Happy reading
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷"Nicky tunggu!!"
Seru seorang gadis ketika Grabiel baru saja keluar dari kelasnya, ini sudah jam pulang sekolah. Lelaki itu sontak menghentikan langkahnya dan menghela nafas berat.
Gadis itu lagi, menyebalkan.
"Nicky." Panggil gadis itu ceria
Grabiel berdehem malas, "Hmm"
"Tolong terima ya? Gue nyiapin ini buat lo."
Grabiel melihat barang yang gadis itu berikan padanya, yakni 2 batang coklat dengan ikat pita berwarna pink diluarnya. Lagi-lagi Grabiel menghela nafas, gadis ini benar-benar tidak pernah bosan untuk menganggu nya.
"Buat gue?"
"Hem!" Gadis itu mengangguk seraya tersenyum manis.
"Oke, gue terima pemberian lo kali ini."
Iya, gadis itu sering memberikan sesuatu kepadanya setiap hari. Tapi Grabiel tidak pernah menerima atau menyentuh pemberiannya sekalipun. Dia tau sikap gadis itu seperti apa, dan gadis ini juga selalu membuatnya risih. Dia sudah muak.
"Beneran!!" Balasnya antusias
"Iya."
"Makasih, gue seneng banget." Ucapnya senang dan hendak meraih tangan Grabiel, Namun lelaki itu segera menepisnya dan menatap gadis itu dingin.
"Tapi cukup sekali ini aja, karna gue udah muak liat akting sampah lo itu." Kata Grabiel dingin dan penuh penekanan
Seketika gadis itu memucat saat mendengar nada bicara Grabiel yang terkesan ancaman baginya.
"M-maksud lu apa?' ucap gadis itu sok polos.
Grabiel mendecih tak suka, "cih, Jangan pura-pura bodoh dan sok polos di depan gue, lu pikir gue gak tau kalo lo itu suka bully anak perempuan atau laki-laki di sekolah?"
Gadis itu panik dan langsung menggeleng ribut, "E-enggak, g-gue--"
"Udah cukup." Potong Grabiel cepat, "jangan berakting seolah lu adalah cewek lugu yang gak punya dosa sedikitpun, gue tau semua sifat kotor lu sama circle sialan lu itu. Dan ingat ini, jangan pernah muncul atau ganggu gue lagi, Ashley Eleonara." Ucap Grabiel sambil menatap gadis itu tajam.
Gadis yang bernama lengkap Ashley Eleonara itu tidak bergeming, hanya wajahnya saja yang terlihat pucat dan panik secara bersamaan. Grabiel yang melihat itu pun tersenyum miring, tanpa basa-basi lagi Grabiel langsung pergi ke sana.
Disisi lain, Sabiel dan Ayden sedang sibuk mengobrol sesekali tertawa selama berjalan di lorong koridor sekolah. Namun, terlintas di benak Ayden untuk mengajak Sabiel berkunjung ke rumahnya. Karna selama mereka berteman, mereka belum pernah berkunjung dan main kerumah masing-masing. di tambah sahabatnya ini susah sekali kalau diajak kemana-mana, bawaannya males mulu.
"By." Panggil Ayden
Sabiel menoleh, "apa?"
"Mau main gak kerumah gue?"
"Emang boleh?"
"Boleh lah, lu kan bestie gue. Sekalian Mak gue pengen ketemu sama lo, dia gak percaya gue punya temen di sekolah." Ucap Ayden sedikit memanyunkan bibirnya.
"Lah kok bisa?"
Ayden memutar bola matanya, "lo kan tau gue gimana orangnya. 11 12 lah Ama lu, tapi lebih parahan lu sih. Makanya Mak gue pengen tau siapa temen gue, siapa yang mau temenan ama anak donggo nya ini." Balas Ayden panjang lebar

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Tsundere
Nezařaditelné(Nikhoon) Gimana sih rasanya punya adik tsundere tapi rasa pacar sendiri. "Grabiel tuh gimana sih orangnya? Pasti dia anaknya baik banget ya? Sayang banget kan pastinya sama lo?" Sabiel memutar bola matanya malas. Jelas saja temannya salah mengira...