ᗒ6ᗕ

47 14 0
                                    

          "Capek juga ya?" tanya Mysha dan terkekeh bersama Zanky, keduanya sudah keluar dari tempat Aquarium raksasa kini mereka tengah menikmati makanan di dalam Caffe terdekat.

"Enak kan?" tanya Zanky menatap Mysha  yang menyuap salad buah kedalam mulutnya ia tampak terkesan dan mengangguk.

"Enak banget sumpah" jawab Mysha tampak menikmati nya.

"Lo lahir tahun berapa? Gue belum tau" ucap Zanky membuat Sabila terkekeh mendengar nya.

"Bener juga, tahun 2000. Kalau lo?" tanya Mysha menatapnya.

"Lah sama" jawab Zanky mengangguk-angguk membuat Mysha menatapnya tidak percaya.

"Eh? Beneran? Seumuran dong ya? Lahir bulan apa?" Mysha giliran bertanya.

"Hhm...bulan November" jawab Zanky dengan yakin.

"Bentar lagi dong ya? Sekarang Oktober kan?"

"Iya."

"Kalau gue udah ke lewat sih, Juli soalnya" Zanky tampak mengangguk-angguk dan meneguk minumannya.

"Mysha?" tanya seseorang membuat keduanya menoleh dan mendapati seorang wanita yang berkisar 25 tahunan.

"Mbak Kania?" tanya Mysha menatapnya tidak percaya, wanita mengangguk dengan semangat Mysha segera berdiri dan memeluknya erat.

"Yaampun mbak, kangen banget lho" seru Mysha dengan tersenyum kegirangan.

"Syukurlah kita ketemu disini" kata Mbak Kania lalu keduanya melerai pelukan.

"Mbak kok disini sih? Sama siapa?" tanya Mysha penasaran.

"Ini Caffe Mbak lho" jawabnya membuat Mysha menutup mulutnya tidak percaya.

"Eeh? Beneran? Kok bisa kebetulan gini sih?"

"Itu namanya takdir" keduanya tampak terkekeh mendengar nya.

"Eh, duduk Mbak. Ini Zanky temen aku" kata Mysha membuatnya mengangguk dan segera duduk lalu menoleh pada Zanky yang tersenyum menyodorkan lengannya.

"Saya Zanky" ucap nya membuat Mbak Kania menjabat nya ramah dan singkat.

"Mbak Kania ini guru les gue waktu SMA" kata Mysha membuat Zanky mengangguk-angguk.

"Kamu apa kabar? Sekarang masih nyanyi?" tanya Mbak Kania membuat Mysha menoleh.

"Kabar aku baik, sekarang udah enggak Mbak" jawab nya.

"Oh iya, kabarnya setahun lalu kamu kecelakaan ya? Sekarang gimana?" tanya Mbak Kania membuat Mysha terdiam sejenak, Mbak Kania melirik Zanky.

"Oh? Silahkan ngobrol dengan nyaman" seru Zanky memahami situasi.

"Yaudah deh, jadi emang waktu itu aku kecelakaan Mbak. Tapi sekarang udah gakpapa" kata Mysha membuat Mbak Kania mengangguk-angguk.

"Mbak khawatir, pengen ketemu kamu tapi katanya kamu pindah ke Jakarta kan? Buat kuliah sama kerja juga. Susah banget cari kamu" Mysha hanya tersenyum mendengarnya.

"Aku gakpapa kok Mbak, sekarang baik-baik aja dan sehat."

"Syukurlah kalau begitu" Zanky menatap keduanya yang tampak berbincang hangat melepas rindu satu sama lain.

ᗒᗕ

         "Lo pernah kecelakaan?" tanya Zanky saat keduanya dalam perjalanan pulang, Mysha mengangguk.

"Iya. Saat itu gue kecelakaan jatuh dari tangga sekolah waktu pas banget acara perpisahan, gue pake Heels waktu itu dan aula nya di lantai 3 dan tangga nya itu panjang muter gitu, gue kan gak biasa pake Heels akhirnya kaki gue lemes dan gue jatoh berguling-guling" jawab Sabila menjelaskan padanya.

"Serius? Lo jatuh di tangga ke berapa?" tanya Zanky membuat Mysha terkekeh mendengar pertanyaan nya.

"Mana gue tau, gue gak hitung tangganya lho" jawab Mysha membuat keduanya terkekeh.

"Maksud gue udah seberapa jauh gitu" Mysha tampak berpikir mengingat-ingat masa mengerikan itu.

"Mungkin udah sampe lah ya, di lantai dua kalau enggak salah" ucap Mysha mengangguk yakin.

"Gila parah ya" komentar Zanky, Mysha tersenyum menatapnya.

"Mbak Kania itu guru les lo? Les apaan?" tanya Zanky tampak penasaran.

"Duduk dulu kali ya, capek" seru Mysha terkekeh dan duduk di bangku trotoar menatap langit malam yang penuh bintang.

"Mbak Kania itu...guru les privat musik gue. Dulu gue suka nyanyi, banyak lah ya perlombaan yang gue ikutin. Kadang gue juga juara satu, dua, tiga, atau juara umum gitu" kata Mysha membuat Zanky mengangguk, Mysha merongoh sakunya dan mengeluarkan ponsel memperlihatkan foto-foto waktu kejuaraan itu pada Zanky.

"Keren" sahut Zanky tampak takjub  menatap foto-foto itu.

"Terus sekarang? Lo gak nyanyi lagi?" tanya Zanky membuat Sabila terdiam sejenak dan menggeleng.

"Kecelakaan itu menyisakan efek di telinga gue. Tiap kali gue denger instrumental telinga gue berdenging gitu, sakit banget" jawab Mysha tersenyum tipis menatap lurus ke depan.

"Gue boleh denger lo nyanyi? Tanpa instrumental gakpapa kan?" tanya Zanky membuat Mysha menoleh.

"Jangan nyesel denger suara gue ya" jawab Mysha membuat Zanky mengangguk, gadis itu segera pemanasan kecil sebelum bernyanyi.

Setelah menarik nafas panjang ia mulai bernyanyi dengan suara lembut dan halus, membuat Zanky takjub mendengar nya. Ia menatap Mysha dari samping gadis itu tampak menghayati setiap lirik lagunya. Nada yang di nyanyikannya terdengar tulus dan murni.

.....

I'd climb every mountain....
And swim every ocean
Just to be with you....
And fix what i've broken

Oh' cause i need you to see......
That you are the reason....
You are the reason
I need you to hold me to night

I'd climb every mountain....
And swim every ocean....

Mysha menyelesaikan bait terakhir lagunya dengan tenang, Zanky tersenyum dan bertepuk tangan untuknya. Mysha menoleh dan tersenyum, tampak air matanya lolos membuat Zanky terkejut, ia segera merogoh tasnya dan memberikan tissue padanya.

"Makasih" seru Mysha dan mengusap wajahnya yang lembab.

"Suara lo bagus dan unik" komentar Zanky.

"Gue gak sehebat dulu" ucap Mysha menghela nafas panjang.

"Lo masih punya kesempatan untuk nyanyi lagi" kata Zanky membuat Mysha terdiam.

"Enggak, kesempatan gue udah sirna. Gak ada lagi yang bisa gue lakuin" ucap Mysha dengan yakin.

"Enggak! Masih ada kesempatan, hidup lo masih panjang" kata Zanky dengan tegas mengatakannya.

"Enggak ada, Zanky. Karena kecelakaan itu, kesempatan gue ilang. Gue selalu takut memulainya dari awal."

"Hidup lo masih panjang Mysha. Beribu kesempatan menanti, kalau lo mau sungguh-sungguh. Jaman sekarang kan modern pasti ada suatu alat yang bisa membantu lo berkembang dalam mendengar nada instrumental."

Mysha terdiam dan menatap Zanky lalu terkekeh hambar, "Ada apa sama lo? Kayak berharga banget kehidupan ini?"

Zanky tersadar dan terdiam beberapa saat ia menunduk menatap ujung sepatunya menciptakan suasana hening untuk sesaat.

"Gakpapa, ayo pulang. Bus terkahir 10 menit lagi" kata Zanky dan segera berdiri dengan menatap jam tangannya tertera waktu 58 hari tersisa, meski terasa aneh Mysha pun mengikuti langkahnya menuju halte Bus.


ᗒ♡ᗕ

Love and Wish ᗒCOMPLETEDᗕ⁠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang