15

1.8K 204 8
                                    

Toilet wanita di sekolah terlihat sangat ramai, entah bagaimana ceritanya mereka bisa berkumpul ditempat ini. Yang jelas awalnya adalah Yesika yang menghadang Cellyka yang baru berangkat sekolah lalu dipaksa mengakui bahwa dirinya tengah mengandung.

"Udah deh cupu, lo ngaku aja lu hamil kan? kemaren gue liat lo dari dokter kandungan. Gila ya....kelihatan aja anak baik - baik aslinya lonte! " Ucap Yesika pada Cellyka dihadapan banyak orang yang mengerubuni mereka.

"Omong kosong apalagi yang lu maksud " Jawab Cellyka, ia berusaha menampakan wajah tenangnya. Tidak! Cellyka tidak boleh gugup atau semuanya akan terbongkar

"Udah kepergok masih ngelak juga ya lo Cel, JELAS -JELAS GUE LIAT LO ADA DI KLINIK DOKTER KANDUNGAN KEMAREN! " Yesika semakin menaikan suaranya mengundang lebih banyak lagi murid yang mengerubuni mereka termasuk Marka yang penasaran dengan apa yang terjadi ditengah kerumunan.

"Wih ada huru hara apanih anjing " Ucap Marka yang baru datang dari parkiran masih gendong tas ranselnya.

"Kalau emang lu gak hamil buktiin sekarang " Yesika menyerahkan sebuah testpack ke arah Cellyka. Cellyka sendiri masih diam enggan mengambil barang itu. Tanganya meremat tali ranselnya kuat - kuat.

"Wah anjing itukan Cellyka! maksudnya dia disuruh tes hamil apa enggak gitu, gawat ini gue harus cari Jeno! " Gumam Marka lalu lari terbirit-birit menuju parkiran kembali. Emang Marka sama Jeno tadi berangkat bareng cuman Jenonya masih nyebat di parkiran.

Perlahan tangan Cellyka terulur mengambil testpack itu dari tangan Yesika"Oke gue buktiin kalau yang lo omongin itu omong kosong belaka"Cellyka masuk kedalam bilik toilet lalu menutup pintunya, sedangkan Yesika dan murid lain yang penasaran masih menunggu diluar.

*****

"JENOOOOO" Teriak Marka heboh dari kejauhan sedangkan yang dipangil masih metengkreng diatas motor sambil udud klempas klempus.

"Jen-Jeno! " Marka masih ngos - ngosan sampai didekat Jeno.

"Kenapa sih anjing teriak - teriak gak jelas "

"I-itu Cellyka.... " Baru denger kata Cellyka Jeno udah mau mbradat ia langsung membuang puntung rokoknya dan berlari meninggalkan Marka membuat sahabatnya itu bingung sendiri. Tapi 30 detik kemudian Jeno lari menghampiri Marka lagi.

"Cellyka kenapa anjing! "Tuhkan!goblok Jenonya, terus gagasannya dia lari tadi ngapain sir. Emang rada laen ini temennya Marka.

" Ah Jeno Peak! Dah lo lari sekarang ke toilet wanita. Mantan lo noh kayaknya curiga Cellyka hamil dan sekarang Cellyka lagi didedes buat ngaku "denger Ucapan Marka buat Jeno langsung panik dong, ia pun mengeluarkan jurus seribu bayangan menuju toilet wanita.

Pas Jeno sampai disana bertepatan sama Cellyka yang keluar dari toilet, ia gak langsung menghampiri Cellyka soalnya ia masih mengamati situasinya jangan sampai kehadiranya menggiring opini yang tidak diinginkan. Bukanya apa Jeno hanya ingin menjaga Cellyka, kalau dirinya mah disuruh ngaku juga gak takut, kalau ada yang bully emang pada berani?!.

Cellyka menunjukan testpack nya yang membuat mulut Yesika terbuka lebar - lebar. Ia tidak menyangka bagaimana mungkin? Jelas - jelas ia melihat Cellyka kemarin keluar dari ruangan dokter kandung bersama seseorang laki - laki.

"Gak buta kan mata lo? Gue emng kedokteran kandungan kemaren buat periksa,karena gue emang ada masalah menstruasi bukan karena hamil"Hasil dari testpack tersebut adalah garis satu yang membuat Yesika langsung kicep, Cellyka maju satu langkah hingga jaraknya semakin dekat dengan Yesika.

" Sekarang gue tanya balik, kenapa lo bisa ada di klinik dokter kandungan hem? Oh iya! Dirumah sakit Kasih Bunda, ditangannya dokter Paramita Vanny katanya ada anak pelajar yang berniat buat aborsi. Katanya juga dia itu anaknya seoarang Mucikari atau jangan - jangan lo....... anak itu? "Ucap Cellyka dengan wajah songongnya, Yesika sudah mengepalkan tanganya, rahangnya mengeras. Apalagi saat orang - orang tengah berbisik - bisik mengenai nya.

" Awas lo Cellyka! "Ucap Yesika lalu berlalu dari kerumunan sebelum orang - orang gantian menggosipinya karena ulah perkataan Cellyka.

Cellyka tersenyum miring yang dia katakan memang benar adanya, gak usah heran gimana Cellyka bisa tau. Tentu saja dari Jefando, Jefando emang lagi menggali informasi mengenai orang - orang yang dulu sering menyakiti Cellyka termasuk Jeno. Namun sampai saat ini Jefando belum menemukan keburukan satupun dari Jeno untuk ia kuak, apalagi masalah pembunuhan berencana yang hampir menimpa Cellyka, semakin Jefando gali masalah itu malah semakin mendapatakan titik terang bahwa bukan Jeno dalangnya?.

Satu tujuan Cellyka sudah hampir selesai, yaitu menghancurkan Yesika. Ya walaupun belum sepenuhnya sih tapi seenggaknya membuat wanita itu sedikit ketakutan. Tinggal satu tujuan Cellyka yaitu menghancurkan Jeno, laki - laki berengsek yang sayangnya dia adalah laki - laki yang Cellyka cintai. Ya Cellyka emang menyukai Jeno sejak duduk dibangku kelas 10,laki - laki yang sering membully nya, membuatnya menangis bahkan pernah menyemprot wajahnya dengan baygon. Kejam sekali ya takdir bisa - bisanya ia dijatuh hatikan pada laki - laki seperti itu.

Setelah semuanya bubar menyisakan Cellyka gadis itu hendak pergi juga menuju kelas tapi tiba - tiba tanganya ditarik oleh seorang.

Sret

Brak

Ceklek

Secepat itu kejadian saat tangan Cellyka ditarik kemudian dibawa masuk kedalam toilet hingga pintunya dikunci dari dalam.

Cellyka menatap nyalang pelaku yang membawanya masuk kedalam toilet setelah orang itu balik badan menghadapnya.

" Jeno lu apa - apaan sih"

"Diem Cel! "

"Sekarang jawab gue! Kenapa hasil testpack itu bisa garis satu LU APAIN ANAK GUE CELLYKA! " Jeno sudah dibawa pengaruh emosi sejak melihat hasil tadi ,bahkan kini tanganya mencekaram dagu Cellyka membuat gadis itu mendongkok menatapnya.

"Le- lepas Jeno .... Sa -sakitt"

"Gue juga sakit Cel, lu apain anak gue, lu gak bunuh dikan?! " Rahang Jeno mengeras matanya berubah berkaca - kaca menatap Cellyka, apakah ia sudah lengah, apakah ia sudah kehilangan darah dagingnya.

Entah mengapa walau Cellyka merasa sakit karena cengkraman tangan Jeno di dagunya ia lebih merasakan sakit melihat Jeno yang berkaca - kaca, hati Cellyka gak tega. Otaknya bersikeras ingin menjawab bahwa ia telah aborsi tapi hatinya sekan menolak.

"I-itu ha- hasil palsu " Ucap Cellyka terbata - bata, ia masih mendongkok menatap Jeno karena lelaki itu masih mencengkram dagunya. Perlahan tangan Jeno mulai melepas dari dagu Cellyka, ia mengucek matanya sebelum ada setetes air mata yang keluar.

"Maksud lo? "


Cellyka ( nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang