____
Happy reading
•°•°•°•°•°•°•°•Sekitar jam 5 sore, Sabiel baru pulang kerumahnya. Tentu saja dia diantarkan oleh Ayden bersama supir pribadinya, soalnya kakak sepupunya Ayden, alias Danny sudah pulang dari mereka selesai makan bersama, jadi dia hanya diantarkan oleh Ayden saja. Sekalian, dia juga mau ngajak Ayden ke rumah dan mungkin akan membujuknya juga supaya menginap di rumahnya. Mumpung besok hari Minggu.
Sabiel membukakan pintu rumahnya untuk Ayden dan mempersilahkan sahabatnya itu berjalan duluan, sontak saja Ayden langsung nyolot dan protes pada Sabiel karna di perlakukan bak putri kerajaan.
"Gue bukan ladies and gentleman anjirr!! Gak usah sambutan-sambutan gitu deh? Gak cocok ama muka Lo!" Cerocos Ayden
"Dih! Kan gue cuma mau menyambut tamu aja." Sabiel mendecih tak suka.
"Udah deh, gak usah gaya-gayaan."
Sabiel mengangguk sekilas, "yaudah iya. Yuk, masuk."
Sabiel berjalan lebih dulu kedalam dan diikuti oleh Ayden dibelakangnya. Dari arah ruang tengah, Sabiel bisa mendengar suara rusuh dan teriakkan nyaring di sekitar rumahnya. Sabiel yakin sekali, pasti Grabiel sedang ngajak temen-temennya main ke rumah.
"Brisik amat rumah lu, ada numpang tuyul kah?" Tanya Ayden ngelantur
"Sembarangan! Temen-temennya Grabiel lagi main."
Grabiel mah kebiasaan, kalo Sabiel gak ada di rumah pasti Grabiel bakal ngajak temen-temennya Mabar sama notbar. Sama seperti beberapa bulan lalu saat dia baru saja pulang dari rumah neneknya. Baru sampai di depan pintu, dirinya sudah di sambut dengan tingkah rusuh dari teman Grabiel yang berlarian sesana kemari, bekas makanan dan sampah berserakan di lantai pokonya rumah serasa kapal pecah, padahal cuma setengah hari dia tinggal, tapi Grabiel benar-benar mengacaukan rumah mereka. Untung saat itu, Mamanya tidak ikut pulang dan memilih menginap di rumah sang nenek, kalo ikut dah pasti habis si Grabiel di gebukin pake teplon.
Segera Sabiel langsung pergi ke arah bising barusan dan siap-siap mau ngomel, dia tidak mau membereskan semua kacauan yang diperbuat oleh Grabiel dan kawan-kawannya seperti kejadian lampau lalu. Ayden yang penasaran pun juga mengikuti Sabiel dari belakang.
"GRABIELL!!" Teriak Sabiel dengan nyaring.
"YA AMPUNN KOK BERANTAKAN GINI SIHHH"
Sontak semua yang ada di ruang tengah langsung berjengkit kaget, termasuk Ayden juga yang berdiri tepat di sampingnya.
"Anjing! Gue congek mendadak ini mah." Ringgis Ayden ketika suara teriakkan Sabiel begitu memekikkan telinga.
Sejenak Sabiel terdiam, matanya terbelalak terkejut melihat ruang tengah yang terlihat berantakan dan juga 8 orang pemuda termasuk adiknya yang tengah duduk di sofa panjang juga empat dari mereka duduk di lantai. Eh, ada Mas crush nya juga.
Aduh, malu banget dia gara-gara ngegas tadi. Semoga aja imejnya aman di depan kakak idaman.
"K-kak.. lu dah pulang?" tanya Grabiel takut-takut ketika Sabiel masih berdiri di sana dan membeku menatap kearahnya.
Grabiel makin melihat Sabiel horor ketika kakaknya itu tiba-tiba tersenyum manis padanya.
"Dek Abiel~ ikut kakak bentar ya~ " kata Sabiel dengan lembut dan halus, namun tatapan matanya masih sama. Tajam.
"K-kemana?" Tanya Grabiel yang berusaha untuk tenang,
"gak. usah. banyak. tanya." Sabiel menekan setiap perkataannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/324415198-288-k34899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Tsundere
Sonstiges(Nikhooon) Gimana sih rasanya punya adik tsundere tapi rasa pacar sendiri. "Grabiel tuh gimana sih orangnya? Pasti dia anaknya baik banget ya? Sayang banget kan pastinya sama lo?" Sabiel memutar bola matanya malas. Jelas saja temannya salah mengira...