ᗒ2ᗕ

111 18 5
                                    

          Zanky memejamkan matanya, hendak melompat dengan tekad bulat yang tidak terbesit untuk merubah nya. Suara klakson lokomotif terdengar semakin dekat dan nyaring keringatnya bercucuran dan ia berlahan melangkahkan kakinya mendekati rel seiring bergeraknya kereta dengan cepat ke arahnya.

Ddoooom...Doom....

Brakhh!!...

Tubuh Zanky terdorong ke belakang dan menghantam jendela loket membuat semua orang terkejut. Kereta meluncur, melintas di depan dan perlahan berhenti.

Zanky membuat matanya dan terkejut, mendapati seorang laki-laki seusianya dengan stelan seperti preman ia memakai jaket Levis dan celana panjang, rambutnya pirang dan ada rantai hiasan di celananya, ia tampak berjalan mendekat.

"Lo gakpapa? Ngapain diem jalan kesana?" tanyanya menatap Zanky dengan nafas memburu, sepertinya ia berlari untuk mendorong Zanky menjauh dari rel.

"Eh tunggu bentar! Siapa lo? Kek nya gue kenal sama lo" lanjut laki-laki menatap Zanky lebih dekat.

"Lo Zanky kan? Zanky otaku?" tanyanya membuat Zanky mengatur nafasnya yang memburu karena terkejut, ia segera berdiri dan mengangguk.

"Lo siapa?" tanya Zanky menatap dengan heran, orang itu terkekeh dan menepuk bahunya singkat.

"Masa lo lupa? Gue Ozan. Rozan Triziana Wajar sih lupa soalnya udah dua tahun ya gak ketemu? Waktu di SMK kita satu kelas, gue si paling males belajar" jawabnya yang mengaku nama Kevan itu membuat Zanky menghela nafas dan mengangguk kini ia ingat.

Zanky segera berjalan meninggalkan stasiun diikuti oleh Ozan, ia tampak senang bertemu dengannya.

"Lo kenapa jalan ke rel? Lo berniat bunuh diri?" tanya Ozan, Zanky tidak menjawab. Ia hanya berjalan dan menatap lurus ke depan dengan detak jantung yang masih memburu.

"Kenapa lo dorong gue ke belakang?" tanya Zanky menoleh dengan wajah tampak kesal.

"Lo mau gue dorong ke depan?" tanya Ozan mengangkat sebelah alisnya dan tertawa lepas, "Kenapa sih hah? Punya masalah apa sampe harus bundir tragis?" tanya nya lagi.

"Berisik!" sahutnya.

"Wey, lo kira bundir bisa bikin semua masalah lo kelar?" Ozan kembali bertanya. "Gue punya tempat yang bisa bikin lo semangat buat hidup. Ayo ikut."

"Woy, apaan sih?!" tanya Zanky dengan kesal saat Ozan menariknya dengan kuat menuju suatu tempat.

ᗒᗕ

     Zanky terdiam menatap suasana Club yang berisik, dengan musik dj kencang, para wanita berpakaian seksi menari dengan lincah di kerumuni para pria.

"Gimana? Seru kan?" tanya Ozan dengan berjoget-joget penuh semangat.

"Gak" sahut Zanky dan berbalik hendak pergi, tetapi Ozan mencegahnya dan menyodorkan sebuah minuman beralkohol ringan padanya.

"Mau kemana? Eh sekali aja ayo!" sahut Ozan. "Dari pada lo mati gak jelas ya kan? Mending kita happy-happy aja dulu ye kan?" Zanky menghela nafas tidak merespon.

"Kalau gitu lo mau di temenin cewek? Mau yang mana? Gue kenal semua orang, mau gue panggilin?" tawarnya kembali, Ozan menarik Zanky untuk duduk di sofa dan ia menghampiri kumpulan gadis yang tengah bercanda ria.

"Woy!" seru Ozan membuat mereka menoleh.

"Ozan? Kemana aja lo?" tanya salah satunya.

"Gue balik lagi sekarang. Teman gue lagi kesepian, bisa kalian hibur dia?" tanya Ozan menunjuk Zanky di ujung sana dengan dagunya.

"Siapa namanya? Ganteng kan?" tanya gadis seksi bermata lentik.

"Ganteng tenang aja, namanya Zanky. Buruan" sahut Ozan membuat keempatnya tersenyum dan segera berdiri menghampiri Zanky lalu mengerumuni nya dan menempel pada Zanky.

"Pada ngapain sih?" tanya Zanky tampak tidak nyaman.

"Katanya lo kesepian. Mau sewa kamar?" tanya gadis itu tersenyum manis. Zanky menoleh pada Ozan yang duduk di sebrang dengan meneguk minumannya.

"Pesen aja, ya kan?" tanya Ozan menarik turunkan kedua alisnya.

"Gak, minggir" sahut Zanky mendorong mereka menjauh.

"Jangan bilang lo masih perjaka?" tanya salah satunya dan tertawa keras. Ozan pun ikut tertawa mendengar nya.

"Eeh? Beneran?" tanya Ozan dengan tawa riang. "Coba aja, ini buat semangat hidup lo makin tumbuh." Zanky mendengus dan segera berdiri.

"Hidup gue tinggal 2 bulan. Ngapain gue repot-repot semangat buat hidup?" tanya Zanky membuat mereka terdiam.

"Hah?" tanya gadis itu saling pandang. Zanky segera berjalan meninggalkan Club membuat Ozan terkejut, ia segera mengumpan minumannya dan merongoh saku lalu mengeluarkan beberapa lembar uang merah di meja.

"Ambil, gue harus nyusul dia" kata Ozan dan segera berlari menyusul Zanky. Mereka mendengus dan mengambil uangnya tanpa bicara.
      
ᗒ⁠ᗕ

      "Woy! Woy!" seru Ozan menjajari langkah Zanky dan berjalan di depannya dengan mundur agar bisa menghadap Zanky.

"Beneran umur lo tinggal dua bulan?" tanya Ozan membuat Zanky mengangguk mengangkat wajahnya singkat.

"Bentar banget anjir" sahut Ozan menghela nafas panjang, Zanky menatapnya dan menghentikan langkah.

"Jangan ikutin gue" kata Zanky membuat Ozan menatapnya, Zanky berjalan melewati Ozan.

"Tunggu bentar dong" seru Zanky menariknya untuk berhenti melangkah.

"Izinin gue bantu lo buat ngabisin waktu terakhir lo" lanjut Ozan tersenyum membuat Zanky menatap heran.

"Bentar," kata Ozan membuat Zanky tambah heran, Ozan merongoh sakunya dan mengeluarkan sebuah jam tangan digital.

"Lo mau ngapain?" tanya Zanky memandang Ozan yang berbalik memunggungi nya.

"Aplikasi yang berharga buat Lo" jawab Ozan dan tak lama ia segera berbalik menunjukan pada Zanky.

"Udah gue pasang, kalau angka nya sampe 0 berarti hidup lo berakhir" ucap Ozan membuat Zanky mengambil jam tangan itu dan melihat layar yang tertera disana '61 Hari' dan debit detik nya mulai berkurang saat ini.

"Ini jam tangan mahal lho, kalau udah nyampe 0 jangan lupa balikin."

"Lo gak perlu terlalu percaya sama omongan dokter, karena dokter juga manusia kadang salah kadang benar" kata Ozan lagi dan menepuk bahunya.

"Tau apa lo?" tanya Zanky tampak tidak suka dengan nya.

"Apa lagi? Hidup lo tinggal dua bulan kan? Gak mau buat sesuatu yang berharga? Kayak...ah apa aja yang lo mau" jawab Ozan tampak malas untuk berpikir.

"Gue pergi, besok ketemu lagi! Bye!" seru Ozan melambaikan tangannya dan segera berjalan meninggalkan Zanky yang masih terpaku menatap layar jam tangan itu.

ᗒ♡ᗕ

Love and Wish ᗒCOMPLETEDᗕ⁠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang