WELCOME!
Part 1 sebagai opening ini cukup panjang ya chingu~ 1,9k kata.
Happy reading ^^
***
Salah seorang siswa laki-laki terlihat sedang memasuki lingkungan sekolah. Ia datang tidak begitu pagi. Sekolah nampak sudah ramai. Siswa laki-laki tersebut berjalan sambil menunduk. Mengabaikan tatapan mencemooh dari orang-orang disekitarnya. Pakaian yang terlihat sedikit lama dengan kancing yang terpasang sampai paling atas. Padahal dia adalah siswa kelas 10 yang baru saja mulai masuk 2 minggu yang lalu dimana kebanyakan menggunakan pakaian baru. Rambut dengan poni yang ditata rapi menutupi keningnya. Terlihat ada kacamata tebal yang ia pakai menambah kesan 'culun'.
"Yo~ Lee Jeno~ Teman kita sudah datang" salah seorang siswa laki-laki menyambut kedatang siswa yang dipanggil Jeno tersebut. Merangkul pundaknya seolah-olah sudah sangat akrab. Padahal mereka baru 'berteman' sejak seminggu yang lalu. Itupun awalnya juga karena tugas kelompok.
"Selamat pagi" ucap Jeno ramah pada temannya dan juga segerombol teman lainnya.
"Ya~ Ya~ Ya~ Mana bukumu? Aku belum mengerjakan tugas matematika" ucap salah satu siswa bername tag Lee Gwang Nam.
"Tap-"
"Ayolah! Sekali-kali. Bukankah kita teman? Berbagi dengan teman itu baik kan?" ucap siswa yang merangkulnya, Jung Ji Ho, memotong ucapan Jeno.
"Baiklah. Tapi lain kali kerjakan sendiri ya?" ucap Jeno menurut. Ucapannya hanya ditanggapi anggukan malas dari teman-temannya. Mereka langsung sumringah begitu Jeno mengeluarkan bukunya. Menjadikannya rebutan untuk mencontek jawaban tugasnya.
***
Suasana kantin nampak begitu ramai. Para siswa saling berebut antrian makanan. Tempat duduknya nampak hampir penuh. Suara-suara yang berbicara bersaut-sautan menambah kesan ramai di kantin tersebut. Semuanya nampak asyik dengan lingkaran pertemanan mereka sendiri.
Brug~
Sebuah suara benda jatuh dengan kerasnya mampu membungkam seluruh kantin. Suara yang tadinya saling bersahutan kini sunyi senyap. Semua pandangan tertuju pada sesuatu yang jatuh tersebut. Bukan benda karena nyatanya itu adalah orang. Salah satu siswa kelas 10 yang kini sudah tersungkur di atas lantai dengan nampan makanannya yang sudah berceceran. Tanpa melihatnya langsung mereka semua sudah pasti tau apa penyebabnya. Ada Lee Jeno dan juga ada gerombolan Hyunsuk bersama teman-temannya. Sudah dapat ditebak apa yang terjadi. Pembullyan.
Lee Jeno adalah satu dari sekian siswa yang menjadi korban perundungan oleh Hyunsuk dan kawan-kawannya. Bukan hal yang baru. Dia bahkan sudah ditetapkan sebagai korban sejak hari pertama masuk. Penampilannya lah yang paling mendukung untuk dijadikan korban bully. Apalagi tubuhnya yang kurus seperti hanya tulang dikuliti saja membuatnya terlihat 'lemah'.
Jeno yang sedang tersungkur dibawah hanya diam. Percuma melawan. Yang ada dia akan habis babak belur seperti dulu saat pertama kali menjadi korban pembullyan. Dia hanya satu orang. Tubuh kurusnya tidak mampu melawan gerombolan Hyunsuk yang berjumlah 10 orang. Jeno hanya bisa menerima dan membenarkan kacamatanya. Dia melirik sekitar yang memperhatikannya. Hanya memperhatikan tanpa ada yang mau membantu. Ya, siapa yang mau membantu karena mereka bisa saja ikut menjadi korban bully hanya untuk membantu seorang siswa lemah seperti Jeno. Pandangan Jeno tertuju pada 'teman-temannya'. Mereka sama saja. Mengaku sebagai teman hanya untuk mendapatkan contekan. Saat-saat seperti ini mereka memilih acuh dan pura-pura tidak mengenal Jeno.
Jeno tau orang-orang yang mengaku sebagai temannya itu hanya memanfaatkannya saja. Tapi Jeno tetap mau berteman dengan mereka karena hanya mereka lah yang mau mendekatinya, walau ada niat lain. Pertemanan yang tulus, Jeno belum pernah memilikinya. Sejak ia sekolah dasar pun ia selalu mendapatkan teman 'FAKE' seperti mereka. Hanya memanfaatkan kepintarannya saja. Jeno sudah biasa. Itulah mengapa dia memilih menerima dan tidak melawan mereka. Ia bahkan sudah menjadi korban bully sejak kelas 5 SD. Label 'bahan bullyan' nampaknya sudah melekat pada diri Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner ~ NOMIN (GS)
RomanceJaemin itu partner Jeno. Jeno itu partner Jaemin. "Mau berpartner dengan ku?" "Untuk?" "Segalanya"