chapter eleven

176 17 1
                                    

Kirania pergi ke dapur untuk membuat sarapan paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirania pergi ke dapur untuk membuat sarapan paginya. Tak perlu yang susah, Kirania hanya membuat meat sandwich. Ya, karena masih pagi jadi dia ga mau yang susah-susah dan ribet-ribet untuk mencuci perabotan.

Kirania meletakan meat sandwich nya di atas piring dan membawanya ke meja makan. Kirania menarik kursi untuk ia duduki. Kirania mengambil ponselnya dan meletakkannya di hadapannya.

"em nonton apa ya yang enak? drakor atau kartun?" tanyanya. Saat Kirania membuka aplikasi youtube dan dia sudah disajikan dengan banyaknya tontonan kartun, "AHA TAYO!" serunya.

Kirania asik menonton kartun sambil menyantap sandwich buatannya. Memakan 2 potong meat sandwich saja belum membuat Kirania kenyang. Maklum —perut orang Indonesia— belum kenyang kalau belum makan nasi.

Kirania memegang perutnya, "kalo gini mendingan gue bikin nasi goreng njir." Padahal sandwich berisi banyak potongan daging sapi cincang dan roti yang lumayan tebal, tapi itu semua tidak membuat Kirania kenyang.

"kalo mau kenyang, makan aja perabotan masak."

Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang Kirania. Kirania membalikkan tubuhnya dan melihat ada Rafan yang baru keluar dari kamarnya, "elo udah mandi?" tanya Kirania. Dia melihat rambut Rafan yang sudah basah dan sudah memakai pakaian rapi.

"lo liat kan ini." ujar Rafan sambil menunjuk rambutnya. Rafan berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu —pecinta susu— dan dia mengambil secangkir gelas untuk menuangkan susunya di cangkir itu.

Melihat Rafan yang dengan cepat meneguk susu itu dengan cepat membuat Kirania menganga, "lo secepat itu minum susu?" tanyanya. Rafan menjawab pertanyaannya dengan menaik turunkan alisnya.

Kirania menganggukkan kepalanya, "lo sesuka itu sama susu?" tanya sekali lagi. Dan kali ini pertanyaannya dijawab Rafan dengan anggukkan kepalanya. Rafan menutup botol susunya dan kembali meletakkannya di dalam kulkas.

Kemudian, Rafan melangkahkan kakinya untuk kembali ke dalam kamarnya. Tapi, saat Rafan baru memegang gagang pintu kamarnya—

TING!

Tiba-tiba ponsel Rafan berbunyi. Dengan cepat Rafan membuka ponselnya dan memencet notifikasi pesan yang muncul di lock screen ponselnya.

 Dengan cepat Rafan membuka ponselnya dan memencet notifikasi pesan yang muncul di lock screen ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matchmaking [jenrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang