Kita Dan Ketidakmungkinan

639 80 42
                                    

gxg



"Jen..." Panggil Jisoo membangungkan gadis yang masih di dalam selimut itu. "Jennie, bangun... Ini udah siang, hei..."

"Uhmm..." Suara imut yang Jennie keluarkan, tanpa berniat untuk mengikuti ucapan gadis bermata teduh.

Jisoo tidak tinggal diam, dia masih mencoba agar gadis bermata kucing segera bangun dan memulai semua rencana yang mereka susun sebelum datang ke kota ini. "Jennie, aku sengaja ambil cuti kerja bukan untuk liatin kamu tidur ya..."

"Ish, Jisoo! Ngantuk." Ucap gadis yang masih di bawah selimut, tanpa membuka kedua mata kucingnya itu.

"Ya udah. Aku aja sendiri perginya..." Jisoo mulai beranjak dari kasur.

"Jisoo!" Panggil Jennie yang langsung duduk dan sedikit berteriak. "Ngapain pergi sama aku, kalo kamunya tetap jalan-jalan sendiri?"

Gadis bermata teduh yang tadi sudah berdiri, kini mendekat ke arah gadis yang menatap tajam pada dirinya. "Ini udah hampir tengah hari, dan besok malam kita harus balik. Makanya aku gak mau buang-buang waktu. Maunya aku habisin waktu, jalan-jalan di luar sana berdua sama kamu." Ucapnya sambil tersenyum, mencubit gemas pipi gembil kesukaan. Yang membuat gadis di depannya ikut tersenyum juga. "Sekarang..." Menarik kedua tangan Jennie untuk berdiri. "Mandi ya, biar cakep, biar wangi, biar pipinya makin kenyal..."

"Ngantuk, Jisoo..."

Jennie berdiri malas-malasan. Rasa kantuk masih menggerogotinya.

Jisoo yang tidak ingin rencana mereka tertunda, mencoba mendorong punggung Jennie ke kamar mandi. "Perasaan nyampe hotel kemaren, kamu langsung tidur deh. Sekarang masih ngantuk lagi? Kebo bang..."

Ucapan Jisoo terpotong, karena Jennie langsung berbalik badan, menatapnya tajam.

"Kamu ya, yang bangunin aku tengah malam cuma buat nge..."

"Hush! Mandi sana cepetan!"

🍁🍁🍁

Selesai mandi tadi, Jennie dan Jisoo langsung pergi ke sebuah restoran untuk makan siang. Karena memang mereka keluar dari hotel udah lewat jam sarapan.

Setelah mengisi amunisi, mereka lanjutkan apa yang sudah direncanakan sebelum ke kota ini. Yaitu, jalan-jalan, jajan, belanja, istirahat, repeat. Walau begitu, mereka sudah merencanakannya berbulan-bulan yang lalu. Dan baru sekarang bisa terealisasikan.

"Ji, foto aku di sana." Ucap Jennie menunjuk ke arah mural yang kelihatan begitu artistik.

"Sekali aja ya. Gak ulang-ulang ngambilnya."

"Lah kok gitu. Ntar kalo hasilnya jelek gimana. Muralnya keren banget tau."

"Perut aku minta diisi..."

"Bukannya tadi kita udah makan siang. Trus sambil jalan-jalan kamu banyak jajan deh. Itu perut apa karung?"

"Enak aja bilang karung. Aku juga mau istirahat, capek banget mutar-mutar dari tadi. Kakiku pegal semua, karena kamu narik sana narik sini. Lagian sekarang udah sore. Yuk lah, kita cari restoran atau cafe."

"Ih, tunggu. Fotoin aku dulu di sana." Ucap Jennie menarik tangan Jisoo ke arah dinding yang dihiasi mural itu.

Seperti biasa, Jisoo selalu pasrah ditarik sana sini oleh gadis favoritnya itu. "Tapi janji ya. Ngambilnya enggak ulang-ulang? Ntar kamu ganti-ganti pose aja."

Songs From The Heart (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang