"Saat menjadi tua kita menjadi lebih bodoh dan lebih bijaksana." - François de La Rochefoucauld
•
•
•
~ HAPPY READING ~
Dengan setelan celana jeans dengan baju panjang hitam dan juga polesan sedikit untuk bibir dan wajahnya membuat Rain sangat cantik.Jam menunjukkan pukul 17.00, setelah pulang sekolah tadi, Ia buru-buru mandi lalu berganti pakaian untuk pergi ke panti muara kasih.
Ia bergegas mengeluarkan motor Scoopy berwarna hitam miliknya di bagasi. Setelah semuanya siap, Ia kemudian bergegas pergi menuju sebuah toko, untuk membeli kado.
Ia memang belum mengenal kakak Galen, namun mau bagaimana pun ia harus tetap memberi dia kado sebagai hadiah hari ulang tahunnya.
Karena ia pusing barang apa yang cocok untuk pria, ia memutuskan untuk membeli sebuah topi.
Setelah semua selesai, ia kemudian melanjutkan bergegas menuju panti.
Setelah beberapa menit, Rain memarkirkan motornya dihalaman panti muara kasih.
"KAKAK CANTIK!"Teriak Galen bersama Zevan kompak.
Rain tersenyum, "Hai,"
"Kakak cantik cepet banget datengnya,"Ujar Galen.
"Iya, kan kakak cantik mau bantuin siapin ulang tahun Abang, Galen!"Jawab Zevan.
"Ayok masuk kakak cantik!"Kedua tangan Rain di gandeng oleh Galen dan juga Zevan.
Sebenarnya panti asuhan muara kasih ini banyak penghuninya, Namun yang paling dekat dengan Rain hanya Galen dan Zevan.
"Eh neng Rain,"Sapa Vika yang kini sedang menyiapkan dekorasi serta anak-anak panti yang lain yang sedang meniup balon.
"Temen-temen kakaknya Galen belum pada sampe Bu?"Tanya Rain.
"Tadi temennya ngabarin ibu, katanya mereka bareng sama kakaknya Galen kesini."
Rain mengangguk, "Aku bantuin ya Bu,"
"Makasih ya neng,"
Setelah selesai membantu Vika menyikapkan dekorasi, Rain duduk di teras depan, Ia menjadi teringat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Petir dan dirinya tidak bisa mengikuti rencana teman-temannya.
Ia membuka ponsel, Dirinya diam sejenak, kemudian ia masukkan kembali ponselnya kedalam tas.
"Nanti aja deh ngucapinnya besok kalo ketemu."Monolognya.
"Kakak cantik, aku punya pantun."Ujar Galen membuat Rain terkekeh.
"Coba apa?"Ujar Rain.
Galen menoleh kepada Zevan, Zevan membisikkan sesuatu, "Ikan hiu makan tomat,"Ujar Galen setelah mendapat bisikan dari Zevan.
"Cakep,"Sahut Rain.
Galen menoleh lagi kepada Zevan, menunggunya untuk Zevan membisikkan lagi kata selanjutnya.
"I love you so much" Ujar Galen membuat Rain tertawa diikuti oleh Zevan.
"Hei, kamu diajarin siapa?"Tanya Rain.
"Zevan yang bisikin kak!"Ujar Galen.
"Zevan kata Abang!"Ujar Zevan.
"Kamu tau artinya nggak?"Tanya Rain kemudian.
"Aku cinta kamu bukan kak?"Tanya Zevan.
"Abang kamu ngajarin itu?"Tanya Rain lagi.
Zevan mengangguk, "Kata Abang, kalo ada cewek cantik, harus pake pantun itu biar orang cantiknya nggak pergi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN DAN PETIR ( SELESAI ✓)
RandomKisah ini menceritakan tentang Rain dengan segala keputusasaannya, dan juga Petir dengan segala kekuatannya. Mereka berdua bertemu untuk saling menguatkan dan menjaga satu sama lain. "Ngga ada yang menjamin hidup akan mudah, tapi ketika bersamamu, h...