3

126 19 5
                                    

⬛⬛⬛

"Ukh.." rintih Sena sembari meremat perutnya, wajahnya terlihat cukup pucat ia terus mendesis karena merasa sakit di perutnya.

Demi apapun rasanya sangat perih di dalam perutnya, kalo kalian pikir ini karena tamu bulanan, jawabannya salah.

Perut Sena sakit karena maag-nya kambuh demi apapun rasanya sangat sakit. Ini akibat dari dirinya tadi buru-buru berangkat sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Sena lo kenapa?" Tanya Rendra yang sedari tadi melihat gerak gerik Sena yang sedikit aneh, dan saat jam pelajaran sudah ganti Rendra langsung menghampiri Sena.

Dinar kemana? Dia izin sakit, makanya dia gak ada biasanya palingan sudah izinin Sena ke UKS berhubung Dinar gak ada Sena selalu saja mencoba kuat padahal dirinya sedang gak baik-baik aja.

"Gu-gue gak apa, Ren." Ujar Sena dengan suara menahan rintihan, ia tersenyum dengan bibir pucatnya.

"Bohong banget, ayo ke UKS aja" Ajak Rendra dan Sena menggeleng.

"Gak usah, gue gak apa-apa" Ujar Sena masih kukuh bilang 'gpp'.

Hingga akhirnya pilihan terakhir Rendra adalah nelfon Daniel.

Berdengung sebentar, akhirnya panggilan Rendra di angkat.

"Halo?"

"Dan, pacar lo sa-" Belum selesai bicara Sena langsung menyahut ponsel Rendra.

"Aku gapapa, Dan! Udah kamu belajar aja ya, okay bye i love you"

Dan setelahnya Sena menutup panggilan itu dan mengembalikan ponselnya ke Rendra.
"Lo jangan cari ribut anjing" ujar Sena sarkas.

"Yakan lo sakit pant*k, emang salah gue laporan sama pacar lo?!" Ujar Rendra gak kalah sarkas, membuat Sena langsung minta maaf.

Setelah beberapa kali debat sampai jam istirahat tiba, untung saja tadi jamkos satu pelajaran.

"Udah lah gue udah gapapa kok, lo balik sana ke meja lo" ujar Sena menyuruh Rendra kembali karena cowok itu duduk di bangku Dinar.

"Gak. Gue bakal disini sampai pacar lo kesini" ujar Rendra.

"Kalo dia gak kesini?"

"Ya gue tetep disini"

"Serah lo Ren, orang Daniel gak mungkin ke-"

"Permisi.." suara itu, Sena sangat kenal dengan suara ini.

Sena menoleh ke arah pintu kelas dan sudah ada Daniel yang tersenyum sambil melihat ke arahnya, setelahnya ia rasakan sebuah usapan lembut di kepalanya.

Dan usapan itu dari Rendra,
"Gue balik ke meja gue" ujarnya dan bikin Sena kaget sebentar.

Setelah Rendra pergi, Daniel langsung duduk di bangku Dinar yang sebelumnya di duduki oleh Rendra tadi.

"Dinar gak masuk?" Tanya Daniel dan Sena mengangguk.

"Ini" ujar Daniel sambil memberi sebuah bungkusan plastik berwarna putih bertuliskan apotek.

"Eh.." Sena kaget karena isinya adalah obat maag dan juga satu botol air putih, ada juga satu bungkus nasi goreng.

"Kamu belum sarapan kan? Makan dulu itu, habis itu minum obat maagnya" ujar Daniel dan bikin Sena terharu.

"Ma-makasih" ujar Sena dengan suara gemetar menahan tangis, dan Daniel menangkap itu.

"Loh kenapaa?? Kok nangis sih?" Tanya Daniel kemudian mendekat ke arah Sena sambil mengusap kepala Sena yang tengah menunduk itu.

"Ga-gapapa.. aku terharu aja.." ujar Sena sambil ketawa kecil, melihat hal itu Daniel ikut tersenyum kemudian mengusap air mata Sena yang membasahi pipi gadis itu.

"Kok kamu tambah cantik sih kalo nangis" ujar Daniel sambil tergelak, Sena memukul tangan Daniel pelan dan cemberut.

"Gombal keset" ujar Sena dan bikin Daniel makin ketawa kenceng. Receh.

Dan keduanya lanjut berbincang dan Sena juga tengah membuka nasi goreng yang sudah di belikan oleh Daniel itu.

Rendra yang melihat itu tersenyum saja kemudian melihat ke arah ponselnya.

________________

Jendrasu 🐶

|Ini obat maag jadi gak?
| Lo buat apa juga obat maag anj

Gak jadi|

|Anjing ya lo! Untung belum gua beli.

Yadah. Thanks|

|Ho'oh.

___________________

Sementara itu Sena yang tengah makan sedang memikirkan sesuatu yang lain, ia heran kenapa Rendra tiba-tiba mengusap kepalanya kayak tadi?

"Na" panggil Daniel dan Sena langsung menoleh sambil mengangkat alisnya.

"Rendra emang suka ngelus kepala kamu gitu?" Tanya Daniel dan Sena mau tak mau harus bohong.

"Iya, emang gitu. Kan kita bestian aja" ujar Sena.

Bohong. Semuanya bohong. Tadi adalah pertama kalinya Rendra mengusap kepalanya seperti itu.

"Jangan lagi ya. Aku gak suka" ujar Daniel dan Sena tertawa sampai nasi yang di makan muncrat ke meja.

"Cemburu nih? Hahahahaha!"

Dan berakhirlah kedua insan itu berdebat kecil dan tertawa bersama setelahnya.




⬜⬜⬜

Tak akan pernah terlupa olehku, senyuman manis yang selalu membuat hatiku hangat.

⬜⬜⬜








Thanks for reading, vote and comment!

Have a nice day! I love you !♥️♥️♥️♥️

⬛⬛⬛

B e r b e d a  ⚫  Choi Hyunsuk  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang