P R O M I S E -50-

491 69 32
                                    

Eric menyantap cheesecake yang ia pesan, saat ini dirinya sedang menunggu kedatangan Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eric menyantap cheesecake yang ia pesan, saat ini dirinya sedang menunggu kedatangan Taeyong. Setelah semalam Jaemin memberi
nomor Taeyong padanya, ia langsung menghubungi kakak dari Jeno itu.

"Kau Eric?" tanya Taeyong.

Eric mendongak sebentar, lalu bangkit dari duduknya. "Ah nee... perkenalkan aku Eric."

"Taeyong," balas Taeyong.

"Apa tidak masalah jika aku memanggilmu hyung?"

Taeyong mengangguk, "santai saja. Ngomong-ngomong kenapa kau begitu ingin menemuiku?"

"Kau tentu pernah mengetahui tentangku dan Jeno, bukan?" ujar Eric.

Taeyong mengernyitkan dahinya, lalu membulatkan matanya. "Kau rival Jeno?"

Eric mengangguk, "maaf karena sempat membencinya dulu. Tekanan ayahku membuatku membencinya tanpa dasar apapun."

"Aku mengerti... tidak apa, lalgipula Jeno sudah tenang menjadi bntang di atas sana," ucap Taeyong sedikit sendu di akhir kalimatnya.

"Hyung... apa kau bisa percaya jika adikmu itu hidup kembali?"

"Maksudmu?"

Eric menceritakan semua yang ia alami dan kejadian tentang Jeno pada Taeyong. Membuat lelaki itu terkejut, jadi selama ini Jeno bukan hanya  imajinasinya karena terlalu larut dalam kesedihan.

"Jadi... yang aku temui di rumah sakit..."

Eric kembali mengangguk, "makam yang selama ini kalian kujungi hanyalah makam kosong dengan nisan bertuliskan Jeno. Dia masih hidup," jelas Eric.

Taeyong nampak terkejut mendengar penjelasan Eric. Meski tak menyangkal dirinya juga senang mendengar tentang itu.

"Lalu, apa kau tahu hubungan Doyoung dengan kejadian ini?"

"Doyoung hyung yang melakukan semua ini. Jeno memang seharusnya dinyatakan tiada, di malam dimana dia kecelakaan bersama perempuan itu. Tapi Doyoung dengan eksperimen dan ide gilanya berhasil membuat Jeno hidup, meski Jeno harus koma selama 10 bulan dan selama itu dia harus bertahan dengan alat medis sebagai penopang hidupnya. Yang kau temui di kamar mayat memang Jeno begitupula di rumah duka. Tapi beberapa jam sebelum ia akan dimakamkan, Doyoung mengerahkan anak buahnya untuk membawa Jeno ke mansionyna untuk ditangani olehnya dan sahabatnya yang seorang dokter. Kalau tidak salah namanya itu... dokter Jaehyun?"

"Dokter Jaehyun...," gumam Taeyong. Sepertinya ia akan meminta penjelasan pada dokter itu nanti.

"Setelah Jeno sadar sebenarnya dia hanya di diagnosis mengalami kelumpuhan, tidak dengan amnesia. Tapi Doyoung hyung rutin memberikan obat yang membuat dia lupa dengan ingatan di masa lalunya,"  lanjut Eric.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Taeyong menatap Eric curiga.

"Aku... diberitahu oleh Doyoung hyung dan dokter Jaehyun... dokter Jaehyun memintaku untuk mengawasi pengonsumsian obat Jeno, mengingat dosis yang diberikan oleh Doyoung hyung bisa saja membuat kondisi Jeno menjadi lebih parah karena efek samping obat itu."

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang