oh iya saya bawa sesuatu buat kamu"tutur Kazakh mengambil sesuatu dari kantong dalam jasnya.
"apa nih?"Bulan mengernyit melihat kotak ditangannya
"buka aja"semakin Bulan melihat isinya semakin dalam kerutan di wajah Bulan.
"ini apa?"tanya Bulan dengan suara bergetar melihat perhiasan ditangannya.
"saya beli dari lelang, saya kemarin kebetulan ada waktu buat hadir"bukan!!! kenapa dia memberi hasil lelang pada Bulan???!!!
"ini sebagai bentuk permintaan maaf dan terimakasih saya tempo lalu"jelas Kazakh
"yang mana?"tanya Bulan linglung
"kamu mau repot repot nemenin saya"Bulan teringat menunggu Kazakh di Cafe baca hampir 1 bulan lalu.
"ya ampun ! itu udah lama kali, udah santai aja !!! traktir makan juga udah cukup"tutur Bulan mengembalikan barang tersebut pada Kazakh dengan tangan bergetar, sekali lihat pun Bulan tahu itu barang mahal.
"jangan gitu, pertama liat ini, saya langsung inget kamu"
"gak usah Zakh, lagian saya mau kemana pake ini?"
"yah kamu bisa pake ke kantor atau buat investasi"bisa disangka ngeruk duit perusahaan jika Bulan pakai ini, Pakai tas dari Cassie saja Dia di sangka jalan sama om om oleh orang kantor.
jangan jangan Mereka yang begitu ya?! Tuh kan Bulan jadi nethink"niat baiknya saya terima, makasih.. tapi barangnya saya balikin ya.. saya beban ambilnya"tutur Bulan tak nyaman
"terus, barangnya saya apakan? saya gak punya kebiasaan punya barang perempuan"
Bulan linglung.
"udah...kamu terima aja ya? saya bakal seneng banget kalo kamu mau simpen hadiah dari saya"tutur Kazakh menaruhnya di tangan Bulan.
Bulan enggan
"ayolah, kita kan temen.. right?"
Bulan tetap bungkam.
"saya cape, laper dan masih harus meeting nanti"keluh Kazakh kelelahan yang membuat Bulan urung menolak
"ya udah, saya terima.. makasih ya zakh"ujar Bulan dengan berat hati.
Mata Kazakh nampak puas mendengar jawabannya
**
Beberapa hari kemudian..
Kazakh yang tampan nampak duduk tenang di Bangku sebuah Restoran dengan pakaian Rapi tanpa jejak kusut ataupun noda kotor di sepatunya.
banyak perempuan berjalan mondar mandir atau sengaja berhenti beberapa detik melihat kearahnya.
Cassie sampai gemas melihat Kazakh yang meminum air kemasan dengan wajah dingin."zakh"
"hmm?"
"lo jangan diem aja dong, ngobrol kek sana"
"saya lagi minum,emang ada orang minum sambil ngobrol ? keselek nanti"Cassie sebal, Dia sudah berusaha loyal mengenalkan Kazakh dengan teman teman baiknya namun bukannya kooperatif membaur, Kazakh bak duri dalam daging yang menempel pada Fabian di sisi nya
"mau ngapain sih dia disini?"bisik Cassie
"maaf ya" Fabian nampak menyesal.bukan salah Kazakh, ini karena Fabian yang tidak cukup berani meminta tolong pada teman semasa kuliahnya itu untuk pergi.
Kazakh melirik jam tangannya acuh tak acuh.
"jangan lama lama"tegur Kazakh
"HEH !!!!"tegur CassieMereka tengah berada di tengah tengah pesta ulang tahun Cassie saat ini dan dengan seenaknya Kazakh Mengajak Fabian cepat cepat pergi.
"Cass please"bujuk Fabian meminta pengertian, sudah syukur Kazakh mengizinkannya mampir.
"aku harus balik nanti, jadi kita manfaatin waktu yang ada sebaik mungkin ya? kamu tau kan aku lagi sibuk buat audit dan perusahaan lagi bermasalah sama buyer. Kazakh udah cukup berbaik hati mindahin tempat meetingnya ke daerah sini"
Cassie cemberut namun tak bisa membantah,
Bulan bahkan tak bisa hadir karena acara Cassie diadakan dihari kerja, terlebih diselenggarakan diluar jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Titipan (End)
ChickLitBulan si anak introvert yang hobi rebahan dipaksa Cassie sahabatnya untuk menemani Kazakh, Bos Pacar Cassie yang hobinya mengintili Cassie malam mingguan. Bulan yang lama kelamaan bosan, berusaha berulang kali lepas dari jeratan Mereka. Lalu berhasi...