beside story

161 21 0
                                    

"iya iya nanti gue dateng"

gadis itu nampak sibuk menerima telpon dengan kedua tangan penuh paperbag

"iya, ini udah gue bawa juga. udah lo tunggu aja, gue juga mau masuk lift. hmm oke, bye~"

Kazakh tak acuh Dia cukup kesakitan karena asam lambungnya naik.

karena asistennya sibuk menjaga pacarnya yang sakit, Kazakh terpaksa menghandle semua pekerjaannya sendiri,Dia bahkan lupa kapan terakhir Dia makan dan kapan Dia tidur.

Dia tidak ingin buru buru mencari wakil lain karena Pengkhianatan yang dilakukan tangan kanan sekaligus adik yang Dia percayai. Kazakh merasa mengandalkan dirinya sendiri sudah cukup.

pandangan Kazakh menguning, pendengarannya semakin tak fokus perlahan Dia merasa tuli.

Kazakh tak lagi perduli citra nya, Dia roboh berbareng dengan lift yang bergoyang dengan lampu berkedip kedip

"mas !" teriak perempuan itu terkejut.

Kazakh mengernyit pusing

"mas gak apa apa?"

Kazakh tak memiliki tenaga untuk menjawab. bibirnya kering, keringat dingin mulai bercucuran disekujur tubuhnya. Kazakh merasa pengap, pernafasannya sesak

Kazakh rasa dia akan mati.

"apa yang sakit mas"ujar Perempuan tersebut nampak berjongkok didepan Kazakh, Kazakh menghiraukan.

hingga usapan lembut mengenai keningnya.

"mas nya keringetan, mas bilang mas sakit apa? jangan bikin saya takut"tuturnya dengan nada bergetar.

Kazakh mengangkat sedikit kelopak matanya menatap Gadis tersebut, mata sipit dengan raut khawatir tertangkap diindra penglihatan Kazakh.

"kita cuma berdua disini, liftnya mati juga. saya mohon mas bilang mas sakit apa?"tanya nya campuran takut dan panik

"jangan khawatir sepertinya saya cuma sakit lambung"

gadis itu mengangguk menahan tangis. Kenapa dia khawatir?

gadis itu memencet tombol bantuan namun tak ada jawaban, Dia terus mondar mandir panik. Kazakh yang sudah kehabisan tenaga menutup mata. pasrah.

Bulan berbalik panik menatap lelaki asing yang tergeletak bersandar lunglai tak berdaya disudut Lift. Dia ketakutan.

"mas, mas gak punya penyakit bawaan kan?"tanya Bulan meyakinkan, Dia takut Kazakh terkena serangan jantung

Kazakh mengerutkan kening berusaha merespon namun gagal.

"tenang bulan tenang, panik lo gak bakal ngeberesin masalah"bisiknya yang samar samar terdengar Kazakh.

"mas, maafin saya ya. karena kita cuma berdua saya harap mas mau terima bantuan saya"tuturnya dengan Suara bergetar. Kazakh tak merespon

Alis kazakh berkerut kala Bulan mulai membuka kancing Jas Kazakh, Dia membuka dasi Kazakh dan membuka 2 kancing teratas.

Kazakh ingin menolak, memprotes, memberontak. namun Dia tidak punya tenaga tangannya lemas serasa bukan miliknya.
Bulan mulai mengusap keringat diwajah dan leher, menggulung lengan baju dan membuka sepatu Kazakh.

"minum dulu mas" bisiknya menyodorkan Air minum, Kazakh hanya bisa mengernyit.

Cowok Titipan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang