26 "Ending 2/5"

55 5 0
                                    

[ENDING 2/5 : Rendra & Dinar]

⬛⬛⬛

Dinar memangku kepalanya menatap lelaki dengan kacamata bulat itu, iya, itu Rendra, ia tidak mengerti ini kebetulan atau takdir mereka berada di satu fakultas yang sama.

Bahkan sekarang mereka berdua duduk bersebelahan, Dinar tidak ingin ke geer an tapi apakah Rendra mengikutinya? Ah tidak mungkin mereka berdua sudah berteman sejak awal kelas 10 tapi kalo di ingat minat Rendra dengan Dinar mirip makanya mereka jadi teman dekat hingga saat ini.

"lama-lama bolong muka gue nar" ujar Rendra tak mengalihkan pandanganya dari dosen yang menerangkan di depan.

Bukannya malu atau apa Dinar semakin mendekatkan wajahnya ke Rendra, "Gapapa bolong, tetep ganteng kok" ujar Dinar dan mampu membuat telinga Rendra memerah.

Dinar hanya ketawa kecil, dan kembali menyimak dosen yang menjelaskan.

".... Buat kelompok yang beranggotakan dua orang! 2 minggu lagi saya tunggu presentasi dari kalian! Kelas saya akhiri.."

Setelah salam dosen itu meninggalkan kelas dan beberapa anak juga mulai berdiskusi ingin berkelompok dengan siapa.

"Rendra! Satu kelompok sama gue yuk!" itu Yena gadis yang sudah sebulan ini gencar merecoki Rendra dengan buah dadanya itu yang sering kali gadis itu dempetkan ke lengan Rendra.

Astaga, Dinar tidak mau membatin nanti kena dia sendiri amit-amit, tapi ya insecure dikit melihat miliknya tidak sebesar itu.

"Maaf Yena, gue udah kelompokan sama Dinar" —Rendra.

"Hah?" Dinar kaget, padahal tadi dia niatnya sama yang lain juga gapapa, tapi tiba-tiba banget nih?

"Yakan nar?" tanya Rendra sembari mengetuk sepatu Dinar di bawah sana memberi kode meminta bantuan Dinar.

"Ah iya, dia udah sama gue, maaf ya Yena" ujar Dinar dan terlihat wajah Yena yang tadinya sangat manis kepada Rendra berubah menjadi jutek ke arah Dinar dan gadis itu langsung pergi meninggalkan kedua manusia itu.

"Fuhh, Makasih nar" ujar Rendra dan Dinar jadi heran sendiri.

"gue pikir lo suka sama Yena" ujar Dinar.

"Prespektif darimana itu?!" wajah Rendra syok.

"Yakan tuh liat dadanya besar banget, lo ga suka?" Dinar berkata dengan wajah polosnya itu, Rendra berdecak dan menyentil dahi Dinar.

"Gak ada yang kayak gitu," Rendra menjeda "Jadi kelompokan kapan?" tanya Rendra mengalihkan pembicaraan.

"Hari sabtu bisa sih gue" ujar Dinar.

"Oke sabtu siang di rumah gue." final Rendra.

"Rumah yang mana bos? rumah utama atau di apart lo nih?" tanya Dinar agar lebih jelas karena Rendra bilang dia menyewa apartemen agar lebih dekat dengan kampus, Dinar juga tinggal di kost-kostan agar lebih dekat dengan kampus juga.

"Hm, apart gue aja deh, bantu gue berbenah boleh?" ujar Rendra.

"Duh gue conge nih" Dinar berpura-pura mengorek kupingnya.

"Gue traktir makan deh" tawar Rendra.

"Baik saya akan menuruti permintaan anda yang mulia" ujar Dinar dan dapat elusan kepala dari Rendra.

"Ada-ada saja" —Rendra.

⬜◻️◽▫️◽◻️⬜

Hari sabtu pun tiba Dinar meminta sharelock alamat apartemennya Rendra, dan waktu Rendra mengirim lokasinya Dinar membulatkan matanya ternyata apartemennya hanya 10 menit dari kost-kostannya.

B e r b e d a  ⚫  Choi Hyunsuk  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang