Boleh kan sebelum baca VOTE dulu.
Bismillah..
Mimpi Jadi Nyata.
Terdapat seorang gadis kini tengah memarkirkan motor nya di tempat parkir yang telah di sediakan untuk para pembeli atau pengunjung. Gadis itu lantas memasuki sebuah toko setelah memarkirkan sepedanya.
Ia mulai mencari-cari barang yang hendak ia beli.
"Alat dan bahan buat ngelukis itu apa aja si?" Tanya nya pada diri sendiri.
"Kuas udah.. palet udah.. cat air udah... Ah.... Iya! Yassalam alat utamanya kok malah lupa! Kanvas!" Lanjut nya.
"Kanvas nya ada di mana, ya?" Tanya nya sembari berkeliling toko mencari barang yang ia cari itu.
Sudah hampir tiga kali ia mengelilingi toko itu, namun ia belum juga menemukan barang yang ia cari. Pada saat melewati salah satu tempat, ia mendongak lalu menyipitkan matanya. Melihat apakah benar yang ia lihat itu.
"Astaghfirullah, Ana..! Haduhh pantesan di cari dari tadi nggak ketemu-ketemu! Ternyata di atas! Huh.." ucap nya menepuk jidat sambil mendongak melihat barang yang ia cari. Ya! gadis itu adalah Ana.
Ana mencoba untuk mengambilnya, namun karna ia kurang tinggi, ia harus berjinjit-jinjit. Namun sama saja, tempat di mana kanvas di simpan itu terlalu tinggi baginya.
"Akh tinggi banget si.." ucap nya masih dengan berjinjit.
"Ihh nggak nyampe lagi huh.." Ana tak menyerah, ia masih berjinjit berharap ia bisa menggapainya.
"Ekhem... makanya jadi orang tuh yang tinggi.. biar bisa ambil barang yang ada di atas..!" Suara berat itu muncul bersamaan dengan tangan putih yang mengambil kanvas di atas sana.
Ana menoleh siapa pemilik suara berat dan tangan putih itu.
"Ihh enak aja kalo ngomong. Aku tu udah tinggi ya! Kak Alwi nya aja yang ketinggian!" Ujar Ana.
"Mana itu kanvas nya?" Pinta Ana.
"Hm? Minta nya yang sopan donk. Coba kalo minta ke orang tu gimana" ujar Al.
"Kak Al,, mana itu kanvas nya.." ujar Ana tersenyum paksa.
"Nahh gitu donk.. nih" ucap Al sedikit tertawa lalu memberikan kanvas itu kepada Ana. Ana pun mengambil nya lalu pergi begitu saja meninggalkan Al menuju kasir.
"Eh! Nggak sopan!" Cegah Al.
Ana menghentikan langkah nya tanpa menoleh. Ana memutar bola mata nya malas "Syukran Kak Al yang guanteng..!" Lalu Ana melanjutkan jalannya menuju kasir pembayaran.
Al hanya bisa terkekeh. "Hmm ternyata Ana lucu juga yh, tapi waktu itu kenapa tegang banget ya" gumam Al. Saat Al ingin beranjak dari situ, Al tak sengaja melihat barang tergeletak di lantai. Seperti.. dompet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Jadi Nyata || Alwi Assegaf
FanfictionAna Khairun Nisa, seorang perempuan yang mengagumi seseorang dalam diamnya. Namun ia harus merelakan perasaannya demi berbakti kepada orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan dengan seorang laki-laki yang bahkan belum ia temui sebelumnya. Alwi Al...