Dewi

802 97 16
                                    

genben


"Jennie, dengerin dulu..."

"Dengerin apa hah? Kamu udah jelas bohongin aku, Ji."

"Aku gak boh..."

"Bilangnya ngumpul, tapi jalan sama cewek lain."

"Aku memang ngumpul bareng yang lain, sayang. Kalo kamu gak percaya tanya sama mereka..."

Jennie berjalan ninggalin Jisoo yang masih mau ngomong. Cewek itu masih lanjutin langkah kaki, walau pacarnya teriak manggil-manggil nama dia.

Jisoo masih ngikutin cewek berpipi gembil itu dari belakang, hingga ke parkiran. Ketika Jennie mau masuk ke dalam mobil, Jisoo menahannya.

"Dengerin dulu ya penjelasanku..."

"Penjelasan apa? Penjelasan kalo kamu masih suka dia? Masih ngarepin dia? Mas..."

"Kok kamu ngomong hal yang lain sih"

"Hal lain yang mana? Itu semua benar kan?"

"Apanya yang benar? Aku gak ngerti yang kamu omongin barusan"

"Jangan pura-pura bodoh, Jisoo. Kamu pikir aku gak tau dia siapa. Dia siapa bagi kamu..."

"Bagi aku gimana? Please Jennie, jangan nambah beban pikiranku. Aku baru kelar posttest di kelas tadi coba. Jadi please, jelasin maksud kamu apa?"

"Bodo amat!" Melepas tangan Jisoo dan masuk ke dalam mobilnya. Pas mau nutup pintu, Jisoo menahan pintu mobil itu dengan badannya.

Jennie mengadah ke atas, menatap tajam sang pacar. "Lepasin!"

"Jennie, aku masih belum paham maksud kamu tadi. Kalo mengenai aku jalan sama Nayeon, itu semua hanya kebetulan. Dan kenapa aku gak kasi tau, karena aku juga tau kamu gak suka sama dia"

"Udah jelas aku gak suka. Trus ngapain masih jalan sama tuh cewek?"

"Kamu ingat waktu aku ngumpul itu, kamu ngirim spam chat buat nyuruh pulang, karena udah mau malam. Saat itu juga aku pulang, lalu liat Nayeon jalan sendirian. Gak mungkin aku biarin dia begitu aja. Kan dia juga teman sekelasku. Ya udah aku nawarin buat bareng. Dianya minta temenin ke minimarket..."

"Kenapa gak nolak aja sih?"

"Gak mungkin aku nolak dong. Kan tadi aku yang nawarin pulang"

"Ck!"

"Sayang..." Jisoo mencoba meraih tangan Jennie yang memegang ganggang pintu mobil, tapi cewek yang masih pake seragam itu menepisnya. "Apalagi, sayang... Kan udah dijelasin semuanya. Aku sama Nayeon itu gak ada apa-apa. Aku nawarin dia pulang bareng, cuma bantu sesama teman aja. Dia cewek, sendiri, waktu itu udah mau gelap juga. Yang pasti aku kenal sama dia. Kalo gak kenal ngapain juga aku nawarin pulang bareng. Hmm..." Kali ini tangan Jisoo terangkat buat membelai kepala cewek yang duduk di mobil. Hanya satu usapan, kembali Jennie menepisnya.

"Kamu yakin, karena hanya mengenalnya, kamu nawarin pulang bareng?"

"Iya say..."

"Bukan karena masih suka sama dia..."

"Suka sama dia gimana? Aku suka sama Nayeon gitu?"

"Benerkan? Kamu masih nyari tau tentangnya, masih stalking medsosnya, masih ngarepin dia"

Jisoo tertawa mendengar ucapan pacar seksinya itu. "Buat apa aku ngarepin cewek lain, sedangkan aku udah punya kamu"

"Bohong! Awas sana. Aku mau pulang"

Songs From The Heart (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang