Dan yang selalu dilakuan Jeno akhir - akhir ini adalah mengwasai Cellyka dari jauh. Mengikuti gadis itu pergi kemanapun dan memastikanya pulang dengan selamat. Seperti saat ini Jeno yang sedang duduk dikursi ujung memperhatikan Cellyka yang sedang asik menikmati seblaknya, berbeda dengan wanita yang pernah ia kenal sebelum - sebelumnya yang gengsi jika diajak makan dipinggir jalan, Jeno sendiri malah menemukan Cellyka yang selalu mampir kewarung pinggir jalan ini setiap pulang sekolah.Bahkan Jeno sampai berfikir apakah Cellyka tidak bosan makan seblak setiap hari.
Jeno sampai geleng - geleng kepala melihat Cellyka yang selalu menambahkan bubuk cabai dimakanan yang ia santap "sumpah ya Cely gak lucu banget kalau anak gue sampai kepedesan didalem " Batinya dalam hati, ingin sekali rasanya ia berlari mendatangi Cellyka dan merampas seblak itu untuk ia makan tapi sayangnya Jeno tidak bisa melakukannya.
Setelah Cellyka selesai dan pergi dari warung itu pun Jeno tetep mengikutinya sampai rumah. Cellyka emang cuma jalan kaki sedangkan Jeno bawa motornya tapi didorong, emang rada aneh ya. Ya beginilah perjuangan Jeno menjadi ayah yang baik, hanya ingin memastikan satu manusia dan calon manusia yang ia cintai selalu baik - baik saja.
Gak cuma sampai disitu, malamnya Jeno rajin minta setoran Bibi jum buat ambil foto Cellyka saat tidur secara diam - diam, untung Bibi Jum baik sama Jeno dan mau aja ngabulin permintaan Jeno soalnya kalau gak diturutin Jenonya rewel nyepam Bibi Jum terus apa gak pusing tuh. Kebiasaan rutin ini telah berjalan sekitar satu minggu setelah Jeno memutuskan menjauhi Cellyka.
Jeno menatap foto yang baru saja Bibi Jum kirimkan,ia langsung menggigit hpnya sendiri melihat wajah pulas Cellyka yang sedang tertidur "Astaga lucu bgt anjing kalau tidur, kapan ya gue bisa liat wajah Cely kalau tidur setiap malem, sumpah gue gak akan tidur dan bakal liatin wajah dia sampai pagi suatu saat nanti " Gumam Jeno yang masih menahan gemasnya. Oke kita pegang omongan Jeno ya.
"Selamat malam Cellykaku, tidur yang nyenyak " Jeno mengecup layar yang menampilkan wajah Cellyka sebelum ia matikan ponselnya.
*******
Pagi - pagi sekali Cellyka sudah dibuat geram dengan tingkah Alana yang menjahilinya, laki - laki itu baru saja sampai disekolah sedangkan Cellyka habis dari toilet, pas gak sengaja papasan sama Alana itu cowok langsung hadang jalan dia, ia kekiri Alana juga melangkah ke kiri Cellyka ke kanan Alana juga ikut kekanan. Bahkan sekarang itu cowok udah genggam tangan dia tak membiarkan Cellyka pergi dari dekatnya.
"Naa~"Rengek Cellyka minta dilepaskan cekelanya.
" Hem.... apa sayang "
"Alana aku mau ke kelas "Dan Alana hanya diam saja, malah liatin Cellyka dengan tatapan penuh cinta jangan lupa senyuman manis lelaki itu yang ia tunjukan pada Cellyka. Cellyka sendiri kadang mikir, kenapa ya, ia gak jatuh cintanya sama Alana aja yang mempunyai segala sifat manis kenapa malah Jeno yang bisa buat Cellyka jatuh cinta.
Cellyka juga bingung nih mau gimana lagi nanggepin sikap random Alana, bahkan itu cowok masih diem aja sambil gerakin tanganya ke kanan dan kekiri yang masih genggam tangan Cellyka.
"Na.... Kamu gak mau taruh tas kamu dikelas dulu? " Dan itu cowok cuma geleng - geleng kepala aja. Kalau ada Marka udah pasti ditampol itu pala Nana gegara liat tingkahnya.
Hingga Akhirnya bel masuk pun berbunyi, Cellyka panik dong jangan sampai ia terlambat masuk kelas dan gurunya udah masuk kedalam duluan.
"Astaga Na! Itu udah bel ayo masuk ih, ayo na..... " Cellyka berusaha melepaskan diri dari Alana tapi percuma kekuatan itu cowok lebih besar, sedangkan Alana sendiri hanya terkekeh tanpa dosa liat wajah panik Cellyka.
"Yaudah iya, ayo ke kelas sayang " Ucap Alana melepas cekelanya beralih memegangi pundak Cellyka setelah membalik tubuh gadis itu.
"Na kelas kita disana!! " Cellyka menunjuk kearah belakang dengan jari telunjuknya.
"Oh... Ahahha iya ya " Alana beralih kedepan Cellyka lalu membalik tubuh gadis itu lagi, tanganya masih setia berada dipundak Cellyka.
"Siap.... "
"Haah? " Cellyka bingung dengan ucapan Alana tapi itu cowok udah dorong pundak dia sambil bilang Naik kereta api tu tu tu siapa hendak turun keBandung Surabaya..."
'Ahahahah'
Suara tawa Cellyka begitu menggema ditelinga Jeno, sedari tadi Jeno memperhatikan semuanya. Ia ikut tersenyum dan senang melihat tawa lepas Cellyka. Ini yang Jeno inginkan melihat Cellyka bahagia dan tertawa walaupun bukan dia yang membuat Cellyka tertawa untuk saat ini.
Pas Cellyka duduk bertepatan sama Jeno yang lagi masuk kelas, lelaki itu melewati nya begitu saja tanpa melihatnya sedikit pun. Cellyka merasa Jeno bener - bener menuruti permintaan nya untuk menganggap dirinya orang Asing. Bukankah itu permintaan Cellyka sendiri? Lalu kenapa dirinya merasa sakit sekali diperlakukan seperti ini oleh Jeno.
Cellyka menghela nafasnya, pandangnya turun kebawah menetap perutnya sambil ia elus sebentar "jangan kangen - kangen sama ayah dulu ya nak, bunda minta kerja samanya "Mungkin kalau buah hatinya udah lahir dan udah bisa ngomong paling cuma bilang Hilih orang bunda yang kangen pakek bawa - bawa adek.
Pelajaran pertama dimulai, baru aja guru masuk kelas para murid udah ditagih untuk mengumpulkan tugas kemarin. Para siswa - siswi bergegas membongkar tasnya untuk mengambil buku tugasnya kecuali Alana sama Jeno yang santuy polong - plongo gak rogoh - rogoh tas sendiri, ngapain juga, orang dipastikan mereka tidak mengerjakan tugas tersebut.
Cellyka sendiri merutuki dirinya sendiri karena lupa mengerjakan tugas tersebut, mana gurunya satu ini kalau ngasih hukuman buat murid yang gak disiplin kejam banget lagi.
Saat guru itu menghitung jumlah buku yang terkumpul ternyata kurang 4 dari jumlah murid dikelas ini ,beliau langsung bertanya siapa yang tidak mengumpulkan tugas tersebut. 3 orang mengangkat tangannya sedangkan satunya masih sibuk rogoh - rogoh tas, Jeno sendiri terkejut waktu liat Cellyka angkat tangannya.
"Nah ini dia buku setan! Ketemu juga " Ucap Marka yang duduk disebelah Jeno, dengar itu otak Jeno langsung bekerja untuk menyelamatkan Cellyka.
"Marka ganteng, sahabatku paling ganteng gue minta tolong ya kasih tugas lo ke Cellyka supaya dia gak kena hukuman " Bisik Alana memohon pada Marka.
"Lah terus gue gimana anjing? "
"Yah lu dihukum aja sama gue sama Nana, tenang aja gue jenius dalam meloloskan diri dari hukuman.Lu gak kasian sama ponakan lu kalau ibunya dijemur nanti dia ikut kepanasan " Bisiknya lagi mencoba membujuk Marka dan untungnya Marka luluh walaupun mukanya udah sepet natap Jeno.
Marka berdiri dari duduknya lalu menghampiri meja Cellyka "pak saya lupa bawa tugas saya, kalau ini tugas Cellyka kebawa ke tas saya " Ucapanya lalu meletakan buku itu didepan terus ia jalan lagi kebelakang.
"Mark.... " Bisik Cellyka saat Marka lewat disamping nya, itu cowok cuma angkat jempol sambil bilang "gak papa, gue mau nemenin dua teman gue dihukum aja "Cellyka pun hanya bisa bilang makasih tanpa suara.
Pas Marka duduk lagi disamping Jeno ia langsung nyeletuk"Kalau ada maunya aja bilang gue ganteng! Jeno anjing awas lu gak traktir gue es teh sama gorengan" Sedangkan yang disindir cuma terkekeh tanpa dosa.