Malam hari sudah tiba. Kali ini Jeno lah yang menghampiri Jaemin. Dia bahkan sudah bersama Jaemin sejak pukul 2 siang setelah makan siang. Saat ini Jeno sudah lengkap dengan setelan yang kemarin Jaemin berikan. Jaemin sendiri sedang didandani oleh seseorang yang ia undang ke rumah. Dress yang Jeno pilihkan sudah terpasang indah membalut tubuh ramping Jaemin. Make up natural look dan rambut yang tergerai indah. Jaemin nampak sangat cantik malam ini.
"Cantik sekali" gumam Jeno.
"Nona muda memang cantik tuan. Sayang saja ia lebih sering menutupi kecantikannya" suara seorang pembantu di samping Jeno mengejutkannya. Entah ia terlalu fokus pada Jaemin atau bagaimana sampai-sampai tidak menyadari kehadirannya. Malam ini Jeno dan Jaemin nampak serasi berbalut pakaian berwarna pink.
"Kau cantik" puji Jeno kala Jaemin sudah berdiri dihadapannya dan meminta pendapat tentang penampilannya.
"Terimakasih" ucap Jaemin senang.
"Sudah siap?" tanya Jeno. Jaemin mengangguk. Keduanya akan berangkat dengan kuning milik Jaemin. Mobil yang sangat jarang Jaemin gunakan. Sebenarnya ia sedikit terkejut kala ternyata Jaemin menyukai warna kuning. Kemarin saat mereka memilih jas dan dress warna pink, Jeno pikir Jaemin memang menyukai warna pink. Tapi ternyata ada warna lain yang lebih dia sukai.
Kedatangan mobil Jaemin yang dikendarai oleh Jeno mampu mengalihkan perhatian seluruh tamu pesta. Kedatangan mereka yang memang sengaja dipresskan dengan waktu mulainya membuat suasana disana sudah sangat ramai. Jaemin sengaja memilih waktunya agar rencana mereka semakin lancar.
Jeno lah yang turun lebih dulu lalu menuju pintu sebelah untuk membukakannya. Tangan Jeno terulur sebagai tumpuan saat Jaemin menuruni mobilnya. Tangan satunya menutupi atas kepala Jaemin agar tidak terpentok mobil. Romantis, itu kata yang tepat untuk menggambarkan keduanya. Pakaian yang serasi dan juga perlakuan manis Jeno memperlihatkan mereka seolah-olah adalah sepasang kekasih.
"Lihat itu? Siapa mereka? Cantik dan tampan sekali"
"Dia sangat tampan. Dia dari kelas mana? Kenapa aku tidak tahu kalau ada pangeran di sekolah ini"
"Dia sangat cantik. Apa dia siswa disini juga? Kenapa aku tidak pernah melihatnya"
"Siapapun mereka. Mereka terlihat seperti pangeran dan ratu. Lihatlah perlakuan yang laki-laki. Aku juga ingin diperlakukan seolah ratu seperti itu. Apalagi oleh orang setampan dia"
Suara-suara yang memuji penampilan mereka dan mempertanyakan siapa mereka pun mulai bermunculan. Mereka yang tadinya sibuk dengan teman masing-masing kini semua pandangan tertuju pada keduanya. Mereka bahkan memberi jalan agar Jeno dan Jaemin bisa berjalan ditengah-tengah. Bahkan rombongan para murid famous pun terpaku pada mereka.
"Benar-benar cantik dan tampan. Siapa mereka?"
Lagi dan lagi, suara yang mempertanyakan identitas mereka pun terucap. Sosok Jaemin dan Jeno yang saat ini sangat berbeda dengan mereka saat memakai seragam sekolah sebelumnya.
"Bukankah dia Jeno?" ucap seseorang yang mulai menyadari siapa Jeno setelah melihatnya dari dekat.
"Jeno? Korban bully itu? Benarkah?"
"Benar. Dia Jeno. Dia terlihat berbeda sekali dengan sebelumnya"
"Lalu siapa wanita disebelahnya. Bukankah disini hanya untuk siswa SMA Neo yang boleh hadir?"
"Dia Jaemin. Dia satu kelas denganku. Dengan Jeno juga"
"Oh! Aku tau! Siswa yang terkenal pintar tapi anti sosial itu bukan?"
"Ah benar! Dia sangat cantik. Berbeda sekali dengan biasanya"
Pujian demi pujian kembali terlontar. Jeno dan Jaemin memberikan senyum menawan seolah menyapa padahal tidak ada yang akrab dengan mereka sama sekali. Keduanya berhenti di salah satu meja yang masih kosong. Party ini bukan full standy karena ada cukup banyak kursi yang ditata mengelilingi meja yang sudah berisi berbagai minuman dan camilan. Jeno membantu Jaemin untuk duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner ~ NOMIN (GS)
RomanceJaemin itu partner Jeno. Jeno itu partner Jaemin. "Mau berpartner dengan ku?" "Untuk?" "Segalanya"