Pagi ini cuaca hujan, suhu yang dingin membuat Kirania betah berlama-lama di ranjangnya. "ujan-ujan gini enaknya lanjut tidur, apalagi hari ini bukan jadwal gue yang tugas." Kirania menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya. Kirania kembali memejamkan matanya dan bersedia untuk melanjutkan tidurnya dan pergi ke dalam mimpi.
Tapi, saat Kirania baru memejamkan matanya sebentar, ia kembali membuka matanya lebar-lebar karena terkejut mendengar bunyi dari ponselnya. Yang menandakan ada pesan dari seseorang. "ya elah, gue baru mau lanjut tidur." Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya yang berada tidak jauh darinya. Kirania menyalakan ponselnya dan melihat siapa orang yang mengirim pesan pagi-pagi seperti ini.
Betapa terkejutnya dia, melihat notif dari Rafan. "ngapain lagi coba orang ini." Kirania membuka notif itu dan membaca pesan yang dikirim oleh Rafandra.
Kirania hanya membaca pesan dari Rafandra yang terakhir, dia malas untuk menjawab ketikan dari laki-laki aneh itu. Sekarang yang paling penting adalah ia harus cepat mempersiapkan dirinya.
Kirania bangun dari ranjangnya dan bergegas keluar dari kamarnya. Bodohnya lagi, ia lupa membawa handuknya, terpaksa ia harus kembali ke kamarnya dan berlari menuju kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, Kirania sudah selesai mandi dan bergegas masuk ke kamarnya. Dia terlihat kebingungan ketika memilih outfit apa yang harus dia pakai hari ini. Kirania terus menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal, "duh.. gue harus pake apaan? bingung banget gue."
Setelah 2 menit lamanya Kirania memakai waktunya untuk memilih outfit yang mau dia pakai hari ini, akhirnya dia memutuskan untuk memakai blazer berwarna soft brown dengan kaos untuk kesan lebih casual. Dia juga menggunakan sneaker dan sling bag berwarga hitam.
"aduh aduh.. gue harus cepet-cepet nih." Seru Kirania yang benar-benar panik karena waktu sebentar lagi menunjukkan angka 9.
♡♡♡♡♡
Kirania sudah sampai di tempat tujuannya. Dia menengok sana-sini untuk mencari seseorang. Ya, siapa lagi kalau bukan Rafan. Orang dia cari adalah Rafandra. Sudah hampir jam 9, tapi laki-laki itu belum terlihat juga batang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking [jenrina]
Ficção AdolescenteKirania yang merupakan anak tunggal di keluarganya dijodohkan oleh seorang laki-laki yang juga anak tunggal dikeluarganya. Mereka dijodohkan karena keluarga Kirania yang ternyata pernah berutang kepada keluarga si laki-laki. Mereka yang belum mengen...