Lets Break Up then

1.1K 53 2
                                    

Waktu masih menunjukan jam 16:15
Yoongi tak akan membuat itu terbuang percuma karena bisa jadi ini kesepakatan yang tidak akan bisa ia lakukan untuk setahun ke depan.

Plak

Jimin menungging lalu Yoongi menariknya untuk duduk tepat membelakanginya. Ia melepas dasi Jimin dari belakang dan merobek seragamnya agar gadis itu bisa telanjang dada dengan cepat. Ia menyibak branya ke atas dan dada sintal itu muncul begitu sintal dengan dua puting yang mencuat sempurna. Dengan rasa gemas ia langsung meremas dan bermain dengan kedua gundukan kenyal itu. Tanpa luput sesekali jarinya bermain di kedua puting Jimin yang mencuat. Gadis dalam pelukannya terlalu menggoda, bahkan aroma keringatnya membuat Yoongi tak bisa menahan diri untuk menghisapi kulit leher Jimin.

"Sshh ahhh oppaa awhhhh~ jangan berikan kissmarkhh sshhh mhhh "

Hisapan kuat itu mungkin sudah membuat kulitnya sedikit pedih sekarang. Sekilas ia mendengar suara robekan foil yang Jimin yakini adalah kondom.

Zlebhh

"AKHHHH"

Jimin teriak merasakan ngilu yang sangat amat menyiksa. Meskipun sudah berulang kali vaginanya dihujam oleh penis besar Yoongi, tapi ukurannya bukanlah ukuran yang bisa keluar masuk seenaknya. Itu akan tetap terasa sangat ngilu di lubangnya.

Tanpa memberikan sedikit adaptasi Yoongi menghujamnya berkali-kali dengan cepat.

"Hhh oppaa akhh ss awwhhh akhh nghh awwhhh shhh "

Jimin mencoba mengatur nafasnya, meskipun sangat ngilu dan sakit ketika penis itu menubruk mulut rahimnya dengan kuat tapi Jimin tau vaginanya masih menginginkan Yoongi dan ingin keluar lagi.

Yoongi melepaskan ciuman di leher dan punggung Jimin dan meremas kedua gundukan kenyal itu dengan erat lalu terus menghujamnya.

"Aahh a akhh awhhh nghh."

Yoongi menarik rambut Jimin agar dia bisa melihat wajah kekasihnya memperhatikan wajah Jimin yang meringis kesakitan namun jelas menikmati itu semua. Itu bukan ekspresi sakit yang biasa ia lihat dari sekian banyak slavenya, itu ekspresi sakit yang terlihat Jimin nikmati. Bukan desahan maupun ekspresi yang dibuat - buat seolah menikmatinya tapi pure yakin Jimin sangat menikmati apapun yang ia lakukan. Sungguh ekspresi yang bisa memancing semangat Yoongi untuk keluar.

Dengan sekali gerakan, Yoongi membalik badan Jimin terlentang lalu mengangkat kaki Jimin ke pundaknya. Ia memeluk kedua paha Jimin mengangkat sedikit pinggangnya untuk mencari posisi dimana penisnya bisa tenggelam dengan sempurna.

"Ffucckkkhh!" Yoongi mengumpat merasa akhirnya seluruh batangnya tenggelam menubruk daging keras didalam vagina Jimin dengan paksa.

Jimin yang merasakan tekanan kuat langsung mendongak memejamkan mata. Ia meremas sprei dengan kuat tanpa bernafas.

"Hnnghghhhhhh oppaahhh so deeepphhh~"

Yoongi tersenyum menyeringai bahagia mengetahui gadisnya sekarat ketika ia berhasil mendapatkan spot fatal didalam vagina Jimin dan dengan lampu hijau dari bahasa tubuh Jimin, Yoongi mundur mengeluarkan beberapa centimeter lalu menghujam vaginanya sekeras dan secepat yang ia bisa.

"AAKHH AKHH AWWW AAAAA OPAAAAA AMPUNHHH AKHHH "

Mendengar teriakan histeris Jimin, Yoongi semakin semangat mengejar keinginannya untuk keluar dan ketika kepalanya membeku, Yoongi mengeluarkan penisnya lalu melepas kondom dan keluar mendekatkan penis itu di dada Jimin. Membasahi dada dan wajah Jimin dengan spermanya.

"Arrghh sshhh arghh " Yoongi mendongak lega sambil mengocok penisnya pelan. Mengeluarkan sisa sisa sperma dari dalam penisnya.

Ia mendekatkan penisnya pada bibir Jimin dan gadis itu dengan sigap mengulumnya.

AGE GAP Between Us [ Yoonmin GS NC 21+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang