Boleh kan sebelum baca VOTE dulu
Bismillah..
Mimpi Jadi Nyata
CIGANJUR, JAKARTA SELATAN.
Sore hari pukul 14.53 WIB, ada seorang gadis yang sedang tidur. Tiba-tiba alarm HP gadis itu berbunyi membuat sang gadis terbangun. Gadis itu adalah ANA KHAIRUN NISA.
"Ih jam berapa si?" Tanya Ana.
"Jam 14.53? Tadi aku mau ngapain ya kok setel alarm jam segini?" Ana berusaha untuk mengingat-ingat kembali kenapa ia memasang alarm jam segini.
Dan akhirnya Ana ingat bahwa sore ini Ana harus mengembalikan buku perpus yang ia pinjam Ahad lalu.
"Oh iya.. Astagfirullah hal'azim..." Ucap nya sambil menepuk jidat.
"Kok aku lupa si? Kan aku harua kembaliin buku perpus"
"Mana deadline nya jam 3 lagi huh" dan akhirnya Ana pun mengingatnya.
"Aduh.. harus cepet-cepet nih!" Ucap Ana lalu buru-buru mengambil buku yang harus ia kembalikan.
"Bu, Ana mau ngembaliin buku dulu ya!" Ucap nya seraya berpamitan dengan Ibu nya.
"Assalamu'alaikum" Ana lalu mencium singkat punggung tangan Ibu nya dan berangkat.
"Iya, Wa'alaikumussalam hati-hati!".
Lalu Ana pun keluar rumah sudah dengan gamis, hijab dan di tangan Ana sudah ada buku-buku perpus yang akan ia kembalikan.
Ana memilih untuk berjalan atau berlari untuk menuju perpus. Karna jarak dari rumah nya dan perpus tidaklah jauh. Kenapa Ana tidak naik motor? Karna ribet! Harus cari kunci, ngeluarin motor, dan nyalain motor, dan itu semua menurut Ana hanyalah membuang-buang waktu saja!.
"Aduhh.. moga aja nggak telat deh,, bisa-bisa kena denda nih kalo telat" harap nya sambil menunduk melihat buku yang ada di tangan nya dan berlari. Tiba-tiba..
Bruk..
Ana menabrak seseorang yang sedang joging sore.
Orang itu memakai masker hitam dan juga topi hitam sehingga Ana tidak bisa mengenalnya, Ana hanya merasa sudah pernah mendengar suara itu.
"Aduhh... M-maaf,, saya gak sengaja" ujar Ana seraya mengumpulkan buku-buku perpus yang berserakan.
"Laa ba'sa, mari ana bantu.." tawar lelaki itu.
"Syukran katsiran.." ucap Ana setelah buku nya kembali rapih di tangannya. Ana hanya menunduk merasa bersalah.
"Sekali lagi, assif jidan ya akhy" ucap Ana lagi dengan menunduk merasa bersalah.
"Na'am, laa ba'sa ya ukhty" jawab laki-laki itu.
"Kalo gitu, ana izin duluan, ana lagi buru-buru. Jazakallahu khairan katsiran ya akhy, Assalamu'alaikum " ucap Ana berpamitan, lalu ia buru-buru menuju perpus.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab lelaki itu. Jujur saja sebenarnya lelaki itu bingung dengan perempuan itu, kenapa ia segugup itu kala bertemu dengan dirinya? Dahlah...
--
"Assalamu'alaikum.." ucap Ana dengan nafas terengah-engah.
"Wa'alaikumussalam" jawab petugas perpus.
"Pak, ini Pak buku yang harus di kembaliin, belum telat kan?" Tanya Ana.
Petugas perpus itu sempat menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Maaf Mba, tapi Mba sudah telat, lihat jam" jawab petugas.
Lalu Ana pun melihat jam yang ada di tangan kirinya, tertera di sana pukul 15.03 WIB.
"Lah Pak.. cuma telat tiga menit aja loo is" elak Ana.
"Tetep nggak bisa, dan Mba harus bayar denda seperti apa yang sudah menjadi peraturan di perpus ini".
"Alah Pakk.. ku mohon kaliiii ini aja Pakkkk, cuma telat tiga menit aja loh Pak.. belum lima menit juga" elak Ana lagi.
"Emang ada peraturan yang kek gitu? Kalo telat nya kurang dari lima menit nggak kena denda gitu? Nggak bisa Mba" ujar petugas nya lagi membuat Ana semakin terdesak.
Ana menghela nafas pelan "Huft.. yaudah deh Pak, berapa emang denda nya Pak?" Tanyanya.
"Satu buku tiga puluh ribu" jawab nya.
"Lhaaaaahhhhh...."
"Yaudah nih Pak empat buku jadinya seratus dua puluh ribu ya Pak" ucap Ana seraya menyodorkan buku perpus nya.
Singkat cerita.
Ana sudah berada di rumahnya.
Sedikit bocoran ya manteman..😂🤭
Di part 01 ini mungkin kurang seru, tapi In Syaa Allah di part-part selanjutnya bakalan seru...! Karna emang ini kan baru pemula^^
Hii! Jangan lupa VOTE yaa!
Afwan kalo ada typo
See You Next Part!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Jadi Nyata || Alwi Assegaf
FanfictionAna Khairun Nisa, seorang perempuan yang mengagumi seseorang dalam diamnya. Namun ia harus merelakan perasaannya demi berbakti kepada orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan dengan seorang laki-laki yang bahkan belum ia temui sebelumnya. Alwi Al...