"Hiks...ke-kenapa aku selalu merusak ke-kehidupan orang lain...hiks ?"
Hyungseok duduk dilantai samping kasur.Ia meletakkan kepalanya diantara lutut yang ditekuk.Ia menangis.Perasaannya hancur dan pikirannya kemana-mana.Merusak keluarga tuan rumah,apakah itu bisa disebut jalang ?
Cklekk
Jonggun masuk dengan perlahan.Ia tak tau mau mulai bicara darimana,tapi yang jelas ia harus bicara.Hyungseok sedang hamil,tidak boleh jika ibu hamil terlalu banyak pikiran apalagi sampai stress.
Jonggun melangkah kakinya perlahan mendekati tubuh Hyungseok.Ia duduk didepan Hyungseok lalu tangannya mencapai pinggang ramping milik Hyungseok.Jonggun mengangkat tubuh yang lebih kecil itu lalu memangku nya saat ia berpindah ke atas kasur.
"Sudah jangan menangis.Ini bukan salahmu,Jalang itu yang gak tau diri dan selalu bikin masalah"
Hyungseok tak menjawab,ia hanya memendamkan perkataannya dalam diam.Ia tak memeluk Jonggun seperti biasa,ia hanya menyandarkan kepalanya di dada Jonggun.Tapi Jonggun tau Hyungseok menangis,karena Jonggun merasa bajunya terasa basah.
"Hey Hyungseok.Dengarkan aku"
Jonggun pengepet kedua pipi Hyungseok dengan tangannya dan menghadapkan ke wajahnya.Ia mengusap mengusap air mata Hyungseok yang terus mengalir membasahi pipinya.
"Kau adalah satu-satunya yang ada dihatiku.Aku sudah tidak memikirkan Mijin lagi,dia yang membuat aku dan Yohan menderita.Dia juga sudah bukan istriku lagi.Sekarang yang ada dipikiranku hanya kau Park Hyungseok,hanya kau.Kau akan menjadi istriku dan ibunya Yohan.Kau ingat anak yang sedang kau kandung sekarang ?"
Jonggun menurunkan tangan kirinya lalu mengelus pelan perut yang masih rata milik Hyungseok.Remaja itu menurunkan pandangannya ke perut rata miliknya itu.
"Ini anakku.Anak Park Jonggun"
Tangan kanannya sedikit menyentuh perutnya dan ntah kenapa tiba-tiba saja tubuhnya itu bergerak sendiri lalu memeluk leher Jonggun erat.Yang dipeluk tersenyum bangga dan membalas pelukan Hyungseok.
"Ternyata kau tidak bisa jauh dariku ya"
Hyungseok meliuk kan sedikit tubuhnya.Jonggun tau Hyungseok kecewa dengan kata-katanya,tapi ini terlihat lucu dimata Jonggun.Ingin sekali Jonggun melahapnya,tapi masih harus berpikir dengan yang ada di dalam perut.
"Kau terlihat lucu,aku hampir kehilangan kendali sayang"
Jonggun mencium leher Hyungseok lalu menggigitnya hingga meninggalkan bekas.Hyungseok hanya mengerang kesakitan.Jonggun selalu saja menggigitnya,itukan sangat sakit.Bekas gigitan itu juga tidak bisa hilang,tapi Jonggun selalu membuatnya.Pikir Hyungseok.
"Hemm....sakit"
Hyungseok menggembulkan pipinya,dan itu adalah kawai damage.Jonggun tetap menahan nafsu birahinya,ingat lah kandungan Hyungseok Jonggun.
"Jika kau tidak sedang mengandung,aku pasti telah menyerangmu"
Batin Jonggun.Ayang pakai kawai damage,gak ada lawan.Ia memeluk kuat pinggang Hyungseok,tak tahan dengan keadaan.Hyungseok bingung.Kenapa dengan Jonggun ? Ada masalah ?
"Istirahat lah,aku tidak akan kemana-mana dan besok kita akan pergi ke toko baju"
Hyungseok hanya mengangguk dan mencoba memejamkan matanya.Sejujurnya...hamil itu sedikit tidak nyaman bagi Hyungseok karena ia tiba-tiba saja harus ke toilet dan muntah-muntah.Yang dimuntahkan hanya cairan bening.Mau makan tapi tak nafsu dan tubuhnya selalu lemah juga mudah capek.Yang parahnya lagi,selalu pengen nempel dengan tuannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Baby sitter" l [ Jonggun x Hyungseok ]
Teen FictionMenceritakan tentang seorang pria remaja yang memiliki kehidupan menyedihkan.Berpisah dengan sang ibu karena sebuah masalah.Tak bersekolah, tak bekerja, dan ia hanya tinggal bersama kucingnya yaitu Miu. Apakah Hyungseok bisa menghidupkan dirinya den...