34. TERBONGKAR

542 30 1
                                    

Serapi apapun kamu menyembunyikan nya pasti akan terungkap juga suatu saat nanti.
-Garuda P

34. Terbongkar

Pipit kini berada di depan pintu rumah Merpati. Mata sembab, siku di perban, pakaian yang sedikit kotor. Ia sebenarnya bingung ingin kemana. Tidak mungkin ia pulang ke rumah dalam keadaan seperti ini.

Pipit pun mengetuk pintu. Dan tak lama, pintu terbuka. Pipit terkejut ternyata yang membuka pintu adalah tantenya Merpati.

"Ya ampun Pipit. Kamu kenapa? " Tanya Tante khawatir.

"A-aku mau ketemu Merpati tante. Merpati nya ada? " Tanya Pipit.

"Ada dikamar lagi belajar. Kamu masuk aja tante bawain perban sama obat merah ya ke kamar Merpati, " Ucapnya.

"Makasih tante, " Pipit pun masuk. Dan langsung berjalan menuju kamar Merpati.

Ternyata benar ucapan Merpati. Kalau tantenya sudah berubah total. Tapi, tetap saja Pipit masih kesal kalau mengingat Merpati pernah disiksa.

Brak!

Pintu terbuka kencang. Merpati yang sedang membaca buku di kursi terkejut.

"Pipit!!! " Merpati pun langsung bangun dan menghampiri Pipit.

"Kamu kenapa? " Tanya Merpati khawatir.

"Mey gue---"

"Merpati, " Tiba-tiba saja ucapan Pipit terpotong. Morina datang secara tiba-tiba.

"Eh? Tante ada apa? " Tanya Merpati.

"Kamu tolong beliin perban sama kasa ya buat Pipit. Tadi tante cari di tempat obat udah abis, " Ucap Morina.

"Eh jangan tante, " Tolak Pipit tak enak.

"Gak papa kok. Kamu harus di obatin, " Ucap Morina, "ini uangnya ya Mey. Kamu beliin dulu ya, "

"Iya tante, " Kata Merpati. Setelah memberi uang Morina pergi meninggalkan Merpati dan Pipit.

"Pipit kamu masuk ke kamar dulu ya. Aku ke apotik dulu sebentar, "

"Iya, "

Pipit pun masuk ke kamar Merpati. Lalu, gadis itu merebahkan badannya di kasur Merpati. Ia memandang langit-langit kamar Merpati.

Flashback.

"Pipit!!! Bangun pit!! "

Pipit membuka matanya secara perlahan. Pipit terkejut ternyata di hadapannya ada Rudi.

"Ka Rudi? " Lirih Pipit.

Rudi pun langsung berdiri.

"Dasar bodoh! Kenapa gue panggil lo gak nengok!! Berhenti kek minimal!! "

"Ka--gue--"

"Lo mau bunuh diri ha?? Lo gue panggil gak nyaut?!! "

"Lo gak mikir?!! Orang-orang yang sayang sama lo!! "

"Umur masih muda tapi pikirannya kaya bocil banget lo!! "

"Kalo lo ada masalah lo cerita sama gue!!"

Pipit terdiam. Baru pertama kali ia melihat Rudi seperti ini. Pipit sama sekali tidak terlalu dekat dengan Rudi. Mangkanya ia tidak mengetahui banyak tentang cowok yang ada di hadapan nya karna terlalu sibuk mencari keseharian Raka.

Pipit menunduk. Tak lama suara isak tangis pun terdengar. Dan untuk pertama kalinya Pipit menangis di hadapan orang lain.

Rudi menghela nafas, "harusnya lo itu ngomong iya ka gue bego, "

GARUDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang