7. Jarak

70 7 0
                                    

"Apa!? "

Lia terkejut melihat Jaemin yang kini membentak nya, "Kak Jaemin sebenarnya kenapa sih!? "Jaemin hanya menatap Lia datar, tak berniat untuk menjawab apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lia terkejut melihat Jaemin yang kini membentak nya, "Kak Jaemin sebenarnya kenapa sih!? "
Jaemin hanya menatap Lia datar, tak berniat untuk menjawab apapun.
"Kenapa Kak Jaemin tiba-tiba pergi begini? Ini acara orang lain tapi Kak Jaemin seenaknya sendiri! "
"Terus lo mau gue apa, lagian dia yang ngundang gue ya kalau emang gak mau lihat sikap gue, gak usah ngundang gue! " Jawab Jaemin.
"Ok memang Kirana yang mengundang Kak Jaemin, tapi kalau Kak Jaemin sudah datang harusnya Kak Jaemin tetap menghargai dia kan!? "
"Gue gak ngerti kenapa lo sekarang malah ngatur-ngatur hidup gue!? " Lia mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Jaemin yang terdengar sarkas.

"Lia ngatur hidup kakak? Maaf ya Kak semua sejak awal adalah keinginan Kakak kan buat minta ganti rugi sedangkan Lia cuma mau buktiin kalau Lia bukan orang yang gak bertanggung jawab. Bukannya Kak Jaemin juga bisa ajak cewek lain bukan Lia!? " SKAKMAT, itulah yang kini ada di pikiran Jaemin karena semua yang dikatakan oleh Lia memang benar bahkan 100% benar tanpa celah dan kata-kata Lia membuat Jaemin hanya bungkam.
"Kenapa Kak Jaemin diam aja? Ya sudah sekarang ganti rugi Lia udah selesai kan, kalau gitu Lia permisi. " Lia pun meninggalkan Jaemin yang hanya mematung, entah mengapa kakinya terasa kaku.

🦋🦋🦋

Jaemin kini telah berada di rumahnya, sejak Lia pergi tadi pikiran Jaemin Aksa terganggu, entah mengapa ia khawatir pada gadis itu. Karena tak tahan dengan pikiran nya Jaemin memutuskan untuk menelpon Dea untuk menanyakan bagaimana kondisi Lia tapi
"Ha, Kak Lia? Bukannya sama Kak Jaemin ya, masalahnya sampai sekarang Kak Lia belum pulang-pulang! "
"Lo jangan bercanda De! "
"Ngapain gue bercanda? Gue serius, Kak Lia emang belum pulang dari tadi! "
"Kak gue takut gimana kalau Kak Lia diculik lagi!? " Pikiran Jaemin seketika berkecamuk, benar juga bisa saja kan jika orang-orang jahat waktu itu kembali menculik Lia
Tanpa pikir panjang Jaemin mengambil jaketnya dan kunci motornya tapi saat ia akan membuka pintu rumahnya, ada pesan masuk ke ponselnya

Melihat isi pesan yang dikirim Lia membuat Jaemin mengurungkan niatnya untuk mencari gadis itu dan kembali ke kamarnya. Jaemin melempar jaketnya ke sembarangan arah dan membanting HP nya ke kasur, sungguh Jaemin sebal mengapa semua jadi acak-acakan seperti ini semenjak Lia hadir dalam hidupnya?
Rasanya ketika putus dari Lisa tak sesakit ini, tapi kenapa Lia yang tak pernah ada hubungan apapun dengan nya justru membuat nya kacau seperti sekarang? Apa yang istimewa dari gadis itu sampai membuat pikiran Jaemin terus mengingat dirinya?

Kriet...

"Jaemin? " Bella yang yang tak sengaja melihat pintu kamar anaknya terbuka pun memutuskan untuk mengeceknya.
Jaemin yang terkejut pun langsung bangkit dari tidurnya dan terlihat jelas Bunda nya yang sedang menatap nya sambil tersenyum lembut.
"Bunda? "
"Jadi kamu belum tidur? Bunda kira kamu udah tidur, eh ternyata belum. " Bella pun mendekat ke arah putranya dan Jaemin pun spontan untuk langsung duduk rapih di atas kasurnya.
"Kamu kenapa belum tidur? Ini udah malem loh sayang, besok kamu kan juga harus sekolah. " Jaemin hanya memberikan senyum yang terlihat lebih ke arah bingung pada sang Bunda.
"Loh kok cuma senyum-senyum, Jaemin Bunda bisa ngerasain kalau anak Bunda satu-satunya ini lagi ada masalah ataupun lagi bahagia. "
"Eng, eng, enggak kok Bun Jaemin gak ada masalah! "
"Bunda kan gak bilang kamu lagi ada masalah. " Skakmat, padahal Jaemin berusaha agar terlihat tenang eh tapi malah terjebak sendiri.

The Colour Of Our Memory [TCOOM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang