4. Kak Jaemin tolong Lia!!!

115 13 0
                                    

Hari minggu....

"Wahhh! " Teriak seseorang dibalik telpon.
"Ih Ratna jangan teriak kenceng-kenceng dong nanti tetangga pada marah ke kamu! " Ucap Lia yang sedang bersandar di ranjang Ratna sambil sibuk membaca novel yang ia beli waktu itu dengan Jaemin.

"Hehehe. Iya maaf ya Lia, habisnya aku seneng banget! " Ucap Ratna antusias.
"Seneng banget? "
"Iya seneng banget, soalnya Panji bakal ngajak aku entar malem buat dinner bareng keluarga nya! "
Lia yang semula kebingungan kini tersenyum mengerti, ternyata yang membuat sahabatnya ini pagi-pagi sudah bersemangat adalah karena Panji.

"Li."
"Hmm? " Lia masih begitu fokus dengan kegiatan membacanya.
"Temenin aku yuk beli baju ke mall! Buat nanti malem. " Lia pun seketika membulatkan matanya terkejut sambil menatap Ratna, bagaimana tidak gadis itu masih memiliki begitu banyak baju baru yang bahkan masih berlabel dan belum pernah ia pakai, berjejer di dalam lemarinya dan sekarang gadis ini mau membeli baju baru lagi hanya untuk dinner?
"Ratna, bukannya Lia gak mau nemenin kamu... Tapi bukannya baju baru kamu masih banyak ya bahkan belum pernah kamu pakai. Gimana kalau pilih aja salah satu? " Saran Lia.
"Iya sih, bener juga.. Tapi kayaknya gak ada yang cocok deh Li. "
"Biar Lia bantu pilihin ya? " Ratna pun tersenyum dan mengiyakan ide Lia, sekarang kedua gadis itu telah berada di depan sebuah lemari besar dengan tangan yang sibuk memilah-milah baju yang dimana memang benar banyak sekali di dalam lemari itu baju yang masih berlabel.

Akhirnya setelah sekitar 10 menit habis untuk memilih baju karena memang Lia pun bingung yang mana yang cocok. Akhirnya setelah pergelutan panjang dengan melawan kebimbangan, mereka telah menemukan result nya
yaitu sebuah dress hitam dengan model yang simpel namun terlihat tetap elegan dan untuk mempermanis tampilan Ratna nanti, lia memilihkan sepasang anting-anting perak berbentuk pita dengan kalung yang bermodel sama dengan antingnya.

"Wah Lia kamu emang hebat deh, ini kombinasi yang perfecto! " Ucap Ratna dengan wajah berbinar.
"Hehehe, terimakasih ya. " Balas Lia, dan kemudian mereka berdua saling berpelukan.

🦋🦋🦋

18.00
Rumah Ratna terlihat sepi walaupun sebenarnya juga masih sore, hanya terdapat Lia dan Kinan adik Ratna.
Ya kerena Ratna ada dinner dengan keluarga Panji dan juga kebetulan hari ini kedua orang tua Ratna juga ada dinner dengan kolega bisnis mereka, jadilah rumah ini terasa sangat sepi. Karena bosan akhirnya Lia memutuskan untuk membantu Kinan yang masih duduk di bangku kelas 6 SD untuk mengerjakan tugas bahasa Inggris yang diberikan oleh gurunya, Lia dan Kinan juga sangat dekat seperti adik kakak kandung karena memang keluarga Ratna dan keluarga Lia juga cukup dekat.

Saat tengah serius mengerjakan tugas, perut kecil Kinan berbunyi yang menandakan gadis itu sedang kelaparan dan Lia yang mendengar bunyi perut Kinan malah tertawa karena suara perut Kinan memang terdengar lucu, berbeda dengan Kinan yang justru kini sedang memukul pelan lengan Lia dan memasang wajah cemberut.
"Ihh Kak Lia mah malah ketawa! "
"Eh, iya, iya. Maafin Kak Lia ya, hehehe habisnya suara perut kamu lucu sih. " Ucap Lia tanpa rasa bersalah.
"Emang perut aku lagi ngelawak apa!? "

Kinan pun pergi begitu saja meninggalkan Lia yang masih berusaha menahan tawanya, gadis kecil itu mencoba untuk turun ke dapur dan mencari makanan apa yang bisa ia makan dan alhasil ia menemukan satu kotak penuh biskuit coklat yang belum disentuh sama sekali. Sebenarnya Kinan tahu jika biskuit itu kesukaan kakaknya ditambah jika sampai ada yang menyentuh tanpa seizin nya pasti akan mendapat teror dari kakaknya itu sampai si pelaku mengganti setiap biskuit yang sudah dimakan, walaupun terdengar menyeramkan tapi bagi Kinan yang sudah kelaparan ini ia rela jika harus di teror daripada ia harus mati kelaparan di usia yang masih muda.

Srek,,,srek, srek,,, srek
Kinan yang ingin kembali ke kamar nya, sedikit terkejut, Dapat gadis itu dengar jelas bahwa ada suara aneh dibalik semak semak yang ada di halaman nya, jadi dapur rumah Kinan ini memang dekat dengan halaman rumahnya.

The Colour Of Our Memory [TCOOM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang