38. TRAGEDI

529 22 0
                                    

Akan ada waktunya masalalu datang dan akan terulang kembali di masa depan.

38. Tragedi

"Bangsat! Sial! Bego! Tolol! Lo Garuda!! " Garuda terus-terusan mengumpat dan menyalahkan dirinya sendiri.

Lagi-lagi kejadian masalalu terulang dan dengan orang jahat yang sama. Padahal ini masalah Garuda. Dia tidak ingin Merpati terlibat.

Kenapa harus Merpati? Kenapa? Apa ini karma karena dulu Garuda  berusaha merusak kebahagiaan orang lain. Tapi ia tidak benar-benar sampai merusak hubungan angkasa dan rasi.

"Sabar Gar, " Ucap Rudi.

"Lo tenang Gar. Gue yakin Merpati gak akan di apa-apain, " Ujar Raka. Mencoba menenangkan Garuda.

Sebenarnya sejak tadi cowok itu terus-terusan gelisah. Ia takut Bianca dan Shasa melukai Merpati.

"Gar, kan lo gak sendirian. Banyak yang bantuin lo Gar, " Ujar Jonathan.

"Iya Gar. Lo tenang aja, " Timpal Abdul.

"Gar. Anak-anak buah gue udah siap nih," Satria datang membawa teman-teman nya yang juga ingin menolong Garuda ditambah lagi. Merpati adalah orang yang berharga untuk Satria.

"Oke! Kita berangkat sekarang. Lo udah lacak lokasi nya Raka? " Tanya Garuda pada Raka.

"Udah Gar, " Jawab Raka.

"Oke. Lo naik motor sama gue tunjukin arahnya, " Ucap Garuda.

"Oke! "

Sementara Angga hanya bisa mematung. Sejujurnya ia bingung. Apa yang harus ia lakukan. Karena bagaimanapun Bianca adalah kakaknya tapi kakaknya sudah melakukan perbuatan yang salah besar.

Raka menoleh ke belakang, "Angga, "

"I-iya? " Angga menjawab dengan gugupnya.

Karena suasana di markas tengkorak sangat panas dan ramai. Bukan hanya anak-anak buah garuda tapi anak-anak buah Satria juga ada.

Dan mereka semua ingin menolong Merpati dan menangkap kakaknya kembali. Dan, yang bikin ia takut adalah kalau kakaknya akan menyeret ia ke penjara.

"Kalo lo ikutin rencana kita. Lo gak akan ikut kakak lo, " Ujar Raka.

"Lo yakin? " Tanya Angga ragu.

Jonathan merangkul Angga, "asal lo gak buat macem-macem aja sih. Lo bisa aman, "

"O-oke thanks, "

***

Bianca dan Shasa sekarang berada di dalam sebuah bangunan tua yang terbengkalai.

Mereka mengikat kaki dan tangan Merpati menggunakan tali dan mulutnya di lakban.

"Ah sial! Kenapa dia pingsannya lama banget, " Ucap Shasa.

"Sabar Sha. Lo bisa bales dendam lo kalo dia udah sadar, " Ucap Bianca.

"Gue gak nyangka Satria bakalan jadi penghianat disini, "

Bianca tertawa kecil, "gak usah heran, "

"Dia itu cowok, " Ujar Bianca.

Bianca mendekati Shasa lalu membisikkan ke telinga Shasa.

"Cowok itu gak bisa di pegang omongannya, "

GARUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang