada seorang wanita tidur di belakangnya
"Ada ap-Rosie?"
"Kenapa dia tidur disini?"
Pria itu mendekati Rosie memperhatikannya tidur dengan pulas padahal dia sedang berada di kandang kuda.
"Hey Rosie bangunlah"
"Iya ma nanti Rosie beli di minimarket" balas Rosie tak sadar
"Apa itu minimarket, bangunlah aku dan kudaku harus pergi"
Tetap saja Rosie tidak bergeming sedikit pun dari tidurnya
"Merepotkan"
Pria itu mengangkat tubuh Rosie dan menutup mereka dengan jubahnya dan sekejap mereka sudah berada di pintu kamar Rosie.
Tok tok tok
Seseorang membuka pintu tersebut dan dia sangat terkejut
"Jade! sedang apa kau dan membawa Rosie?!"
"Kau tak usah terkejut aku hanya ingin mengantarkan temanmu ini yang tidur tidak tahu tempat"
"Oh baringkan dia disini" suruh Garnet
"Mengapa dia bisa bersamamu? apa jangan-jangan kalian memiliki hubungan apa benar itu saudaraku? ah apa kau sudah membuka hatimu tentu saja temanku ini cantik apalagi dia baik hati, apa hatimu sudah berbunga-bunga dan menyimpan nama Rosie di dalamnya atau-"
"Cukup, mulut mu ini tidak berubah sama sekali hentikan khayalanmu aku sudah bilang jangan terlalu sering membaca cerita yang membuatmu berimajinasi berlebihan" potong Jade
Garnet mengerucutkan bibirnya "Baiklah maaf aku"
"Oh Jade kau tak memberitahu dia mengenai kita kan?" lanjutnya
"Tidak"
"Huh baiklah segera kau pergi dari sini"
"Kau mengusir sepupu mu ini?"
"Ck pergilah, jika orang melihat mereka akan curiga"
"Baiklah aku pergi"
Jade kembali pada kudanya, hari ini memang waktunya ia memberikan buah favorit Ksatria yaitu apel. Namun ia berjumpa dengan Jay di sana
"Sedang apa kau makhluk tak kasat mata?"tanya Jay tak bersahabat dengan saudara kembarnya
"Jaga ucapanmu" balas Jade tak kalah bersahabat
KAMU SEDANG MEMBACA
21st Century Women
General FictionKetika wanita abad 21 merasakan kehidupan kerajaan, bertemu dengan hitam dan putih kehidupan. sihir dan perang terjadi di depan matanya. "Genggamlah tanganku akan ku sembuhkan dirimu" "Kau tidak akan macam-macam kan?" "Jika kau ingin-" Maybe someday...