musabab terdampar

208 25 0
                                    

"sorry ya, saya jadi ganggu waktu kamu"ujar Kazakh menyadarkan Bulan yang ternyata bengong sepanjang jalan.
"oh iya gpp kok"ujar Bulan canggung

"Fabian masih hutang banyak project sama saya dan deadline nya udah mepet, tapi tadi pagi dia mohon mohon sama saya buat bisa malem mingguan. dia bilang Cassie minta putus kalo dia gak datang" Kazakh membuka obrolan

"hmm gitu, pantesan"ujar Bulan yang sudah hafal tabiat Cassie "tapi kenapa situ sampe ikut?"
"situ?"tanya Kazakh

Kazakh menghentikan langkah kakinya dan mengulurkan tangan.

"nama saya Kazakh, kamu?"
"bulan"

Kazakh tersenyum mendengarnya

"kenapa?"tanya Bulan bingung.
"arti nama saya langit"tutur Kazakh

"oh"
terus? inyong kudu bilang WOW kaya kiye(saya harus bilang wow gitu?) cuma kata kata sisanya hanya bisa Bulan ucapkan dalam hati.

random banget orang kaya.

"jadi panggil aja Zakh,langit atau kamu aku juga boleh"

Bulan nyengir. sulit.

teman teman kantornya pasti lebih percaya langit terbelah dari pada membayangkan Bulan bisa ngobrol berdua dan bisa ber 'aku kamu' ria sama sesepuh gedung.

"oh iya terus gimana ceritanya kok kita bisa jadi terjebak disini?"tanya Bulan dengan nada agak bergetar saat memanggil kata kamu

"kita bakal balik kantor nanti, jadi ya saya disini"
"oh, kenapa gak nunggu dikantor aja?"
"saya gak percaya Fabian, kalo udah sama Cassie suka lupa waktu jadi mending saya untit"

Bulan cuma nyengir, mau bagaimana lagi Dia bingung bagaimana bersikap?

"tangan kamu dingin tadi"ujar Kazakh menyinggung saat Mereka bersalaman
"oh, kan di AC"ujar Bulan

ya masa Dia bilang Dia nervous, alamak gengsi lah Bulan!

"mau beli jaket dulu?"Tanya Kazakh

Bulan menggeleng

"saya bawa tenang aja, termos doang yang gak saya bawa"tunjuk Bulan pada Tas slempangnya. kazakh lagi lagi tersenyum.

aduh gusti, lutut ulan gemeteran gusti

"oh ya, kalo kamu mau sesuatu bilang ya? nanti saya beliin"
"oh.... tenang, gak perlu repot repot"ujar Bulan bijak

"jangan gitu, saya kan udah ganggu waktu kamu"
"gak apa apa"ujar Bulan meyakinkan sambil merogoh kantong bajunya dan memperlihatkan kartu hitam bersinar pada Kazakh
"taraaaaaa... nih liat, yang harus bertanggung jawab sama saya kan Cassie, jadi saya bakal ngegunain Kartu Kredit dia tanpa beban"lanjut Bulan mengusap kartu tersebut sambil tertawa penuh niat jahat.

Kazakh terbahak, Bulan yang teralihkan dengan kedengkiannya pada Cassie yang bersikap semena mena pada malam minggu berharganya tanpa sadar bersikap mencair pada Kazakh

"jadi gak mau nih saya bayarin?"
"gak usah bayar masing masing aja ya, cuma kamu harus siap aja saya ajak masuk toko satu satu"

Kazakh mengulum senyum

"okey, Anytime"

Cowok Titipan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang