15

55 10 3
                                    

⬛⬛⬛

Hari pertandingan basket antar sekolah tinggal di hitung jari saja, namun ada kejadian tidak mengenakkan terjadi. Salah satu pemain mengalami cedera kaki dan pemain cadangan juga sakit demam berdarah yang mengharuskan dirawat di rumah sakit.

Daniel dan yang lainnya jadi pusing harus gimana, apakah bisa menemukan anak yang sudah terlatih dengan begitu cepat?

Timnya sudah nge-share promosi tentang anggota basket, di mading, di story WhatsApp, Instagram, dan akun sosial media lainnya. Karena ini benar-benar butuh cepat.

Jika sampai hari-H timnya kurang tim basket ini akan didiskualifikasi dari perlombaan.

"Dan, aku udah denger katanya salah satu pemain cedera ya?" Ini Sena nelfon di waktu jamkos.

"Iya, pusing banget aku" ujar Daniel yang saat ini berada di lapangan basket sambil memegang kepalanya.

"Masih belum ada yang nawarin diri?" Tanya Sena lagi.

"Belum , aku harus gimana Sen, aku takut, gimana nanti kalo semuanya gagal? Gimana kalo nanti latihan kita jadi sia-sia? Gi—"

"Daniel, udah.. jangan berpikiran kayak gitu, semua bakalan berjalan lancar kalo kamu tenang, okey? Tenang, daniel.." Sena berusaha menenangkan Daniel dan terdengar Daniel menghela nafasnya perlahan.

"Udah sarapan belum kamu?" Tanya Sena lagi.

"Aku gak selera makan.."

"Nanti kamu sendiri yang sakit tambah susah. Aku kesana ya, aku bawa bekal lebih buat kamu, tunggu ya!"

"Loh—"

Sambungan terputus belum sempat Daniel bertanya, ‘bukannya sekarang waktu pelajaran?’  akhirnya Daniel tinggal nunggu kedatangan Sena saja sambil cek ricek ponselnya kali aja ada yang sudah minat.

TRING!

Dan muncullah pesan dari nomer tak dikenal mengirimkan foto promosi itu dan nomer ini juga menuliskan,

“Gue mau daftar. Nanti gue ke lapangan basket.”

Daniel melompat kegirangan membuat teman-temannya ikut kaget dan bertanya ke Daniel.

"Ada apa bang? Kok teriak-teriak?" Ini anggotanya yang adek kelas bertanya.

"Ada yang minat coy!! Tim kita gak bakal didiskualifikasi!!!" Teriak Daniel gembira dan teman-temannya yang lain juga berteriak kegirangan.

⬜◻️◽▫️◽◻️⬜

Sena dalam perjalan ke lapangan indoor dengan membawa kresek yang isinya beberapa jus kotak kali aja nanti ada yang mau, dan kresek kecil berisi satu bekal untuk pacarnya.

"BA!"

"ASTAGHFIRULLAH!"

Sena kaget karena seseorang berteriak di kupingnya dan ia melihat siapa yang mengagetkannya, dan ternyata itu Harun.

"Harun! Lo bikin kaget aja." Kesal Sena dan Harun cuma ketawa puas liat Sena kaget.

"Lo mau kemana bawa barang sebanyak ini?" Tanya Harun.

"Ke lapangan indoor, lo sendiri mau kemana?" Tanya Sena balik.

"Ohh sama. Kalo gitu sini gue bawa kresek ini" tanpa ijin Sena, cowok itu langsung menyahut kresek besar yang di bawa Sena untuk di bawa.

"Eh ga usah! Gue bisa sendiri.." rengek Sena sambil mencoba mengambil kresek itu lagi.

"Kalo mau ambil aja nih, nih" Harun berujar seperti itu sambil mengangkat tinggi-tinggi kresek itu tapi tetap berjalan.

Tentu saja dengan tinggi Sena yang sedikit lebih pendek dengan teman-temannya membuatnya susah menjangkau ketinggian itu.

"Balikinn, gue bisa sendiri." Ujar Sena masih berusaha menggapai kresek itu.

"Makanya tinggi, biar bisa ambil" ledek Harun dan bikin Sena kesal lagi.

"Ah udahlah! Kesel!"

Harun masih tertawa tapi tak mengembalikan kresek itu, ya memang niatnya membantu Sena membawanya, karena lumayan berat.









⬜⬜⬜

yakali gue biarin dia bawa berat-berat kayak gini. Gak akan, nanti tangan cantik Sena sakit.”- Harun.

⬜⬜⬜

Okeh gapapa di ulur-ulur dulu.

Don't forget to vote and comment! Love you all!!♥️♥️♥️♥️

⬛⬛⬛

B e r b e d a  ⚫  Choi Hyunsuk  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang