"gue belum siap"tutur Cassie.
"yailah kenal 15 tahun,pacaran udah 7 tahun masa masih belum siap? kalo nyicil rumah udah hampir lunas Cass"Cassie tersenyum
"dia emang ngelamar gue bulan lalu"
"terus???"
"gue tolak"
"terus"tanya Bulan tak sabar
"dia ngelamar lagi minggu lalu"
"terus"tanya bulan mulai emosi
"belum gue jawab"tutur Cassie pelan.
"LO BODOH APA GIMANA SIH?!" hujat Bulan benar benar emosi."gue malu lan... Papa mukulin gue habis habisan didepan Fabian. pas papa tau dia pacar gue, Papa nyari tau dan sengaja nyebarin Hoax dan ngehina Fabian dilobi kantornya terang terangan, gue gak punya lagi muka didepan Fabian Lan"tutur Cassie menenggelamkan kembali kepalanya pada meja
"kok gue gak tau ya?"bisik Bulan bingung pasalnya Dia tak pernah mendengar desas desus buruk mengenai Fabian.
Fabian termasuk orang sohor di gedung per kantoran lingkungan Bulan bekerja, nomor dua setelah Kazakh.
"Zakh turun tangan, kalo nggak.. hidup Fabian pasti udah kelar. karena itu lan tolong kalo Fabian nanyain gue kemana lo bilang aja gak tau, please ya lan ?"
Bulan terpaksa setuju melihat Cassie memohon dengan sangat. namun semenjak
saat itu Cassie jauh lebih murung, Dia selalu linglung dan tak mau keluar dari kamar.**
"ngumpetnya sampe kapan cass?"
sepi.
"lo gak kasian sama diri lo sendiri ? sama Fabian? dia nunggu lo didepan pintu tiap hari"
"nanti juga dia lupa"ujar Cassie sekenanya
"lo sendiri gimana? lo bisa lupain dia?"
"nggak..."
"terus kenapa?"tanya Bulan Frustasi
"lo terlalu lama buang buang waktu buat lo sama Fabian! hei, waktu kalian itu berharga"
"nanti dia terbiasa"
"dia gak terbiasa Cass, dia masuk rumah sakit. tadi Zakh nemuin gue kekantor"
Cassie masih berusaha tenang
"Fabian kritis" tapi boong..
Cassie menatap Bulan kaget
"jangan Bohong lan!!!"
"gue gak bohong !!"
"jelas jelas dia baik baik aja kemarin?!"
"baik baik disebelah mana? maksud lo orang yang jarang makan sama kurang tidur berhari hari?!"Cassie menangis Frustasi.
"jangan nangis !!! kalo lo nyesel ayo kerumah sakit sekarang !!!"
Cassie buru buru mengangguk.
**
Bulan tengah duduk di bangku depan bangsal ketika tiba tiba sebuah shopping bag salah satu restoran tertangkap didepan matanya.
saat bulan mendongak senyum ramah Kazakh terbingkai diwajahnya."udah lama disini?"
"ada setengah jam lebih"
"mereka lagi apa?"tanya Kazakh melongo pada pintu bangsal
"temu kangen macem jack sama rose di film Titanic"kazakh terkekeh.
"kamu lucu ya?"
Bulan tersenyum
"makasih bungkusannya" ujar Bulan tak mau menanggapi lebih lanjut guyonan Kazakh.
"sama sama""ini ada dua?"tanya Bulan
"punya saya"
"Cassie gak dibeliin?"tanya Bulan yang langsung Dia sesali"dia biar Fabian yang atur"Ujar Kazakh yang terkesan dongkol
Bulan terkekeh, baru kali ini Dia merasakan emosi dari nada suara Kazakh
Bulan yang sudah lapar sejak sore tenggelam dalam makanannya bersama dengan Kazakh.
setelahnya baru Mereka masuk ke ruangan."udah mendingan?"tanya Kazakh.
"iya udah"ujar Fabian
"lain kali lantik orang dulu kalo niat mati"tutur Kazakh
"sorry, sorry~""lo tega banget sih, temen lo sakit juga!!"Protes Cassie
Kazakh hanya menatap sekilas, mengernyit jijik lalu buang muka."kenapa muka lo?"Tanya Cassie jengkel
"dia sakit juga karna situ"tutur Kazakhcassie cemberut, Kazakh duduk disofa disudut ruangan.
"ngapain masih disini Pak? bukannya sibuk?"sindir Cassie.
"saya juga mau nya gitu, tapi saya harus ketemu dokter biar mau nanganin pasangan situ"Bulan merapat bibirnya menahan senyum dipertemukan pertama Mereka, Kazakh terganggu dengan panggilan SITU yang disematkan Bulan. namun kini lelaki itu malah menyematkannya untuk memanggil Cassie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Titipan (End)
ChickLitBulan si anak introvert yang hobi rebahan dipaksa Cassie sahabatnya untuk menemani Kazakh, Bos Pacar Cassie yang hobinya mengintili Cassie malam mingguan. Bulan yang lama kelamaan bosan, berusaha berulang kali lepas dari jeratan Mereka. Lalu berhasi...