Satu minggu ini lisa selalu berangkat dan pulang ke kampus dengan mobil jennie. Sejak tadi malam lisa sudah mengumpulkan niat dan tekadnya untuk membicarakan keinginannya ini kepada jennie.
Bahkan lisa bangun disepertiga malam dan berharap semoga jennie mau mengabulkan keinginannya.
Orang bilang Jika mempunyai keinginan dan bangun disepertiga malam maka keinginannya akan terkabul.
Lisa menuruni anak tangga Membawa semua keberaniannya.
"pagi eonni... "
"pagi honey... Duduklah, kau ingin sarapan apa nasi goreng kimchi atau roti?"
"No... Eonni biar aku saja yang menyiapkannya" Lisa merebut piring yang ada ditangan jennie.
"kau ingin sarapan apa eonni? " jennie menaikan alisnya.
Di rumah Lisa tidak pernah mengambil makanannya sendiri. bahkan jika makanan itu tepat didepan piringnya.
Jika tidak ada nyonya kim maka jennielah yang akan mengambilkanya untuk lisa.
"yaa... Jangan menatapku seperti itu eonni" ucap lisa dia merasa tiba-tiba gugup sekarang.
"kita akan sarapan nasi goreng kimchi saja ya"
"kenapa hanya satu piring? sendok untuk eonni mana?" tanya jennie heran.
"biar hemat eonni" jawab lisa asal.
"Aaaa... Yaa... Eonni kenapa kau diam saja buka mulutmu"
Dengan ragu jennie membuka mulutnya, tidak biasanya pikir jennie.
"Aaa yakk... Lalisa Bajukuu..." belum sempat jennie menerima suapannya.Tangan tremor lisa menjatuhkan satu sendok nasi goreng kimchi tidak bersalah itu dibaju jennie.
Dalam hati Lisa meruntuki tangan sialannya ini. Dengan bodohnya, lisa memasukan butir demi butir nasi yang jatuh dibaju jennie kedalam mulutnya.
"apa yang kau lakukan!" jennie membersihkan bajunya dengan tissu. Dia mengambil alih sendok yang ada ditangan lisa.
"hehehe" lisa memamerkan senyum lima jari lengkap dengan gigi putih bersihnya. Banyak yang bilang jika lisa sangat cocok menjadi bintang iklan produk pasta gigi.
"sudah buka mulutmu, kita akan terlambat jika kau yang melakukannya"
Jennie sibuk menyuapi dirinya sendiri dan adik kesayangannya ini. Suara sendok dan piring yang beradu menyadarkan lisa akan tujuannya tadi malam.
Lisa menatap wajah jennie yang duduk disampingnya. Lisa meremas ujung hoodie yang dia pakai.
"sial kenapa aku jadi sangat tegang seperti ini. Mungkin keberanianku ikut jatuh saat turun tangga tadi. Appa eomma eotteohke! Ah Tidak jadi, percuma appa dan eomma memberi ijin jika jennie eonni tidak mengijinkan maka sama saja. Huh nyaliku ciut hanya karena manusia kucing itu" lisa menutup mulutnya sendiri gawat jika jennie mendengar apa yang dia pikirkan.
"eonni..."
"hemm... " jawab jennie.
"eonni... " jennie menatap lisa dengan tatapan bertanya.
"tidak jadi" jawab lisa.
Jennie kembali menyuapi dirinya dan lisa.
"eonni... " panggil lisa lagi.
"yaa... Lisa ada apa?" jawab jennie kesal.
"eonni tugas kampus semakin banyak Aku harus lebih sering berlatih agar kemampuan danceku semakin bagus dan kau taukan dance adalah separuh hidupku" jelas lisa panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF SISTER
Historia CortaPOSESIF SISTER jennie dan lisa sering ditinggalkan orangtuanya untuk perjalanan bisnis. Lisa si jahil, sedikit tomboy dan friendly kadang membuat jennie cemburu dengan teman-teman lisa. Kenapa lisa tidak mau menunjukan rasa sayangnya kepada jenni...