Sorot cahaya lampu langsung mengarah ke panggung di ballroom yang gelap itu. Tampak Jennie berdiri di atas panggung, tangan kirinya memegang mic dan tangan kanannya memegang stand mic tersebut.
I miss your body
I miss your face
I miss your breathe
And I miss your fingers
Yeah...Sorakan penonton di bawah panggung terdengar ketika Jennie memulai nyanyiannya sambil meliuk-liukan badan. Memegang stand mic sebagai tumpuan, seolah-olah dia menari di tiang pole dance.
I miss your neck
And I miss your eyes
Miss your hair and your bellybutton
Yeah...Sorakan semakin riuh ketika Jennie melemparkan tatapan sensualnya, sambil menari naik turun membelakangi stand mic yang masih dipegangnya itu.
"Woohoooo..." Teriakan seorang cowok jangkung, yang berdiri di belakang penonton yang bersorak sorai melihat aksi Jennie di atas panggung.
"Diam ah!" Ucap Jisoo kesal kepada Lim yang berdiri di sampingnya.
"Paan dah. Kenapa gue doang lo suruh diam?"
Jisoo tidak menanggapi temannya itu. Matanya menjelajah mencari seseorang. "Kenapa bisa dia tampil sih? Padahal gak ada di susunan acara." Kemudian matanya menangkap seseorang yang dicari dari tadi. "Minjeong!! Sini!!" Panggilnya kepada juniornya itu.
"Gue tau lo bakal nanyain hal ini, bang. Tapi ini permintaan langsung dari ketua panitia." Ucap Minjeong, yang sudah paham kenapa kakak tingkatnya itu memanggil dirinya.
"Yaudah sana" Usir Jisoo kesal. Cowok berbibir hati paham maksud juniornya tentang permintaan ketua panitia itu. Walau dirinya juga termasuk panitia acara farewell party wisuda senior-seniornya ini, tapi tidak tau sama sekali tentang penampilan Jennie.
I miss you smell of your body
Miss the smell of your breath
I miss the way you laughJennie meletakan mic di stand nya, lalu memasangkan gitar listrik ke badannya.
Aku kangen matamu
Dan aku rindu
Caramu melihat aku"Udahlah, nikmatin aja. Pacar lo keren juga, brow" Ucap Lim melihat wajah kesal Jisoo.
"Mantan"
"Eh, lo belum balikan?"
Jisoo gak menanggapi Lim, tuh cowok malah misuh-misuh. "Irene bener-bener dah. Seenaknya gonta ganti acara yang udah disusun, tanpa sepengetahuan gue."
"Oh, jadi si nyai yang ngijinin Jennie manggung. Oya, dia kemana ya?"
"Entahlah..."
Kemudian cahaya lampu sepenuhnya mengarah ke atas panggung. Tampak tidak hanya Jennie di atas sana.
Sumpah aku rindu kepadamu
Sumpah aku kangen kepadamu
I never thought
I could feel this way
Cinta setengah mati"Si sipit ngapain disana?" Tanya Jisoo, matanya masih mengarah ke atas panggung.
"Ngedebug love... Ya, ngedebug drumlah." Jawab Lim. "Noh, ketua genk lo disana juga. Baru tau gue si Irene bisa main bass."
"Pantesan. Si nyai juga ikut manggung. Eh Lim, lo beneran gak tau mereka tampil?"
"Nggak. Gak tau gue"
"Tuh Rosé, pacar lo juga disana"
"Mantan"
"Eh, putus lagi?"
"Gara-gara Jennie"
"Jennie? Mang dia ngapain?"
"Empat atau lima hari yang lalu, gue lagi mantap-mantap di kamarnya Rosé. Trus ada yang masuk sambil banting pintu. Gue terkejut bukan main karena udah ngerasa kunciin tuh pintu kamar. Gue pikir orangtuanya Rosé yang masuk, rupanya kucing garong. Rosé yang terkejut liat Jennie masuk ke kamar, ngedorong gue kuat. Padahal kita hampir sampe coba."
KAMU SEDANG MEMBACA
Songs From The Heart (Jensoo)
FanfictionCeritanya ya... berdasarkan sebuah lagu Lagunya ya... suka-suka saya Sayanya ya... suka jensoo Jensoonya ya... udah cere 😔