‣ e m p a t

131 28 11
                                    

Ketika pagi telah tiba, tiga cucu adam beda humor telah siap dengan seragam dinasnya masing-masing. Bersama topi curian milik Lino, mereka berencana pergi ke kolam pancing milik warga desa sebelah. Letak desa itu cukup jauh dari asrama mereka, harus 2 kali naik angkot. Tapi jangan tanya soal keindahan pemandangannya, nggak sia-sia deh main kesana. Ada banyak pesawahan terasering dan kolam ikan disana. Warga skizy mah jangan tanya lagi sudah berapa kali mereka berkunjung, semenjak Hyunjin ngasih rekoman tempat-tempat galau buat rakyat jomblo di asrama, mereka jadi rajin.

Sebenarnya Seungmin nggak mau ikut join apalagi satu atmosfer sama Jisung dan Felix. Terkhusus Jisung sih, anak itu berisik, notabene kawanannya Hyunjin dan Ayen, beda sama Seungmin si pecinta ketenangan.

Momen-momen seperti hanya cocok untuk orang berkepribadian kalem kaya Seunmin, dimana seharusnya suasana disana harus tenang, aman dan damai. Seungmin gak bisa ngebayangin gimana stresnya dia dan ikan-ikan denger repetan Jisung.

"Mau kemana trio bocil?" Tanya Chan yang baru akan turun ke lantai bawah. Ia melihat Jisung, Seungmin dan Felix lagi siap-siap ngancingin jaket dan pasang sepatu.

"Ini mo mancing"

"Jan bercanda Sung, lo orangnya gak betahan, mending di rumah ae main masak-masak sama Yeji"

"Ogah males gue, ntar digondol pake sendok nasi sama dia"

"Mancing cuman buat makhluk kalem kaya gue sama Seungmin"

"Jangan bercanda, gue slepet masuk empang mampus lo"

Felix mencibir.

"Lo sendiri, mau kemana bang?" Tanya Seungmin yang lagi makai jaket parasutnya.

"Belum tau. Kayanya di rumah aja. Ntar kena omel Yeji gue keluyuran"

"Anjay, udah peduli sama omelan Yeji aja nih" goda Jisung.

Chan terkekeh.

"Btw, pak Wonho kedatangan tamu" kata Felix.

"Siapa?"

"Gatau, dari luar negeri kata Ryujin. Ntar bisalah lo bertiga lirik-lirik sebelah"

"Moh, gue mah setia ama neng Chaer"

"Halah bucin tai"

Chan ketawa kecil, "Belum apa-apa udah baku hantam. Buru sana pergi, ntar keburu siang"

"Iyedah. Jaga ciwi-ciwi ya bang" pesan Felix.

"Lix, sumpah, bobrok Ryujin nular ke elo" ujar Seungmin.

"Gelay" timpal Jisung pula.

"Tunggu aja ntar kalian berdua gue jadiin umpan ikan cupang"

Chan ngakak. Satu per satu pantat mereka bertiga mendapat tendangan kaki dari Chan, "Rusuh ae kalian bertiga. Buru sana"

Mereka nurut jalan keluar sambil bawa alat pancing. Chan mengantar mereka bertiga sampai pagar asrama. Nggak akan ada habis-habisnya kalau ngelayanin mereka adu bacot. Ntah apa jadinya ntar mereka kalau mancing bertiga rusuh gitu. Chan geleng-geleng kepala aja ngelihat Jisung, Felix dan Seungmin yang kini udah sampai dipersimpangan gang.

Saat akan menutup pagar asrama, mata Chan tak sengaja bertemu tatap dengan mata bulat milik Lily, sepupunya. Darah Chan berdesir seketika. Perempuan mungil itu berdiri diam dihadapannya dengan sorot mata tajam.

"Li-" suaranya tercekat nyaris hilang ditenggorokan. Ternyata Lily, perempuan bule yang Felix sebut.

"Kak Chan!" Panggil Yeji dari dalam asrama.

Chan menoleh.

"Tolong pasangin tabung gas baru dong"

"Ya, tung-"

[1] ATAP | Chan × Yeji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang