hadiah

140 25 0
                                    

Bulan bersenandung riang sembari menyemprot tanaman mini dibalkon, sudah beberapa minggu Dia tak di recoki Cassie karena Kazakh tengah berada diluar negeri.

tak berapa lama telepon nya berbunyi. Panjang umur..

"halo, ya cas?"
"lan, jalan yuk"

senyum Bulan luntur seketika, ini pasti cuma modis Cassie.

"emang Kazakh udah balik?"
"udah.. rese banget kan? turun dari pesawat bukannya pulang malah ganggu orang malem mingguan!!!"keluh Cassie kesal.

Tuh kan?

"protektif juga ya Kazakh sama pacar lo"
"idih najong !"

"lah kan iya.. masa turun pesawat langsung nyari Fabian, apa gak curiga lo?"
"nggak ya! pacar gue lurus"
"yah... siapa tau-----"
"BULAN" Cassie mengintrupsi

"ya udah ketemuan jam berapa ?"
"sekarang kalo bisa"
"yee... gue mandi sama siap siap dulu kale"
"ya udah cepetan"

"emang Kazakh datang jam berapa?"
"dia udah datang!! sekarang lagi ngobrol sama Fabian direstoran"ujar Cassie sambil menggertakan gigi

Bulan terbahak

"serius? niat amat dia, sekarang lo di mana?"
"gue lagi duduk di toilet"ujar Cassie nanar "ketawa aja terus!!! ga ada prihatin prihatin nya banget!!"cibir Cassie

"ya abis gimana ? masa gue berkabung terang terangan"
"udahlah gue tunggu, cepetan ya !!" tutup Cassie makin dongkol.

Bulan hanya tersenyum yang tak sampai pada mata. entah ini salah siapa, yang jelas kenapa Bulan yang harus ketiban pulungnya?

**

1 jam kemudian

"lama banget sih?"
"macet, udah mending gue dateng"seloroh Bulan

Cassie cemberut sedang Fabian tersenyum dengan wajah tak nyaman, yah bisa dibayangkan duduk diantara Pacar ngambek dan atasan.

Bulan ingin terbahak jika bukan di tempat umum.
tak sia sia juga perjalanannya diantar si mamang gojek ketika melihat wajah kedua wedhus sangat tertekan.

tak lama mereka pamit pergi, Kazakh duduk di sebrang Bulan. terlihat jelas raut lelah diwajah pucatnya.

"baru balik?"

Kazakh mengangguk.

"terus kenapa gak pulang aja?"
"saya harus denger dulu laporan Fabian, soalnya 3 jam lagi saya harus balik meeting"

"oooh" Bulan takjub dengan cara kerja Kazakh yang tidak manusiawi.

Mirisnya menjadi orang dengan posisi tinggi.

Bulan buru buru menggeleng, untuk apa Dia kasian pada Kazakh? lelaki itu bahkan memiliki gedung tempat Bulan bekerja, justru Bulan yang harus lebih mengasihani dirinya sendiri!!

Bulan Melirik baju yang dikenakannya, celana jeans  yang dipadu kaos putih dan sweater rajut berwarna Mustard sangat kontras dengan Kazakh yang memakai stelan lengkap. nampak seperti ART yang tengah ditraktir oleh majikan !.

Cowok Titipan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang