39.UJIAN

528 21 0
                                    

Never give up

39. Ujian

Hari yang di tunggu-tunggu oleh semua siswa. Apalagi hari ini hari yang di nanti kelas dua belas.

Iya ujian kelulusan tepat pada hari ini. Sejak tadi pagi seluruh siswa kelas dua belas berlalu lalang sambil membawa buku.

Percayalah mereka cuman membawa, menenteng buku itu tapi di baca? Itu rahasia.

Tapi, beda dengan seseorang yang sejak tadi memandang sebuah foto di handphone sambil termenung.

Teman-teman nya yang melihat tidak tega. Sejak tadi Garuda diam, dan melihat foto-foto Merpati di handphone nya.

Rudi menghela nafas pelan. Ia bangkit dari tempat duduknya. Lalu mendekati Garuda.

Ia menarik kursi lalu duduk di samping Garuda.

"Gar," Panggil Rudi.

Namun tidak ada sahutan sama sekali dari Garuda. Cowok itu cuman termenung saja. Jujur semenjak kejadian itu Garuda jadi sangat berubah drastis.

Flashback..

Garuda langsung lompat dari motornya. Lalu berlari menghampiri Merpati. Sementara teman-teman nya mengejar Shasa dan Bianca.

Lemas itu yang dirasakan Garuda. Melihat seseorang yang ia cintai. Tergeletak bersimbah darah dikepalanya.

"Mey.. " Garuda mengangkat kepala Merpati. Ia mencoba membersihkan darah yang terus keluar dari kepala Merpati.

Tapi sia-sia. Darahnya makin mengalir membuat badan garuda bergetar hebat. Takut sekarang yang ia rasakan.

"Mey! "

"Lo bangun Mey! "

"Buka mata lo!! "

Garuda memeluk Merpati sambil menangis. Sudah lama Garuda tidak menangis tapi untuk kali ini dia menangis karena takut. Ia takut kehilangan seperti yang ia rasakan waktu ditinggal oleh papanya.

"Mey... "

"Bangun ya sayang... "

"Buka mata kamu.. "

"Kamu bilang mau main bareng terus sama aku, "

Tidak ada respon dari Merpati. Ini yang membuat Garuda takut. Ini yang membuat Garuda sangat menolak seseorang singgah di hatinya.

Ia takut kalo ada orang yang singgah di hatinya. Dan sekarang ketakutan itu menjadi kenyataan.

"Mey, "

Drttt...

Ponsel Garuda berbunyi. Ia melihat nama yang tertera dan itu ternyata dari Raka. Garuda langsung mengangkat telfon itu.

"Ada apa, "

"Gar gw udah telfon ambulan ke tempat lo sama Merpati. Gue sama anak-anak berhasil nangkep Shasa.. Tapi kalo Bianca... " Raka menggantungkan ucapannya.

"Kenapa si Bianca, "

"Bianca meninggal, "

"Ha?! "


***

Garuda bersama yang lain tengah berada di rumah sakit. Ia sudah menghubungi Wiwi, Pipit, Tantenya Merpati dan yang pasti Bundanya harus tahu keadaan Merpati yang sekarang.

Garuda sangat tahu bagaimana Bundanya menatap Merpati, memperlakukan Merpati sangat baik. Jadi menurutnya ia harus menghubungi bundanya juga.

GARUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang