06. Piket

36 2 0
                                    

- Annyeong yorobun -



Wattpad : @viimul_
Tiktok : @authorvin_
Instagram : @authorvin_ & @vmlyni_



- Happy reading -

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Sudah 2 minggu qia berada di sini, semakin lama qia semakin nyaman dengan lingkungan nya.

Dan hari ini adalah hari Kamis qia ditugaskan untuk piket di ndalem setelah pulang sekolah bersama ana.

" Assalamu'alaikum umi. " Ucap ana dan qia ketika melihat umi farah sedang duduk di teras ndalem.

" Waalaikumsalam." Jawab umi farah menoleh ke sumber suara. " eh, kalian mau piket ya?. "

Ana dan qia mengangguk. " Iya umi. " Jawab keduanya.

" Kalian langsung masuk aja, udah tau kan tugasnya apa?. "

" Iya udah umi. " Jawab qia dan ana, setelah itu lalu masuk ke dapur ndalem.

Setelah sampai di dapur ndalem, qia dan ana langsung saja mengerjakan tugasnya masing-masing, qia menyuci piring dan ana menyapu lantai.

Beberapa menit kemudian...

" Qia. " Panggil umi farah.

Qia yang merasa terpanggil menoleh, melihat umi farah di belakangnya. " Iya, ada apa umi?. " Jawab qia lalu membilas tanganya yang ada sabun.

" Boleh minta tolong gak?. " Tanya umi.

Qia mengangguk. " Boleh, minta tolong apa?. "

" Tolong buatin teh lalu anterin ke kamar atas ya, umi mau keluar sebentar ada urusan. "

" Oh, iya umi. " Jawab qia mengangguk-angguk.

" Pintu yang warna hitam ya, oh ya gulanya satu sendok setengah aja ya. " Ucap umi farah di angguki qia.

" Makasih qia. "

" Iya sama-sama. "

Umi farah pun meninggalkan qia yang ada di dapur.

Setelah membereskan cuci piringnya qia segera saja membuatkan teh angatnya, dan mengantarkan ke kamar yang umi farah maksud.

Qia menaiki tangga yang menghubungkan lantai bawah ke lantai atas. Qia celingak-celinguk mencari pintu hitam yang di maksud umi farah.

" Itu mungkin. "  Batin qia melihat pintu itu tidak jauh dari tangga.

Qia segera saja mengetuk pintu itu.

Tok tok tok

Beberapa detik menunggu.

Cekrek

Pintu itu terbuka perlahan, dan nampaklah seorang pria tinggi berwajah tampan di hadapan qia.

Deg deg deg

Jantung qia berdetak cepat setelah melihat siapa pria itu. GUS KHAIR?!. Sumpah qia tidak tahu bahwa kamar itu milik gus khair, ia kira milik umi farah.

Khair mengangkat halisnya sebelah. " Ada apa?. " Tanya gus khair.

Qia yang melihat wajah gus khair pun langsung menunduk. " M-aaf gus saya mau-... nganterin teh, tadi di suruh umi. " Ucap qia sambil menunduk

" Umi yang buat?. " Tanaya gus khair.

Qia menggeleng. " Eeee-.... Itu saya yang buat, umi minta tolong buat buatin teh, lalu anterin ke kamar ini. " Jelas qia.

Gus khair mengangguk-angguk, lalu menerima secangkir teh yang di sodorkan oleh qia ke hadapannya.

" Terima kasih. " Ucap gus khair kini menatap qia. Tanpa di sadari ia tersenyum tipis melihat qia yang menunduk tidak berani menatapnya.

" Sama-sama, kalo gitu saya permisi gus. " Ucap qia lalu berbalik tanpa menatap gus khair.

Gus khair tersenyum melihat qia yang sedikit berlari menjauhi kamarnya. Setelah melihat qia turun dari tangga Gus khair menutup pintu kamarnya kembali.

***

" Astaghfirullah, kenapa harus tremor sama deg degan si untung ga ketahuan. " Gerutu qia pelan di tangga.

" Dari mana?." Tanya ana melihat qia yang turun dari tangga.

Qia tersentak kaget. " Itu abis nganterin teh di suruh umi. " Ucap qia jujur.

" Udah piketnya?. " Tanya qia.

Ana mengangguk. " Udah. "

" Yaudah kita balik ke asrama yuk. " Ajak qia di angguki ana.

Qia dan ana berjalan bersama-sama menuju asrama. Setelah tadi ia berpamitan kepada umi farah yang ternyata sedang berbicara di luar dengan ustadzah.

Qia dan ana sampai di asrama yang ternyata sudah ada qila dan asma.

" Kalian mau ke mana?. " Tanya ana ketika melihat asma dan qila sedang mengambil peralatan mandi.

" Gak liat apa ya mau mandi lah. " Sewot asma.

" Santai-santai jangan esmosi. " Tenang qia.

" Maklum hari pertama pms dia. " Bisik qila ke qia dan ana.

Ana dan qia mengangguk-angguk pantes.

" Kalian mau ikut gak?. " Tanya qila.

Qia mengangguk. " Kebetulan nih gerah mandi aja kali ya bentar lagi juga udah sore. "

" Yaudah ayok keburu rame antri lagi. "

Qia dan ana mengambil peralatan mandinya menyusul qila dan asma.

Mereka berjalan bersama-sama menuju kamar mandi perempuan biasanya jam-jam segini belum terlalu rame kamar mandinya.

Setelah sampai benar saja kamar mandinya kosong. Segera saja mereka memasuki kamar mandinya masing-masing.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Sekian. sudah mentok mikir alurnya....

Dah byeee

Next?

Janlup vote + comment nya...

-kuningan 06/01/2024

QIARA & RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang