Hari pernikahan yang di tunggu-tunggu oleh Alvan dan Elvina. Putra sulungnya akan menikah pada hari ini. Setelah 2 minggu lamanya mempersiapkan ini semua, akhirnya waktunya tiba.
Ketika Alvan dan Elvina terlihat gembira bersama mama Kirania dan omahnya. Berbincang-bincang mengenai Kirania Dan Rafan, Kirania hanya diam dan menatap dirinya di pantulan kaca.
Kirania terlihat sangat cantik pada hari pernikahannya. Memakai dress berwarna putih dengan riasan wajah yang tidak terlalu berat. Terlihat sangat cantik dan anggun. Rambut panjang berwarna hitam yang lewat menutupi punggung Kirania.
Kirania yang daritadi hanya diam dan melihat dirinya di pantulan kaca tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan sahabatnya. Jovita. Sudah lama mereka tidak bertemu, meskipun baru 3 hari tapi rasanya seperti sudah 3 tahun.
"DOARRR!"
Kirania terkejut sampai dia bangkit dari duduknya, "anjir lo."
Jovita tercengang melihat penampilan sahabatnya , "waw, ini lo? Kirania? Sumpah ini mah bukan Kirania njir." Kirania kembali duduk dan memutar kursinya menghadap sahabatnya. "ya ini gue lah, lo pikir?"
"demi apapun, lo cantik banget woi." Ujar Jovita sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"lebay lo."
"dibilangin lo cantik banget ih."
Jovita mengambil kursi yang berada tidak jauh darinya dan menariknya untuk ia duduki. Jovita memperhatikan Kirania sahabatnya itu yang tinggal menghitung waktu akan segera menikah.
"lo kenapa cemberut gitu?" Tanya Jovita. Kirania mencoba melihat Jovita yang sekarang ada di hadapannya. "gue belom siap buat nikah, Ta." Ujar Kirania.
Kirania kembali menundukkan kepalanya dan tidak mau menatap sahabatnya. Jovita berusaha untuk menenangkan Kirania dan memberi dukungan.
Jovita merangkul bahu Kirania dan mencoba menenangkannya, "Nia, siap ga siap lo harus siap, tinggal beberapa menit lagi lo bakalan nikah. Ya meskipun bukan sama cowo yang lo cintai, tapi seenggaknya lo harus siap," Jelas Jovita panjang lebar.
"lagian ya, lo sendiri kan yang bilang kalo lo mau berusaha buat bisa mencintai Rafan? Lo bilang kayak gitu ke gue, jadi? Selagi lo bisa coba buat mencintai Rafan, kenapa engga?" Sambung Jovita.
"everything will go according to God plan, jadi lo ga perlu takut, semuanya udah rencana Tuhan dan semua yang udah direncanain sama Tuhan pasti suatu hal yang bakal jadi baik kedepannya buat kehidupan lo." Jelas Jovita sekali lagi untuk bisa meyakinkan Kirania.
"mau nanti lo diuji sama kejadian yang buruk sekali pun, tetep harus lo syukurin, karena apa? Karena itu rencana dari Tuhan buat kehidupan kedepan lo nanti." Lanjut Jovita.
Tanpa di sadari, pipi Kirania sudah basah karena menangis akibat mendengar perkataan dari sahabatnya. Kirania mengangkat wajahnya dan melihat sahabatnya dengan mata yang berbinar-binar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking [jenrina]
Teen FictionKirania yang merupakan anak tunggal di keluarganya dijodohkan oleh seorang laki-laki yang juga anak tunggal dikeluarganya. Mereka dijodohkan karena keluarga Kirania yang ternyata pernah berutang kepada keluarga si laki-laki. Mereka yang belum mengen...