Akhirnya pesta ulang tahun yang Kirana rancang seperfect mungkin telah tiba dan sejak tadi ia sibuk menyapa satu persatu tamu yang datang, tapi dari tadi ia belum melihat prsensi orang yang sangat ia tunggu siapa lagi kalau bukan Jaemin.
"Eh lo ngapain disini mulu sih Kir? Mending ke dalem aja. " Tanya Rea yang bingung melihat sahabatnya hanya fokus melirik ke sana ke mari di luar pintu.
"Gue mau nunggu Jaemin Re! " Jawab Kirana tanpa melepas pandangannya mencari Jaemin.
"Aduh mending lo nunggu di dalem aja, entar juga dateng tuh cowok. "
"Udahlah lo masuk duluan aja, entar gue nyusul. "
Rea pun menggelengkan kepalanya heran, "Gue bingung deh kenapa lo bisa sesuka ini ke Jaemin, emang Jaemin pernah ngelakuin apa sampek bikin lo sebucin ini ha? "
Kirana yang mendengar pertanyaan itu hanya menggelengkan kepalanya, ia sendiri pun tak tahu mengapa, tapi kali ini ia bertekad tak akan kehilangan apapun lagi mulai sekarang dalam hidupnya.
"Kak Lia harus tampil cantik malem ini, ok! "
"Tapi Kak Lia bisa siap-siap sendiri kok, kamu gak perlu repot-repot begini! " Dea sebenarnya denger sih tapi pura-pura aja gak denger habisnya sejak tadi Lia terus meminta agar dirinya tak perlu membantu karena ia tak enak hati, tapi ya mau bagaimana kenyataan bahwa Dea sama seperti Jaemin memang bener salah satu kesamaan mereka berdua adalah keras kepala.
Akhirnya setelah perjuangan panjang dan kerja keras Dea, Lia telah siap dan hanya perlu menunggu Jaemin datang.
"Coba sekarang Kak Lia lihat ke kaca deh! " Lia yang memang tidak melihat dirinya sejak tadi di make up, akhirnya membalikkan tubuhnya menghadap kaca dan sungguh Dea sangat pandai mendandani nya bahkan pilihan baju dan aksesoris yang ia pilihkan sangat pas.(💜Author: kamu cantik banget sih Nak)
"Wah kamu hebat Dea, bisa secantik ini! " Lia pun tanpa sadar terpesona dengan pantulan gadis di kaca yang berada di depannya.
"Ih bukan aku Kak yang hebat, tapi Kak Lia yang emang dasarnya terlalu cantik! "
"Enggak kamu yang pintar bisa make up sebagus ini! "
"Ih enggak Kak Lia yang emang udah cantik dari lahir! "
Dan begitulah perdebatan ini berlangsung sampai akhirnya terdengar suara motor yang tak asing masuk ke pekarangan rumah dan tentu saja Lia menjadi gugup seketika, entahlah padahal ini kan hanya bagian dari ganti rugi jadi kenapa dia harus segugup ini?
Dea pun menghampiri Jaemin dan menyuruhnya untuk masuk lebih dulu, "Ayok Kak masuk dulu! "
"Tumben lo sopan, Kesambet kuntilanak lo ya?
" Gak nyambung lah masak sopan begini kesambet mbak kunti! "
"Iya juga sih. " Jaemin pun hanya terkekeh melihat ekspresi sepupunya yang menatap nya datar alias ya jokes nya dia garing.
"Oh iya Kak aku tadi yang bantu Kak Lia siap-siap lo.. "
"Terus, Apa hubungannya sama gue? " Tanya Jaemin polos.
"Ishh biarin aku selesai ngomong dulu, baru tanya! " Omel Dea.
"Iya, iya, terus kenapa Dea yang cantiiiiik? "
"Waduh tumben nih aku di puji? "
"Terus mau gue hujat? " Ucap Jaemin jahil yang mengundang pukulan pada bahunya.
"Sakit tau, lo habis makan batu!? "
"Biarin rasain! "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Colour Of Our Memory [TCOOM]
RomanceTerlalu sibuk menjalani hidup membuat banyak orang tidak menyadari betapa berharganya setiap kenangan yang mereka miliki sampai detik ini...... "Aku gak tau kalau hidup aku bisa seindah ini karena warna yang kamu kasih di dalam setiap kenangan aku...