P R O M I S E -43-

564 77 9
                                    

Seperti ucapan Jaemin di sekolah tempo hari, kini mereka sudah berkumpul di depan area pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti ucapan Jaemin di sekolah tempo hari, kini mereka sudah berkumpul di depan area pemakaman.

"Kau yakin?" tanya Renjun sembari melihat sekitar area pemakaman.

"Tentu saja...," jawab Jaemin. "Kau takut?"

"Mwo?! Tidak ada kata takut dalam kamus seorang Renjun," ucap Renjun.

Jaemin terkekeh melihat Renjun yang berlaga berani padahal sedari tadi ia berjalan di belakanh Jaemin.

"Dor!"

"Kamchagiya! Yak! Seo Haechan!"

Renjun terperanjat kaget saat Haechan tiba-tiba datang dan mengagetkannya.

"Hahaha...kau ini sok setuju padahal penakut," ejek Haechan.

"Diam kau!" Renjun mengejar Haechan, tapi untungnya aksi kejar-kejaran itu digagalkan oleh Jaemin. Jika tidak, bisa-bisa penghuni pemakaman ini terganggu.

"Kau bawa apa saja?" tanya Haechan.

"Kimbab," jawab Jaemin.

"Minuman soda," jawab Renjun.

"Yap! Pas sekali aku membawa ayam,"  timpal Haechan.

"Kita makan-

Ucapan Haechan terhenti saat ia menabrak punggung mungil Renjun.

"Kenapa?"

"Shhht," Renjun menempelkan jari telunjuknya pada mulut Haechan. Mereka bertiga bersembunyi di balik pohon besar area pemakaman. Memperhatikan orang yang berada di makam Jeno.

"Gila...," ujar Haechan dengan suara berbisik.

"Perlukah kita melapor pada Taeyong hyung?" Mereka saling bertatapan.



"Tidak mungkin...tidak mungkin... tapi itu sangat nyata!"

Eric mengacak rambutnya kasar, kejadian beberapa hari lalu benar-benar membuatnya kehilangan akal.

"Benar-benar gila... kukira hanya di drama saja ada hal seperti itu, ternyata dunia nyata juga, wah..."

Flashback On

Eric menatap mansion di depannya, mansion yang berada di pinggiran kota itu benar-benar tertutup rapat oleh pagar dan benteng.

"Maaf... dimana ini?" tanya Eric pada Doyoung.

"Kau ingin bertemu Jeno bukan?"

"Ikut aku," ajak Doyoung.

Eric masuk ke mansion itu mengikuti Doyoung. Dia memperhatikan sekitar mansion yang mewah itu.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang