Dua bulan sudah berlalu. Proyek yang Jaemin inginkan sudah selesai dan semuanya berjalan dengan lancar. Harga saham perusahaan Jaemin pun makin melejit begitu megaproyek itu selesai digarap.
"Hah~ dua bulan yang sungguh-sungguh melelahkan" ucap Jaemin.
Bruk~
Ia menjatuhkan tubuhnya begitu saja di sofa ruang kerjanya. Ia, wendy, dan juga Jeno baru saja pulang dari acara peresmian megaproyek mereka. Lelah sangat mendominasi. Apalagi setelah pernikahan Jaemin dan Jeno, Jaemin sendiri menjadi super duper sibuk dengan segala pekerjaannya. Terutama megaproyek ini karena Jaemin ingin segera menyelesaikannya tanpa ada kesalahan. Selain itu, ia juga mengurus banyak hal untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum jabatan CEO ia serahkan pada suaminya, Jeno.
"Proyekny sudah selesai. Kalian bisa honeymoon untuk beberapa minggu kedepan. Kalian sudah bekerja keras agar bisa mendapatkan liburan ini. Jadi jangan disia-siakan" ucap Wendy. Ia lah yang paling tahu sekeras apa keduanya bekerja agar bisa menyelesaikan semua urusan pekerjaan dan bisa mendapatkan liburan dengan kemungkinan gangguan akan pekerjaannya sedikit.
"Kalau perlu cari saja yang jauh sekalian. Jadi tidak sia-sia liburnya. Jangan lupakan untuk memberiku keponakan. Kalian sudah menunda malam pertama kalian. Harus diganti saat honeymoon nanti" ucap Wendy menambahkan.
"Hmm" jawab Jaemin dan Jeno kompak hanya dengan gumaman. Wendy mendengus kesal karena hanya mendapat jawaban berupa gumaman saja.
"Sudah sana pulang. Kalian pasti lelah. Aku pastikan tidak akan ada gangguan untuk kalian selama sisa hari ini. Jadi kalian bisa beristirahat dengan nyaman sebelum sibuk menyiapkan honeymoon. Atau mau aku bantu belikan tiketnya?" Tanya Wendy.
"Tidak perlu. Jaemin sudah membelinya" jawab Jeno.
"Sudah? Kapan? Kenapa aku tidak tahu sama sekali" tanya Wendy.
"Jangankan kau, noona. Aku saja baru diberitahu pagi tadi sebelum berangkat kerja. Tau-tau dia menunjukkan tiket pesawat beserta selebaran berisi destinasi wisata di Maldives. Ah, dia juga menunjukkan kalau dia sudah memesan kamar di hotel sana" ucap Jeno.
"Wah... Kapan kau membelinya Jaeminie? Aku tahu kalau kalian berdua memang ingin kesana. Tapi setahuku kalian masih bingung antara Maldives atau Bali" ucap Wendy.
"Jaem?" Panggil Jeno kala pertanyaan Wendy tidak mendapat jawaban. Ia pub menoleh dan mendapati Jaemin yang sudah tertidur dengan posisi duduk bersandar.
"Sepertinya dia benar-benar kelelahan" gumam Wendy. Ada rasa tidak tega setiap melihat wajah Jaemin yang kentara sekali kurang tidur. Walau kantung matanya seringkali ditutupi dengan makeup, namun binar matanya yang redup membuat siapapun tetap akan tahu kalau ia sedang kelelahan.
"Kalau begitu kami pulang dulu noona. Kau bisa pulang juga untuk beristirahat. Cukup beritahu yang lain kalau mereka bisa menghubungimu jika ada kepentingan mendesak atau menundanya untuk besok agar hari ini kau juga bisa beristirahat. Terimakasih kerjasamanya noona. Aku bawa Jaemin pulang dulu" ucap Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner ~ NOMIN (GS)
RomanceJaemin itu partner Jeno. Jeno itu partner Jaemin. "Mau berpartner dengan ku?" "Untuk?" "Segalanya"