chapter four

292 17 0
                                    

"kok lo ga mau? alasannya?" Rafandra mengerutkan keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kok lo ga mau? alasannya?" Rafandra mengerutkan keningnya. "perjodohan ini kan gara-gara bapak gue ngutang ke bapak lo, karena gue ga mau dikejar-kejar utang dan gue ga mau hasil kerja gue digunain buat bayar utang itu, jadi lebih baik gue ngikutin perjanjian ini" seru Kirania. Rafandra semakin heran dengan ucapan dari lawan bicaranya itu.

"jadi? lo mau dijodohin?" Rafandra melipat kedua lengannya dibawah dada. "mau ga mau gue harus mau dijodohin sama lo" Kirania berlalu dan meninggalkan Rafandra yang masih berdiri tegap di ruang makan.

"kalo gue dijodohin terus nikah sama dia, pacar gue gimana nasibnya?" gumam Rafandra sambil memijat pelipisnya.

♡♡♡♡♡

"jadi gimana, bu? ibu bersedia kalau anak ibu saya jodohkan dengan anak saya?" tanya Alvan dengan tatapan penuh harapan pada mamahnya Kirania. "yang lebih berhak menjawab itu Kirania nya sendiri, pak" ucap mama Kirania yang merangkul pundak anak satu-satunya itu. Alvan memindahkan pandangannya ke arah Kirania dan mengulang pertanyaan sebelumnya.

"gimana Kirania? kamu mau menikah sama anak om?"

Tanpa ragu lagi, Kirania menjawab "iya, saya mau". Tanpa disadari, laki-laki yang akan dijodohkan dengan dirinya itu daritadi hanya memasang wajah datarnya karena ia masih belum bisa menerima kenyataan ini, ia harus dijodohkan dengan perempuan yang tidak ia cintai dan bahkan ia menikahi perempuan itu hanya karena kata 'utang'.

Rafandra terus menggelengkan kepalanya karena ia tidak habis pikir dengan jawaban yang di keluarkan oleh Kirania di ruang makan tadi. Bisa-bisanya Kirania menolak untuk bekerjasama dengannya.

"baiklah, kalau begitu acara pernikahan akan digelar secepat mungkin" ucap Alvan sambil bangkit dari duduknya. "baik pak, terima kasih banyak" sahut mama Kirania yang ikut bangkit berdiri dari duduknya. Mama Rafandra menghampiri mama Kirania dan memeluknya.

"sebentar lagi kita jadi besan, bu" ucap Elvina sambil menepuk-nepuk bahu Julia. Ya. Julia adalah nama dari mama Kirania. Alvan menghampiri istrinya itu. Alvan melingkari pinggang istrinya sekaligus berpamitan pada Julia dan ibu nya Julia yaitu omahnya Kirania. "kami sekeluarga pamit dulu ya, bu" ucap Alvan sambil melangkah menuju pintu keluar.

♡♡♡♡♡

"disini kan tempatnya? gue takut salah nih" ucap Kirania yang terus-terusan menengok sana-sini. Sore ini, Rafandra mengajak Kirania untuk bertemunya di salah satu kafe dekat apartemen tempat Rafandra tinggal.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matchmaking [jenrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang