Restu Kangmin

731 57 2
                                    

Kangmin membaca media dan melihat pemutusan kontrak dari keluarga Min dan bisnis keluarga kini dikuasai Yoongi semua. Terlihat jelas bahwa Yoongi kini bertindak sendiri menyelesaikan masalah pribadi bahkan perusahaan keluarga Min. Sebagai anak laki-laki, ia tau itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Bahkan sangat sulit apalagi ditengah kekacauan yang terjadi. Kangmin yang kebetulan berada di samping Yoongi yang sedang istirahat setelah melihat latihan tim basket memberikan dia minum.

"Kau baik ?" Tanya Kangmin.

"Huh ?."

"Soal masalah di media dan perusahaan."

"It's oke." Ucapnya santai

"Kau tampak sulit di tebak Hyung. Lalu bagaimana hubunganmu dengan Mr Min Sihyuk ?"

"Jangan bicarakan mereka."

Kangmin diam dan seketika merasa iba. Dia fikir walaupun ini semua rencana Yoongi tapi dihianati ayahnya sendiri pasti sangat sakit hati sampai Yoongi tak ingin membicarakan itu. Padahal bukan Yoongi tak mau membicarakan ayahnya tapi ia tau ada paparazzi di dekat kursinya yang sejak tadi mengawasi gerak-gerik Yoongi. Yoongi menatapnya dengan tatapan dingin sampai paparazzi yang menyamar itu langsung beku dan kabur.

"Aku tidak sedikitpun peduli dengan mereka, Jangan pasang tampang iba seperti itu, sangat jelek di wajahmu."

"Lalu sekarang apa rencanamu hyung ?"

"Wartawan semakin gila dan mengganggu siswiku. Mungkin mengundurkan diri dan fokus dengan Perusahaan, seperti yang pernah kau minta."

"Heisshh aku hanya bercanda waktu itu. Kalau kau keluar siapa kepala sekolah pengganti ?"

"Biar direksi yang seleksi."

"Apa Jimin tau ?"

Yoongi melihat sekeliling dengan tenang, memastikan tidak ada orang lain di dekatnya yang mungkin bisa mendengar atau membaca gerak bibirnya. Setelah dirasa aman, Yoongi kembali duduk relaxe menatap anggota cheerleaders yang latihan di lapangan.

"Bagaimana dia tau sedangkan kau meminta kami tidak berhubungan, tolol."

"Kaka mana yang suka adiknya di jadikan mainan ?"

"Apa aku terlihat bermain-main dengannya ?" Tanya Yoongi terdengar lebih sengak dan serius.

"Kau punya Minyoung dulu dan adikku masih dibawah umur brengsek."

"Sekarang aku tidak dengan Minyoung dan kau tau apa yang mungkin aku lakukan setelah keluar dari sekolah."

"Heyssshhh aku sangat keberatan. Bajingan adikku masih dibawah umur."

"Lalu bagaimana jika dia sudah legal ? Itu tinggal menghitung hari."

"Cihh kau harus menunggu dia kuliah. Kau tidak akan sanggup menunggunya."

"Bagaimana jika sanggup ?"

Kangmin mengeratkan giginya langsung kalah telak. Ia melihat mata itu, mata iblis yang selalu berhasil. Dia tau persis orang seperti Yoongi selalu punya tujuan tapi ia yakin Yoongi hanya main-main.

"Beri kami kelonggaran untuk bertemu sampai hari itu tiba aku janji hanya kencan biasa sampai dia kuliah." Pinta Yoongi dengan lebih santai, walaupun terdengar dingin tapi Kangmin bisa merasakan permohonan yang sungguh-sungguh darinya.

"No kissing no skinship dan kau berhenti bermain dengan kebiasaan psychomu dengan pelacur." Tantang Kangmin. Dia yakin itu hal tidak bisa Yoongi lakukan.

"Oke."

"Oke ?" Kangmin shock sejenak, itu jawaban yang seperti tidak mungkin Yoongi iyakan.

Yoongi senyum dan Kangmin geli liatnya. Ia tak sangka untuk ukuran Yoongi akan sanggup tidak skinship dengan pasangannya. Ia bisa saja ditipu oleh Yoongi.

"Aku akan mengawasi Jimin sampai akhir, ingat itu."

"Kau janji sampai dia kuliah bukan ? Kau lihat saja dan terima bahwa aku mungkin jadi adik iparmu."

Tangan Kangmin mengepal tak terima , rasa iba seketika sirna bergitu saja tapi Kangmin yakin hubungan mereka tidak akan pernah berhasil. Walaupun ia merasa gusar, takut Yoongi sungguh-sungguh dengan kata-katanya.

.
...
.

Jungkook dan Jimin latihan. Melihat Jimin lesu, Jungkook beri permen.

"Bukankah harusnya kau bahagia ?"

"Aku sudah terlanjur memblokirnya dan walaupun tau tapi kami tetap kesulitan bertemu."

"Hyung mungkin sibuk."

"Entahlah... Kau sendiri maafkan Taehyung."

"Entahlah... Sepertinya kami mungkin lebih baik putus. Dia sama sekali sudah tidak lagi peduli padaku."

"Semuanya hancur gara-gara kakakku. Aku sangat membencinya."

Keesokan Harinya_

Puluhan reporter masih terlihat mengintai sekolah, bahkan beberapa ada yang menganggu siswi dengan beberapa pertanyaan. Beruntung hari ini adalah rapat komite dan direksi sekolah dimana Yoongi akan mengajukan pengunduran diri secara resmi.

"Terimakasih kedatangan ketua para anggota yayasan. Maksud tujuan memanggil sehubungan dengan permohonan pengunduran diri. Saya memohon maaf untuk berita ini dan kekacauan yang saya buat. Masalah ini terlalu rumit sampai membuat sekolah dalam masalah."

"Anio... Aku tidak setuju pengunduran dirimu. Sekolah menjadi lebih baik semenjak kau menjabat."

"Benar, saya juga tidak setuju. Mengenai masalah pribadimu itu tidak akan mempengaruhi sekolah. Lagipula gosip akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu bukan ?"

"Masalahnya disini adalah sehubungan dengan adanya pekan seni yang diadakan di sekolah. Sebagai tuan rumah ini bisa mengganggu. Ada banyak wartawan yang bahkan berani menyamar menjadi staff dan masuk. Beberapa bahkan mengganggu kegiatan siswa. Itu jelas bisa menganggu citra kita sebagai tuan rumah."

Semua pasrah akhirnya menyetujui sampai kepala sekolah dipilih.

Setelah direksi pergi sekolah jadi heboh kembali ketika obrolan para guru tak sengaja di dengar siswa tentang pengunduran diri Yoongi. Semua berfikir bahwa itu jelas karena khasus Minyoung

Jimin yang tau Yoongi mau out seketika cemas. Pulang sekolah ia diantar Kangmin ke tempat les tapi dengan sengaja kabur setelah memastikan dan Kangmin pergi. Ia langsung memanggil taxi dan pergi menuju rumah Min Yoongi. Akan tetapi, diluar rumahnya banyak wartawan sehingga mau tidak mau Jimin meminta supir pergi ke supermarket terdekat untuk berganti pakaian layaknya seorang pembantu dengan celemek masker dan topi dengan membawa sekarung belanjaan asal. Ia dengan cepat melewati wartawan yang duduk lalu menekan kode masuk Yoongi. Mereka yang duduk awalnya bengong lalu berdiri dan berusaha mendekati Jimin tapi Jimin sudah masuk dan menutup gerbang.

"Ajungmaaa!" Teriak salah satu reporter mengira Jimin pembantu disana.

Jimin masuk ke rumah Yoongi dan menunggu di ruang tamu setelah berganti pakaian. Sampai akhirnya Yoongi pulang dan terdiam melihat Jimin duduk di ruang tamunya.

"Jimin ? Apa yang kau lakukan disini ?"

.
.
.
.
.
✨✨✨🌌✨✨✨

AGE GAP Between Us [ Yoonmin GS NC 21+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang