Cellyka sudah menjelaskan sebenarnya kepada Jeno bahwa testpack yang ia tunjukan kepada Yesika tadi adalah testpack pertamanya saat test kehamilan setelah kejadian malam itu. Ya saat itu Cellyka yang ketakutan pun langsung berinisiatif membeli alat itu diapotik, awalnya hasilnya memang garis satu dan untungnya juga ia menyimpanya dalam, tas ternyata beruntung juga bisa menyelamatkan nasibnya.
Jeno yang sedaritadi diam akan penjelasan Cellyka sekarang memberanikan dirinya bergerak memeluk Cellyka ia meletakan dagunya diatas kepala Cellyka sedangkan sang empu hanya terdiam saja tidak menolak juga tidak membalas pelukan Jen.
"Maafin Jeno ya Cel " Ucap Jeno pelan, ia merasa bersalah karena telah kasar kepada Cellyka harusnya lebih baik ia tadi bertanya dahulu bukan asal mengedepankan emosi.
Setelah beberapa menit Cellyka mendorong tubuh Jeno hingga pelukan itu terlepas"jangan kaya gini nanti kalau ada yang liat "Cellyka mendekat kearah pintu berniat membukanya.
" Mana ada yang liat Cel orang kita cuma didalem berdua. Kecuali tuhan aja yang bisa liat ".
Cellyka terlihat menghela nafasnya ia berbalik menghadap Jeno tapi tanganya masih berpegangan pada knop pintu. " Ini toilet cewek Jeno, kalau ada yang kesini terus liat kita didalem sini berdua apa pikiran mereka? "
"Ena - Ena! Tapi mereka dosa karena udah suudzon sama kita padahal kita gak ngapa - ngapain "
"Gak lucu Jeno! " Ucap Cellyka dengan wajah menahan kesal, ia sudah membuka pintu toilet itu dan bergerak keluar,untung saja tidak ada siswi yang sedang berada ditoilet.
"Siapa yang ngelawak Cel " Gumam Jeno lalu ikut keluar sebelum ada orang yang Memergoki nya ditoilet cewek. Bisa dicap laki - laki mesum Jeno nanti.
Ketika bel pulang sekolah berbunyi dan para murid bergegas membubarkan diri, Jeno menarik tangan Cellyka yang hendak keluar dari dalam kelas .
"Bisa bicara sebentar aja Cel "
"Gak bisa Jen, aku udah ditunggu in Jefando"
Jeno menghala nafasnya Cellyka masih sulit sekali dijinakkan "jangan kaya anak kecil Cel, tolong ini bukan masalah anak remaja yang pacaran atau apalah, ini menyangkut nyawa lainya Cel anak kita! Tolong jangan menghindar terus ".sabar itu ada batasanya dan sepertinya Jeno sudah diambang kesabarannya menghadapi Cellyka.
" Yaudah mau bicara apa? Bicara aja "Cellyka meletakan tasnya dimeja lalu menatap Jeno lekat, menunggu lelaki itu bicara padanya.
" Ayo nikah. Buat dia, bagaimana dia hadir karena kesalahan kita "
"Kita? Lo Jeno! "
"Iya gue Cellyka! Dan gue minta kerja samanya!! "
"Gue gak mau. Bisa gak sih Jen lu bersikap seolah gak ada yang terjadi diantara kita, seolah lu gak pernah kenal gue"
"Jen gue janji sama lo gue gak akan berniat aborsi lagi cuma gue minta sama lo jangan ganggu gue lagi, jangan muncul dihadapan gue lagi.Gue janji bakal rawat anak ini dengan baik, bakal gue beri kasih sayang sepenuhnya, bakal gue didik jadi anak baik tapi tanpa lo ya. Lanjutin hidup lu tata masa depan lu lebih baik lagi ya Jen" Ucap Cellyka lalu mengambil tasnya dan keluar dari kelas meninggalkan Jeno yang mematung didalam sendirian.
Jeno tak pernah merasakan sakit yang terasa njarem luar biasa didadanya perkataan Cellyka membuat dirinya hilang tujuan untuk saat ini.
*********
"Emm...... dek, aku mau bicara soal Jeno" Jefando melirik sebentar kearah Cellyka yang sedang asik menatap keluar kaca mobil,sedangkan dirinya fokus menyetir mobil.
"Udah ya kak, aku udah berdamai sama hati aku, aku udah maafin Jeno semuanya udah selesai "
"Tapi ini masalah....... "
"Aku gak bisa kak aku gak bisa lagi bales dendam ke Jeno , satu satunya jalan ya aku berdamai sama hati aku sendiri wa-- "
"Dek... " Jefando menyela ucapan Cellyka karena gadis itu berbicara sembari mulai berkaca - kaca.
"Bukan Jeno pelaku yang menyuruh dua preman itu buat bunuh kamu, tapi Yesika mantanya Jeno. Gadis itu yang udah memanipulasi seolah orang - orang itu suruhan Jeno, kamu salah paham selama ini "
Cellyka tidak bisa dibuat tidak terkejut dengan ucapan Jefando, jadi selama ini ia salah sangka pada Jeno,mengingat segala perlakuan manis dan perhatian Jeno selama ini membuat Cellyka merasa amat bersalah. Hati Cellyka juga sakit saat mengingat betapa tulusnya Jeno dan cara laki - laki itu tetap tersenyum padanya walaupun ia selalu mendorongnya untuk pergi, kenapa Cellyka baru menyadari sekarang saat ia telah mendorong Jeno sangat jauh.
"Bunda jahat ya nak sama ayah,maafin bunda ya " Batin Cellyka sambil mengelus perutnya. Gadis itu juga sudah terisak tapi dibiarkan sama Jefando, mungkin menangis adalah salah satunya cara mengeluarkan segala sesak didadanya.
Malam ini Jeno sedang bersama Alana dan Marka dirumahnya,dua temanya emang lagi main kerumah. Jeno tiba - tiba berdiri dari duduknya dan menyambar jaket serta kunci motor.
"Mau kemana anjing, disambangin malah mau minggat " Ucap Alana pada Jeno.
"Mau keluar sama Yesika "Mendengar itu Alana ikut berdiri dari duduknya lalu mencengkram kerah baju Jeno.
" Maksud lo apa ya Jen" Ucap Nana dengan nada rendahnya, kalau Alana udah manggil nama aslinya ketika ngomong sama sahabatnya berati itu cowok udah mode mbacok ini.
"Gue nyerah sama Cellyka Na! Gue udah gak bisa, Gue capek "
Bugh
Dan benar saja, bukan dibacok sih baru ditinju sama Nana. "Lu gila Jen, Nyerah kata lu? Inget ya bangsat lu yang memulai semua ini gak usah merasa sok paling tersakiti! Diatas segalanya Cellyka yang menanggung semuanya, dia yang paling tersakiti dia yang paling hancur. Dan lo didorong segitu udah mau nyerah? Enak aja hidup lo "
Jeno kembali menjatuhkan tubuhnya disofa lalu pundaknya ditepuk Marka pelan "yang dibilang Nana bener Jen, lo boleh bandel tapi jangan bajingan. Inget karma itu ada "
"Gue juga gak mau Cok! Tapi gimana lagi caranya.....kalian gak tau seberapa keras nya Cellyka"Jeno yang frustasi memang menerima ajakkan Yesika keluar tadi, niatnya sih buat lupain Cellyka sebentar aja karena jujur sejak perkataan Cellyka pulang sekolah tadi rasanya kepala Jeno jadi pusing.
Nana mengambil duduk disamping Jeno" Gue udah sempat bilang ya Jen dirooftop waktu itu, kalau lu gak biar gue aja. Gue gak bercanda loh Jen"
"Gini aja Jen, oke sekarang lo turutin aja kemauan Cellyka dulu. Kalau ternyata dengan cara dikejar dia semakin lari, lu tunggu in aja dia dibelakang kalau dia udah capek pasti dia nengok kebelakang " Tau maksud dari perkataan Alana kan.
"Lu awasin aja Cellyka dari jauh untuk saat ini "
Jeno mengangguk, ia sadar ia tidak boleh menyerah karena dirinya lah yang memulai semua ini. Kalau Cellyka mendorongnya ia harus segera kembali lagi, didorong kembali lagi sampai gadis itu sendiri yang lelah mendorong nya.
"Makasih cok udah sadarin gue, mulai sekarang gue bakal awasin Cellyka dari jauh dulu "
"Nah gitu dong njing itu baru sohibnya Marka, jadi gimana lu jadi keluar sama Yesika? "
"Enggak anjing, biarin aja dia nunggu sampai berkarat. Lagian tadi gue udah nolak tapi dipaksa".
" Yaudah yuk mabar, Itung - itung nanti kalau Jeno udah jadi bapak jarang main sama kita "
"Yok gen! " Jawab Jeno sambil ketawa, bayangin ucapan Marka buat dia senyum2 sendiri.