Apakah setelah diperlakukan kasar secara terus menerus oleh Cellyka Jeno menyerah begitu saja, oh tentu tidak! Bahkan saat ini lelaki itu sudah berhasil membawa Cellyka keatas rooftop dan mengukungnya ditembok.
"KAMU KENAPA SIH CEL, AKU PUNYA SALAH APA SAMA KAMU? "Jeno sudah frustasi karena beberapa hari ini Cellyka selalu menghindar, dingin padanya bahkan berlaku kasar padanya membuat hati Jeno terasa sakit sekali.
"Gue benci lo, minggir lo sekarang juga " Cellyka mendorong tubuh Jeno hingga ia berhasil lepas dari kukungan lelaki tersebut.
"Gue udah putusin, gue bakal aborsi lo tenang aja sekarang lo gak perlu cari cara buat nyingkirin gue dan bayi ini " Ucap Cellyka membuat Jeno ternganga tak percaya.
"Gak! Kamu gila Cell? Sadar Cel sadar! Aku gak bakalan biarin kamu lakuin itu, siapa yang mau nyingkirin kamu sama anak kita? gak ada Cel" Jeno pegang bahu Cellyka dengan kedua tanganya, ia juga menatap gadis itu sendu.
"Bukanya lo Jen yang dulu nyuruh gue buat gugurin janin ini, sekarang gue bakal turuti kemauan lo. Yang lo bilang emang bener Jen kita punya masa depan masing - masing yang harus kita capai. Dan bayi ini adalah penghalang masa depan kita "
Cellyka melepas tangan Jeno yang bertengger dibahunya lalu perlahan berjalan meninggalkan Jeno tapi baru tiga langkah ia langsung berhenti saat tiba - tiba Jeno memeluknya erat dari belakang.
"Cel lo gila? Otak lo dimana, tega lo bunuh janin yang gak berdosa. Kalau mau membunuh jangan janin itu tapi gue! Yang udah buat janin itu hadir"
"Ya, emng harusnya lo yang gue bunuh Jen!"
Cellyka mengeluarkan seluruh tenaganya agar terlepas dari Jeno setelah berhasil ia segera pergi dari rooftop tapi Jeno mana menyerah, ia tetap mengejar Cellyka. Berusaha menahan gadis itu agar masalah mereka segera clear.
"Lepasin Jen"Ucap Cellyka saat lelaki itu menahan pergelangan tanganya, sedangkan Jeno tak menggubris bahkan ekspresi wajahnya sudah berubah datar dan dingin kalau boleh jujur sebenarnya Cellyka takut berhadapan dengan Jeno saat ini.
" Nana tolongin aku! "Teriak Cellyka saat melihat Alana dan Marka yang sedang duduk digazebo tak jauh dari tempatnya.Alana yang mendengar itu lantas menoleh ke sumber suara, setelah melihat Cellyka bersama Jeno ia segera menyusulnya.
" Jen lu napa dah Jen kumat lagi gangguin Cely"
Jeno menoleh sebentar pada Nana lalu kembali menatap Cellyka masih dengan ekspresi dinginnya "Gak usah ikut campur Na! "
Alana meraih tangan Jeno yang menahan pergelangan tangan Cellyka lalu membantu gadis itu terlepas dari cengkraman Jeno walaupun sedikit susah karena tenaga Jeno gak main - main.
Setelah berhasil terlepas dari Jeno Cellyka segera berlari sedangkan Alana menahan Jeno yang hendak kembali mengejar Cellyka.
"Lu tu kenapa sih Na selalu ikut campur urusan gue sama Cellyka"
"Harusnya gua yang tanya ke lo Jen, kenapa sih lo suka bgt gangguin Cellyka? "
"Lo gak tau apa - apa Na, gak usah bacot! "
"Makanya gue bacot, karena gue gak tau. Cerita ke gue Jen gue sahabat lo! "
Jeno menghela nafasnya kasar "Kita ke rooftop, gue bakal ceritain semunya ke lo"
******
Disinilah saat ini Jeno dan Alana berada diatas rooftop tak ketinggalan juga satu temanya yaitu si Marka yang sibuk gitaran dikursi panjang yang terdapat disana.
"Katanya mau cerita njing malah mbisu " Ucap Alana pada Jeno yang sedari tadi malah terdiam.
"Cellyka hamil anak gue "Diam tak ada suara bahkan Marka pun ikut memberhentikan petikan gitarnya sebelum suara kekehan Alana akhirnya keluar.
" Sarkasme kelas ramah lu Jen"Ucap Alana sambil tertawa.
Terdengar helaan nafas dari Jeno disela kekehan Marka dan Alana "gue gak bercanda njing ".
Alana berdiri dari jongkok nya serta membuang puntung rokoknya lalu menghadap Jeno dan tiba - tiba......
Bugh
Bugh
" Anjing lu Jen"
Alana memukul wajah Jeno bertubi - tubi, Jeno juga tak tinggal diam ia membalas pukulan Alana tak kalah keras. Kedua sahabat itu malah adu jotos disaksikan oleh Marka yang sibuk ngudud klempas - klempus sambil menikmati tontonan orang berkelahi tanpa berniat memisahkannya.
Setelah wajah keduanya remuk dan tenaganya habis, Alana dan Jeno terbaring lemas dengan kepala berlawanan.
"Sejak kapan anjing, gimana ceritanya lu ngelakuin itu ke Cellyka bukanya selama ini lu benci dia"Tanya Alana sambil ngos - ngosan. Keduanya tengah menatap hamparan langit saat ini.
" Lo inget gak Na waktu gue pusing dipesta ulang tahun Rani, kayak nya ada yang iseng deh campurin minuman gue sama obat perangsang dan apesnya gue gak bisa kontrol dan apesnya lagi, Cellyka...... "
"Udah Anjing! Jangan lo terusin "
"Emang lo suka Na ama Cely, kok lo sampai segitunya bahkan lo sampai hajar gue babak belur".
" Lo pikir sat?! Gue suka sama Cellyka sejak kelas 10 asal lo tau, dan sekarang lu bikin orang yang gue suka bunting anak lo, Kurang ajar lu Jen! "
"Ini bukan kemauan gue setan, ini murni kecelakaan "
"Terus?kenapa lo gangguin Cellyka tadi njing,lo gak berniat lari dari tanggung jawab kan Jen. Gue emng suka sama Cellyka tapi kalau disuruh milih gue tetep milih lo. Dan gue bakalan jadi orang pertama yang santet lu kalau sampai lu gak bertanggungjawab atas perbuatan lu "
"Gue gak ganggu dia SuNana! Lo yang ganggu gue buat nahan Cellyka yang punya niatan aborsi "
"HAH! "
Saking terkejutnya Alana sampai teriak kenceng bgt ditelinga Jeno. Sumpah gendang telinga Jeno rasanya mau jebol menerima gelombang frekuensi suara Alana.
"Masa sih Jen, gak mungkin ah! Cellyka bukan cewek kaya gitu, dia itu punya hati lembut asal lo tau gak mungkin dia setega itu jangan ngaco ah"
"Gue juga gak tau Na...... padahal dulu dia gak punya pikiran kaya gitu, bahkan dia rela ngorbanin masa depanya buat anak gue. Tapi sekarang....... bahkan dia jadi benci bgt sama gue, liat gue aja dia gak mau "
"Terus lo bakal biarinin gitu aja Jen? Sedeng lo, kalau lo gak mau tanggung jawab biar gue aja! "
"Gue gak bakal biarin itu terjadi, gue mau tanggung jawab ya bangsat! Lo lupa lu penyebab gue kehilangan timing bujuk Cellyka tadi"
Alana mangut - mangut denger ucapan Jeno, ya mana dia tau masalah sebenarnya. Ia kira Jeno gangguin Cellyka soalnya itu cewek teriak minta tolong ke dia.
Setelah mendengar percakapan kedua sahabatnya, Marka ikut berbaring diantara keduanya.
"Anjai gue gak nyangka temen gue bakal jadi ayah bentar lagi ".Ucap Marka tiba - tiba setelah ikut bergabung.
" Doain gue bisa bujuk Cellyka biar gak aborsi ye Mark "
"Iya anjing, jangan sampai lah cebong yang lu pupuk sepenuh hati wafat gitu aja "
"Eh betewe Jen, gimana rasanya nganu anjai!! Gue kepo"
"Lo penasaran rasanya gimana? "
"Iya Jen cerita lah rasanya gimana"
"Mau tau bgt lo? Yaudah nih gue kasih tau, rasanya tu kek uh nyes mantep pokonya bikin nagih"
"Anjai serius? Jadi pengen gue gas lah club nanti malam"
Plak
Alana menggeplak kepala Marka kencang - kencang. "Jangan aneh - aneh lu Jembut, gue bilangin bapak lo mampus "
Jefando belum muncul dulu ya.....
.