Happy reading
•°°°÷÷÷°°°÷÷÷°°°•Tuk... Tuk.. tuk...
Ketukan pintu di balik depan kamar Grabiel kembali mengerupsi telinganya yang beberapa menit lalu suara itu tak di dengar olehnya. Jam sudah menunjukkan pukul 23:36 malam, Dia masih belum tidur karena sedang mengerjakan tugas sekolahnya yang akan selesai 2 soal lagi. Sebenarnya, ini adalah tugas Minggu lalu yang ia belum kerjakan karna malas. Biasalah, Grabiel mah suka nyusul kalo ada tugas.
Beda sekali dengan Sabiel yang selalu mengerjakan tugasnya tepat waktu.tangannya terus bergerak di atas kertas itu, Namun suara ketukan itu benar-benar mengganggu konsentrasi nya. Ck, Siapa yang mengetuk pintu kamarnya selarut ini?
Tuk... Tukk... Tuk...
Suara ketukan itu kini lebih keras, Grabiel menghentikan kegiatan belajarnya dan menoleh ke arah pintu yang masih tertutup rapat namun suara ketukan itu belum juga hilang.
Dengan kesal, dia beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu yang sempat ia kunci sebelumnya.
Dugaannya sih tidak terlalu jauh untuk menebak siapa oknum gabut yang mengetuk pintu kamarnya dengan tidak elitnya.
Cekklekkk
Pintu itu dibuka, tepat seseorang yang berdiri di depan pintu kamarnya itu tengah tersenyum menampilkan cengiran yang menurutnya benar-benar menyebalkan. tapi lucu.
Grabiel berdecak lalu menatap malas pada Sabiel yang masih berdiri di depannya, "ngapain lo?" Tanyanya kesal
"Hehe nggak, A-aku cuma...." Sabiel menjeda ucapnya
"Kenapa lagi?"
Mendapat nada ketus dari adiknya, Sabiel mempout lucu seraya menghampirinya dan bergelayut manja di lengan kekar Grabiel yang masih menatapnya dengan malas.
"Gak bisa tidur~ " rengek Sabiel
"Terus?"
"Kakak tidur bareng kamu yaa, plisss!!" Kata Sabiel sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
"Terserah." Balas Grabiel
Lalu setelahnya, ia berjalan ke meja belajarnya lagi dan melanjutkan tugas yang belum diselesaikan nya. Sementara itu, Sabiel juga sudah masuk ke dalam kamar sang adik dan langsung berguling-guling di kasur empuk oversize Grabiel yang sangat luas dan empuk.
"Nyaman." Gumam Sabiel sambil merenggangkan otot-otot nya.
Dia mengambil guling di sisi kasur kemudian memeluknya dengan erat, aroma harum dari parfum milik Grabiel langsung mengerupsi hidungnya hingga membuatnya merasa nyaman. Matanya menelusuri setiap dinding yang berwarna putih dan hitam di setiap sisinya juga beraneka barang-barang yang memiliki warna dark, agak gelap sih, tapi Sabiel sangat suka dengan suasana kamar Grabiel.
"Abiel, kamu ngapain?" Tanya Sabiel
"Nugas, dua soal lagi kelar."
"Kenapa gak dikerjain dari siang aja sih?"
"Gak sempet, gua sibuk."
"Oh, Yaudah fighting."
Setelah itu, tidak ada percakapan lagi. Sabiel lebih memilih bangun dari acara rebahannya dan berdiri di sebelah jendela kamar Grabiel dan menatap sinar rembulan yang terang di malam hari ini, Senyumnya tak luntur dari bilah bibir manisnya. Entah apa yang membuatnya sebahagia itu sampai tidak bisa tidur dan memilih pergi ke kamar Grabiel.
Cukup lama dia berdiri di sana, tiba-tiba dia merasa ada sebuah tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang. Sontak, Sabiel menolehkan kepalanya dan menemukan wajah tampan Grabiel yang sudah bersandar pada bahunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/324415198-288-k34899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Tsundere
Rastgele(Nikhooon) Gimana sih rasanya punya adik tsundere tapi rasa pacar sendiri. "Grabiel tuh gimana sih orangnya? Pasti dia anaknya baik banget ya? Sayang banget kan pastinya sama lo?" Sabiel memutar bola matanya malas. Jelas saja temannya salah mengira...