chapter six

215 14 0
                                    

Setelah seminggu lebih Rafan sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahannya dengan Kirania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah seminggu lebih Rafan sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahannya dengan Kirania. Hari ini, Rafan bisa terbebas dari kegiatan-kegiatan itu. Dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan berusaha memejamkan matanya. "kapan lagi gue bisa tidur santai kayak gini."

Hanya butuh beberapa detik lagi Rafan bisa tertidur dengan nyenyak, tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari ponselnya.

TING

Suara itu menandakan bahwa ada seseorang yang mengirim pesan untuk Rafan. Rafan sempat menggerutu karena kesal. Ya, siapa yang tidak kesal ketika ada yang menggangu kita yang sebentar lagi akan masuk ke dalam dunia mimpi.

Rafan bangkit dari posisi tidurnya dan menurunkan kakinya dari ranjang. Dia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju meja yang berada tidak jauh dari ranjangnya. Dia mengambil ponselnya dan kembali berjalan menuju ranjangnya.

Rafan duduk di pinggir ranjangnya sambil membuka lockscreen ponselnya. Dia membuka suatu notifikasi yang dari awal sudah terlihat di lock screen ponsel Rafan.

"hanas? pasti dia minta ketemuan, udah seminggu gue ga ketemu sama dia."

Rafan dengan cepat membuka pesan yang dikirim oleh pacarnya itu. Iya, benar. Hanasta pacar Rafan. Meskipun sebentar lagi Rafan akan menikah dengan Kirania, tapi hubungan Rafan dan Hanasta masih berlanjut.

 Meskipun sebentar lagi Rafan akan menikah dengan Kirania, tapi hubungan Rafan dan Hanasta masih berlanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gue juga kangen banget sama Hanas." Rafan kembali bangkit dari ranjangnya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

♡♡♡♡♡

"kenapa si lo daritadi liatin gue mulu? malah ngeliatinnya kayak mau nyekek gue." Oceh Kirania yang daritadi sangat heran melihat tingkah laku sahabatnya.

Jovita dan Kirania sedang berada di restoran cepat saji yang letaknya tidak jauh dari kampus Jovita. Karena hari ini bukan jadwal Kirania bekerja, jadi dia bisa menerima ajakan Jovita untuk makan di restoran cepat saji.

"enak aja lo, gue ga mungkin nyekek lo kali." Seru Jovita. Daritadi Jovita memang memperhatikan Kirania terus-terusan. Itulah yang membuat Kirania terheran-heran dengan Jovita. "ya lo ngapain ngeliatin gue dari tadi ha?" Tanya Kirania sambil mengelap tangannya dengan tissue basah.

Matchmaking [jenrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang