- Annyeong yorobun -
•
•
•
Wattpad : @viimul_
Tiktok : @authorvin_
Instagram : @authorvin_ & @vmlyni_
•
•
•
- Happy reading -⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Di asrama qia dkk.
Pukul 19.00
" Eh tau gak. " Ucap qila.
" Nggak. " Jawab qia, asma dan ana.
Qila mendengkus kesal. " Kan belum. "
" Apa?. " Tanya asma menaikan alisnya sebelah.
Qila tersenyum manis. " Katanya ada pasar malam di kampung sebelah. " Ucap qila antusias.
" Ya terus?. " Tanya ana.
" Issh, ya ayo ke sana. " Ajak qila.
" Boleh. " Angguk qia sudah lama ia tidak ke pasar malam tapi masalahnya di izinin nggak?.
***
Sudah 20 menitan qia dkk berjalan kaki menuju pasar malam.
" Akhirnya sampe juga. " Keluh asma.
" Aaaa.... Udah lama gak ke pasar malam. " Seru qila dengan mata yang berbinar-binar.
Ana mengangguk setuju terakhir kali ia ke pasar malam tahun lalu.
" Eh aku mau itu. " Tunjuk qila kepada tukang permen kapas.
Mereka mengangguk lalu mengantarkan qila untuk membelinya.
" Pak beli... Kalian mau gak?. " Tawar qila, mereka bertiga menggeleng.
" Satu aja pak. " Ucap qila pada penjual permen kapas itu.
" Ini neng. "
" Berapa pak?. " Tanya qila.
" 10 ribu. "
Qila mengeluarkan uang pas lalu memberikanya kepada penjual itu.
" Makasih pak. "
Penjual itu mengangguk. " Iya sama-sama neng. "
" Kita keliling-keliling aja dulu yuk. " Saran asma.
Mereka mengangguk. Akhirnya mereka berkeliling sambil melihat-lihat apa saja yang ada di sini.
" Gambar yuk. " Ajak qila melihat ada sebuah lukisan yang di warnai.
Mereka mengangguk setuju.
" Hahaa... Itu rambutnya putih kayak nenek-nenek. " Tawa qila yang melihat gambar asma.
" Kamu juga apaan rambutnya warna kuning.. Hahah. "
Mereka tertawa bersama-sama melihat gambar nya masing-masing, tidak ada bakat menggambar samsek.
" Hahahh... " Tawa mereka tidak berhenti. Hingga membuat pengunjung lain melihat ke arah mereka, tapi mereka hanya bodo amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
QIARA & RAHASIA
General Fiction[ ⚠ Don't copy my story ⚠ ] Qia, Zainnara qiara tunisa ia seorang anak tunggal yang di incar oleh pesaing bisnis ayahnya. Ayah dan bundanya sudah tau bahwa anaknya dalam bahaya mengirim anaknya untuk bersekolah di pesantren saja. Tapi keadaannya te...