15. Memori Lama

65 8 4
                                    

"Oh iya Jaem, ini cewek Lo yang baru? " Tanya Adrian penasaran, sebab sepertinya Jaemin tak pernah mengenalkan gadis ini sebelumnya.
"Cewek yang baru? " Kini Lia yang bertanya membuat Jaemin hanya menghembuskan nafas lelah.

"Udah mending kita main basket aja, kan tujuan ke sini buat main basket ye kan Jun? " Arjun yang paham bahwa sekarang Jeno berusaha mengalihkan pembicaraan hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Udah mending kita main basket aja, kan tujuan ke sini buat main basket ye kan Jun? " Arjun yang paham bahwa sekarang Jeno berusaha mengalihkan pembicaraan hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya.
Di sisi lain Lia yang belum mendapatkan jawaban pastinya hanya dapat terdiam sambil menatap penuh tanya pada Jaemin. Sedangkan Jaemin sendiri hanya memilih menghindar dengan langsung masuk tengah lapangan tanpa memperdulikan Lia tang kebingungan.

"Apa Kak Jaemin pernah punya pacar? " Begitulah kira-kira isi hati Lia saat ini namun dengan cepat ia mengubah pikirannya "Ya wajar aja sih, kan Kak Jaemin ganteng terus juga jago basket! "
Setelah selesai bermain basket, sekumpulan pria muda nan tampan itu saling berpamitan sebelum kembali ke habitat masing-masing alias rumah mereka.

Tak lupa mereka pun berpamitan dengan Lia yang sejak tadi menjadi penonton di seberang lapangan, dan ya mereka juga sebenarnya pingin modus gitu soalnya Lia itu cantik banget dan entah kenapa aura gadis ini terasa mendamaikan (hahaha 🤣sa ae bocah) .
Sedangkan Jaemin hanya memperhatikan tingkah laku teman-teman sebaya nya itu dengan tatapan tak suka namun seperti nya tak ada yang menyadarinya kecuali Jeno dan Arjun. "Lo gak pulang gitu sekarang?? " Tanya Jaemin dengan nada suara yang lebih seperti menyindir.

Dengan tersenyum manis Lia menjawab lembut sindiran pria tinggi di samping nya ini, "Lia mau mampir ke cafe di dekat sini sebentar. "
"Ngapain... M, m, maksud gue ohh. " Hampir saja Jaemin keceplosan jika ia penasaran dengan kegiatan gadis itu.
"Lia diundang sama Mama nya Kak Nathan, kebetulan cafe nya baru buka cabang di dekat sini. " Jaemin yang sedari tadi hanya mendengarkan tiba-tiba langsung me-melototkan mata nya, KETAN???
"Kebetulan gue lagi pingin nyari cafe baru buat tongkrongan males ke cafe Haikal mulu, Bosen. "
"JADI Kak Jaemin mau ikut Lia ke sana??? " Tanya Lia tiba-tiba dengan antusias membuat Jaemin sempat terkejut untuk beberapa detik namun kemudian sebuah senyum tipis terbit di mulutnya
"Kenapa sih Lo tuh imut banget!? " Batinnya saat ini.

RUMAH JAEMIN

"Loh, loh, loh. Anak Bunda kok udah ganteng aja gini, bukannya tadi katanya gak mau kemana mana cuma mau basket aja sama temen-temen, hmmm?? " Goda Bella pada putranya yang saat ini sedang memanyunkan bibirnya. Sebenarnya Bella tahu pasti Jaemin akan keluar dengan Lia tapi ya mau gimana putranya tuh sayang banget kalau gak di jahili begitu.
"Ihh Bunda.. "
"Iya, iya, ya udah kamu cepet turun kasihan tuh calon pacarnya nungguin. Lagian gak kebalik ya, harusnya kan yang nunggu siap-siap itu cowok kok malah sekarang ceweknya? Hahaha... "
"Udah ah, Bunda selalu suka godain aku kayak gitu. Kalau gitu aku pamit ya Bun mau keluar bentar. "
"Yang lama juga gak papa kalau sama Lia, hahaha.. Canda, putra Bunda wajah nya jangan gitu dong kan serem di lihatnya! "
"Iya deh terserah Bunda.. "
Setelah berdebat dengan sang Bunda, Jaemin pun segera turun menemui kekasih nya... Eh, maksudnya Lia🤣
Di dalam mobil Lia dan Jaemin tak ada yang mengeluarkan suara, mereka berdua hanya fokus dengan pikiran masing-masing sampai sebuah telpon memecah keheningan.

The Colour Of Our Memory [TCOOM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang